Evaluasi 11 Laga Persebaya, Loyo di Kandang, Lumayan di Tandang

Abu Rizal Maulana usai mencetak gol ke gawang Barito Putera. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Sampai dengan libur Lebaran tahun ini, sudah sebelas laga dijalani oleh Persebaya di Kompetisi Liga 1 2018 ini. Pencapaiannya adalah (sementara ini) terpuruk di peringkat ke-16 dari 18 tim yang berlaga dengan raihan 14 poin. Peringkat ke-16 ini membuat (untuk sementara) Persebaya dalam zona degradasi. Dari sebelas kali bertanding, Tim Bajul Ijo sudah mencetak 15 gol dan kebobolan 14 gol.

Memang Green Force masih memiliki dua tabungan laga tunda. Namun tim yang dihadapi juga bukan tim sembarangan. Persija Jakarta saat tandang dan Persib Bandung lho! Kalau ada omongan “berharap Persija Jakarta di WO dan kalah 0-3 sama operator aja deh” sama aja artinya seperti “Pungguk Merindukan Bulan”. Lawan Persib apalagi. Lawan yang alot meski nanti bermain di Surabaya. Jadi peringkat ke-16 bagi tim ini adalah sesuatu yang miris. Miris di mata Bonek tentunya. Suatu mukjizat jika nantinya di dua laga tunda ini kita bisa meraih angka penuh.

Oke sekarang mari kita cek data-data tersebut satu persatu. Rasio mencetak gol Persebaya adalah 1,36 gol per pertandingan. Jika bermain tandang rasio mencetak gol Rendi Irwan dkk adalah 0,91 gol per pertandingan. Sedangkan yang paling miris adalah ketika bermain di kandang sendiri, Stadion Gelora Bung Tomo, dari lima kali bertanding, Rendi Irwan dkk rata-rata hanya mencetak satu gol. Yakni ekuivalen dengan 0,45 gol per pertandingan.

BACA:  Persebaya Jajal Striker Lokal Baru

Kinerja ketika tandang sudah lumayan. Meski harus ditambah lagi (dan memang harus selalu ditambah). Yang jadi PR besar Alfredo Vera adalah kenapa kok tim ini tak pernah mencetak gol lebih dari sebiji gol tatkala bermain di Surabaya? Dan kenapa kok bisa sering tertahan di kandang sendiri. Ini sebuah tantangan bagi tim pelatih, pemain dan manajemen. Sebagai seorang Bonek, sedih rasanya melihat kenyataan ini. Karena jika bermain di depan suporter sendiri alias Bonek serta berlangsung di kandang sendiri, selayaknya para pemujamu ini dihibur dengan gol-gol (iya saya nulisnya gol-gol yang berarti majemuk). Bukan hanya mencetak sebiji gol. Itu kalau menang. Lha wong akhir-akhir ini juga sering seri. Apalagi kalah di kandang. Duh… sedih rasanya rek! Slogan legendaris “Kami Haus Gol Kamu!” seperti hanya sebuah pepesan kosong.

Iklan

Sekarang beralih ke catatan kebobolan. Sudah 14 kali gawang Persebaya Surabaya dijebol oleh tim lawan. Hanya dua pertandingan saja Persebaya mencatatkan clean sheet. Yakni menghadapi Perseru Serui dan Arema FC. Nah dari seluruh jumlah kebobolan tersebut, kebetulan keseluruhan gol-gol ini terjadi saat Miswar Saputra menjadi penjaga gawang utamanya. Saya tidak menyoroti penampilan Miswar ya. Karena menurut saya Miswar sudah bermain apik.

Yang ingin saya soroti adalah kinerja barisan belakang Persebaya. Bagaimana tidak 12 gol ini terjadi karena kelengahan barisan belakang. Sedang 2 gol sisa terjadi karena blunder pemain Persebaya di dekat area petak penaltinya sendiri. Dari 12 gol kebobolan ini, 5 gol dari proses counter attack cepat (3 gol berawal dari sektor tengah final third, sisanya dari sisi sayap kiri pertahanan Persebaya), 5 gol dari proses set piece yang tempatnya ya disitu-situ saja (sisi kiri atau sisi kanan pertahanan dekat petak penalti Persebaya. Baik itu tendangan bebas maupun tendangan penjuru), satu gol melalui penalti dan sisanya gol kontroversial Lerby Eliandry yang berbau offside.

Saya yakin kok, ini masih bisa dibenahi oleh Angel Alfredo Vera dan bakal dijalankan dengan baik oleh para pemain-pemainnya. Asalkan pelatih ini punya plan A sampai dengan plan C menghadapi setiap pertandingan.

BACA:  David da Silva Belum Tentukan Masa Depannya bersama Persebaya

Lalu sebagai suporter saya ingin bertanya, kenapa sih Persebaya Surabaya mainnya sering kurang trengginas? Ada kendala apa? Kok gampang banget pemainnya cedera ya? Apa ada faktor-faktor non teknis? Ayolah manajemen, cobalah dirangkul Bonek yang jumlahnya sak arat-arat nan loyal itu. Ajaklah bicara dari hati ke hati oleh manajemen sehingga nantinya ada solusi bersama mengangkat pamor tim ini kembali.

Mumpung masih bulan Ramadhan, bulan yang baik, sebaiknya semua pihak saling introspeksi dan evaluasi diri. Demi kejayaan Persebaya Surabaya. Ingat sebentar lagi tim ini akan melaksanakan ulang tahunnya ke-91 lho! Persebaya ndang tan91o!

Salam Satu Nyali. Wani! (dpp)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display