Jagalah Kesakralan Song For Pride Hanya untuk Persebaya

Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Sabtu (11/8) lalu merupakan hari bahagia bagi penggemar sepak bola di Indonesia. Malam itu timnas Indonesia U-16 berhasil mengalahkan Thailand U-16 dengan skor 4-3 di adu penalti setelah dalam 2×40 menit skor akhir imbang 1-1. Mungkin saya tidak akan mengulas jalannya pertandingan karena hal tersebut sudah banyak sekali di bahas di media lain. Namun saya akan coba mengambil salah satu kejadian yang menurut saya cukup mengejutkan terjadi di dalam stadion. Kejadian tersebut yakni para pemain timnas U-16 beserta sebagian suporter menyanyikan lagu Song For Pride saat pemain timnas U-16 mengelilingi setiap tribun.

Pertandingan final Piala AFF U-16 kemarin merupakan pertandingan timnas pertama yang saya tonton langsung di stadion pada tahun ini, setelah pada Piala AFF U-19 saya kehabisan tiket semifinal (perebutan ketiga saya tidak tertarik, apalagi tiket tersebut di situs online juga sudah habis bahkan sebelum semifinal Indonesia vs Malaysia kick off), dan pada semifinal Piala AFF U-16 saya kembali kehabisan tiket. Saya sendiri juga dari awal sudah merencanakan hanya akan berangkat ke stadion pada babak knock out saja. Tiket final yang saya dapatkan tersebut bahkan sudah saya beli pada hari Selasa (7/8) di mana lawan Timnas U-16 di semifinal pun belum dapat dipastikan. Namun saya tetap membeli tiket final karena takut kehabisan dan saat itu saya sangat optimis timnas U-16 akan lolos ke final.

BACA:  Liga 1 2022/2023 : Persebaya 2 - 0 Persita Tangerang

Pada pertandingan final dua hari yang lalu, saya bersama dengan empat saya memutuskan untuk masuk ke sisi utara dari tribun Gelora Delta Sidoarjo karena pada saat saya tiba di stadion hanya bagian tersebut yang masih dibuka oleh panpel. Ternyata di tribun tersebut banyak orang yang memakai kaos ataupun jersey berwarna hijau dengan logo Persebaya atau Bonek. Tak hanya itu, salah satu capo dari tribun utara Gelora Delta Sidoarjo juga merupakan pentolan dari salah satu komunitas Bonek. Alhasil, selama 2×40 menit ditambah babak adu penalti banyak chant-chans dari Bonek yang dinyanyikan oleh para suporter di tribun tersebut. Mulai dari Suara Bonek, Kau Tak Sendirian, Kami Haus Gol Kamu, hingga lagu yang biasa dilakukan Bonek saat WoD (Wall of Death). Sebagai Bonek saya cukup senang melihat lagu-lagu dari Bonek berkumandang saat timnas bertanding.

Namun saat para pemain timnas U-16 mengelilingi tribun dengan membawa piala, mereka kemudian berhenti di tribun tempat saya menonton. Kemudian, capo dari tribun tempat saya menonton mengajak para pemain dan penonton untuk menyanyikan lagu Song For Pride bersama. Dengan pengubahan lirik tentunya. Entah kenapa di saat penonton lain antusias menyanyikan Song For Pride, saya justru diam saja. Ada rasa yang janggal ketika menyanyikan lagu Song For Pride bukan untuk Persebaya, apalagi dengan pengubahan penggalan lirik “Bajul Ijo” dan “Persebaya” menjadi “Indonesia”. Memang timnas Indonesia mewakili dari seluruh Indonesia sedangkan Persebaya merupakan klub sepakbola dari Kota Surabaya, tetapi apakah tidak ada lagu lain yang bisa dipakai untuk menyambut pahlawan dari tim merah putih tersebut? Haruskah kita memakai lagu anthem dari klub untuk menyambut pemain timnas, sedangkan klub yang lagunya dipakai tidak bertanding?

Iklan
BACA:  Babak Pertama Persebaya Masih Tertahan

Jika mengambil contoh, suporter Bali United pun menyanyikan anthem-nya saat timnas U-23 bertanding di Stadion I Wayan Dipta karena lawan dari timnas U-23 saat itu adalah Bali United. Menurut saya, sebaiknya kalau menyambut timnas lebih baik menggunakan lagu-lagu nasional seperti Bagimu Negeri, Indonesia Pusaka, Maju Tak Gentar, ataupun lagu-lagu nasional lainnya. Apakah ritual tersebut sudah dilakukan sejak Piala AFF u-19 atau baru final Piala AFF U-16 saya tidak tahu, yang jelas saya kurang setuju dengan ritual tersebut.

Mungkin itu merupakan opini dari saya soal penggunaan lagu Song For Pride saat menyambut tim selain Persebaya. Apabila ada yang setuju dengan saya Alhamdulillah berarti pendapat saya dianggap ada benarnya oleh publik. Apabila ada yang tidak setuju juga saya hargai pendapat anda karena sebuah pendapat tidak ada yang salah. Sekian. Salam Satu Nyali! Wani!

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display