Wacana Pelarangan Striker Asing, Persebaya Selangkah Lebih Maju

Presiden Persebaya, Azrul Ananda menyerahkan trofi juara kepada pemain IM. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – PT Liga Indonesia Baru (LIB) memunculkan wacana melarang klub memakai striker asing di Liga 1 musim 2019 mendatang. Tujuan aturan adalah untuk klub lebih memanfaatkan potensi striker lokal yang dimiliki. Krisis pemain lokal untuk posisi penyerang menjadi alasan LIB untuk membuat regulasi tersebut.

Tigor Shalom menjelaskan bahwa regulasi ini masih dalam tahap rencana dan usul dari para peserta liga. “Itu (regulasi memakai striker lokal) masih dalam tahap rencanan dan merupakan masukan dari para peserta liga. pemain lokal yang tersubur hanya ada dua, Lilipaly dan Samsul Arif. Lilipaly pun statusnya naturalisasi.” tutur CEO PT LIB, seperti dikutip melalui Detik.com.

“Regulasi pelarangan pemain asing di lini depan juga dipakai demi timnas Indonesia. Kapan kita terakhir punya penyerang berkualitas? Kami juga meminta masukan ini kepada klub karena kompetisi itu tentu menghasilkan pemain-pemain terbaik untuk timnas Indonesia,” tambahnya.

Jika untuk jangka panjang tentunya Green Force selangkah lebih maju. Persebaya sudah memiliki pembinaan pemain usia dini yang bagus. Mulai dari Persebaya U-13, U-14, U-15, U-16, U-17, U-19 dan kompetisi Internal Persebaya yang diikuti total 20 tim. Serta klub bentukan Persebaya untuk kompetisi Liga 3, PS Kota Pahlawan.

Iklan

Persebaya musim ini hanya memiliki 1 striker asing dan 2 striker lokal. David da Silva menjadi satu-satunya striker asing Bajul Ijo. Striker asal Brasil tersebut sudah mencetak 11 gol hingga pekan ke-20 dan menempati peringkat 3 di daftar top scorer. Sementara itu striker lokal Persebaya, Rishadi Fauzi, masih mencetak tiga gol sepanjang musim ini. Dan Riky Kayame belum menunjukkan tajinya dengan hanya mencetak 1 gol. (ets)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display