EJ – Wakil wali kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana bertemu dengan perwakilan Bonek secara langsung Jumat (4/1) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Bersama dengan sekretaris Persebaya, Ram Surahman, Wisnu yang juga menjabat sebagai ketua panitia pelaksana Persebaya itu mencoba mendengar berbagai masukan Bonek soal perbaikan GBT.
Sambil berjalan mengelilingi stadion dan meninjau kondisi riil tiap tribun, Wisnu menanggapi satu persatu usulan dari Bonek. Sekitar 45 menit lamanya diskusi antara Bonek, manajemen dan pemkot itu berlangsung.
“Khususnya kamar mandi dan musholla paling penting,” ujar Wisnu tentang perbaikan GBT. “Beberapa titik di masing-masing tribun juga ingin kreativitas mereka difasilitasi, juga tribun utara dan selatan butuh penerangan karena gelap,” tambahnya.
Selama ini kamar mandi, khususnya di tribun non-VIP memang dianggap kurang layak. Selain minim penerangan, ketersediaan air juga terbatas.
Scoring Board, Lorong, dan Bench Baru
Selain perbaikan kamar mandi, musholla dan lampu, pemkot juga menganggarkan scoring board digital, lorong dan bench untuk mempercantik wajah GBT.
Dua item yaitu lorong dan bench bahkan sudah nampak wujudnya ketika acara diskusi pemkot, Bonek dan manajemen kemarin.
“Lorong pemain standar, biar pemain keluar masuk aman, kalau bench selama ini dari Persebaya sendiri, kan lucu stadion sebesar ini tidak ada fasilitas bench pemain,” ungkap Wisnu.
Sinyo Devara, sebagai perwakilan Bonek mengapresiasi langkah pemkot Surabaya. “Semoga berjalan sesuai keinginan kita bersama, kami punya suatu big board yang sangat kami harapkan, selama ini dari pihak Persebaya kan memakai pihak swasta untuk billboard skor,” ucap Sinyo.
“Mungkin bisa berkelanjutan untuk tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya. (riz)