Catatan Psikolog Persebaya Usai Babak Penyisihan Piala Presiden di Bandung

Afif Kurniawan (paling kiri). Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Persebaya telah menyelesaikan babak penyisihan Piala Presiden 2019 sebagai juara Grup A di Bandung. Kini, tim telah kembali ke Surabaya dan diliburkan hingga Senin (18/3) depan. Psikolog Persebaya, Afif Kurniawan, yang mendampingi para pemain selama di Bandung menulis catatan tentang perjuangan mereka melalui akun instagramnya. EJ telah meminta izin untuk menayangkan kembali di website. Berikut catatannya:

***

Selama hampir tiga pekan, para pemain berjuang di fase penyisihan grup bersama 3 tim lainnya di Grup A. Dalam perspektif penikmat bola, gelaran Piala Presiden ini sangatlah menarik untuk dinanti, dengan semua pertandingan kompetitif yang tersaji. Namun dalam perpektif pemain, mereka mengalami tantangan yang besar. Ini bukan hanya tentang memenangkan pertandingan. Semua tim ingin menang. Dan saya tegaskan sekali lagi, Persebaya adalah tim yang tidak suka dengan kekalahan.

BACA:  Persebaya Bawa 24 Pemain ke Bandung

Lalu apa tantangannya?

Iklan

Pertama, kejenuhan. Selama hampir 3 pekan, pemain hanya menjalani 3 pertandingan. Waktu menunggu lebih lama daripada jadwal bertanding.

Kedua, jauh dari keluarga. Mayoritas pemain kita tinggal di Surabaya. Pemain asing pun sudah merasakan bahwa Surabaya adalah “rumah” yang nyaman bagi mereka. Surabaya dan masyarakatnya adalah keluarga.

Ketiga, menjaga motivasi. Karena ini babak penyisihan grup, menjaga level motivasi adalah tanggung jawab besar bagi seluruh pemain. Konsistensi adalah kunci keberhasilan lolos ke babak selanjutnya.

Kita harus mengangkat topi untuk seluruh pemain Persebaya. Karena mereka mampu mengelola ketiga faktor di atas dengan baik. Meski tidak dapat dipungkiri, ada beberapa yang terlihat sedikit kesulitan. Itu adalah hal yang wajar. Kekeluargaan dalam tim ini, membuat kami saling menjaga satu sama lain.

BACA:  Imam Fadillah Bakal Tunjukkan Layak Bela Persebaya

Kami semua belajar banyak hal. Segala dinamika yang terjadi selama penyisihan grup adalah proses belajar untuk kita semua dalam tim. Alhamdulillah, kami mendapat banyak pelajaran. Dan kami akan terus berproses.

Sekarang, mari kita syukuri keberhasilan tim lolos ke 8 Besar. Izinkan para pemain melakukan recovery mental dengan baik. Agar bisa lebih maksimal di babak selanjutnya.

Mari kita dukung sama-sama. Kita jaga sama-sama. Karena Kita Persebaya. (*)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display