Jangan Lihat Bonek Pakai Mata!

Foto: Joko Kristianto/EJ
Iklan

Bonek itu siapa?
Pendukung Persebaya. Maling gorengan. Penyuka estafet.

Bonek itu bisa apa?
Bikin GBT penuh. Bikin macet jalan. Bikin rusuh.

Apalagi yang lekat sama Bonek? Coba sebutkan!

Mereka yang tahu Bonek sejak lama kemungkinan besar hanya akan fokus pada hal-hal di atas. Mereka tak tahu apa yang sudah dilakukan Bonek hingga saat ini, bahkan mungkin tak mau tahu. Karena mereka kebanyakan menganggap sebanyak apapun kebaikan yang dilakukan Bonek takkan mampu menghapus stigma negatif tentangnya selama bertahun-tahun.

Iklan

Faktanya, hampir sama dengan kita yang selalu berpendapat bahwa tiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah. Tiap orang berhak kembali mendapat kepercayaan bahwa mereka adalah orang-orang baik setelah melewati bermacam proses. Bonek pun begitu. Salah satu kelompok suporter terbesar di Indonesia ini telah berproses. Bonek mengubah identitas sosialnya yg dulunya Bondo Nekat dan sekarang menjadi Bondo, Nekat, dan Kreatif.

Di antara segala kegiatan dan usaha memperbaiki Bonek, mungkin kita dapat mengingat hujan boneka di GBT kemarin. Boneka-boneka yang terkumpul itu akan diberikan pada anak-anak penderita kanker untuk berbagi kebahagiaan. Kegiatan dadakan yang kemudian mendapat respon positif dari banyak pihak. Bahkan kabarnya menjadi yang pertama di Asia.

BACA:  Antara Kartolo, Seger Sutrisno, dan Rendi Irwan

Sebelumnya juga Bonek sudah membangun panti asuhan dan selalu mengadakan penggalangan dana untuk saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Mereka juga sudah banyak membantu Persebaya baik secara dukungan di stadion maupun pemasukan klub. Ada begitu banyak hal positif yang mampu dilakukan Bonek.

Jika ditanya, butuhkah Bonek dengan segala sanjungan dan pujian itu? Ya, itu pasti. Itu untuk menunjukkan eksistensi kelompok dan itu wajar selayaknya manusia butuh eksistensi untuk bertahan hidup.

BACA:  Lima Laga Nir Kemenangan, Sebuah Catatan Buruk

Tapi Bonek tak minta untuk dilihat dengan mata, apa yang sudah nyata-nyata mereka lakukan. Tak perlu pula berusaha memahami apa yang telah dilakukan Bonek, untuk yang suka nyinyir dan iri hati pasti akan sulit memahaminya. Meski akan selalu ada hal yang belum bisa diperbaiki Bonek, biarkan mereka berproses sendiri. Kalaupun ada yang tak suka atau salah, tegurlah mereka layaknya masyarakat Indonesia yang punya adab.

Jangan pernah lihat Bonek hanya pakai mata! Mata bisa menipu. Mata bisa tertipu hanya dengan sekilas pandangan. Bonek dan segala perubahan positifnya hanya bisa dilihat pakai mata yang sinkron dengan hati.

Salam satu nyali! Wani!

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display