EJ – Madura United memiliki sederet nama yang pernah berseragam Persebaya Surabaya. Leg pertama semifinal Piala Presiden 2019, Rabu (3/4) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), menjadi ajang reuni bagi mereka.
Dari barisan pemain, tercatat nama Andik Vermansah, Fandry Imbiri dan Slamet Nurcahyo yang pernah membela Persebaya senior. Selain itu, Andik Rendika Rama pernah berseragam Persebaya junior, serta Satria Tama yang meski belum sempat berlabel pemain Bajol Ijo, namun merupakan jebolan kompetisi internal Persebaya.
Tak hanya di barisan pemain, ofisial Madura United juga tak kalah ‘berbau’ Persebaya. Manajer tim Haruna Soemitro sebelumnya juga pernah terlibat sebagai pengurus Persebaya. Selain itu, dokter tim dr Heri Siswanto beberapa kali keluar-masuk di tim Persebaya mengepalai tim medis Bajol Ijo.
Di deretan tim pelatih, sang nahkoda Dejan Antonic juga merupakan legenda Green Force. Bagi Dejan, Persebaya adalah tempat pertamanya menitih karier sepakbola di Indonesia sebagai pemain. Selanjutnya, pelatih kiper Kurnia Sandi sebelumnya juga pernah menjadi kiper utama tim kebanggaan Bonek pada tahun 2008-2009.
Dejan Antonic sendiri tak mampu melupakan kenangannya bersama Persebaya. “Kita akan melawan tim yang punya nama besar di mana saya pernah memperkuat tim ini dan mulai karier di Indonesia yakni di 1995 dan 1996,” ujarnya dalam konferensi pers jelang laga, Selasa (2/4).
Sebagaimana Dejan, dia memahami perasaan para mantan punggawa Persebaya ketika kembali bertanding di lapangan sebagai lawan. Dia pun sempat bercanda perihal ramainya pemberitaan mengenai Andik Vermansah.
“Dia mau main, saya pikir untuk sepakbola, lebih baik Andik main ya. Kita semua professional, hari ini kamu ada di tim ini, besok kamu di tim itu. Tapi kita harus tetap professional. Hormat harus ada di benak Andik untuk Bonek dan Persebaya. Sekarang lebih baik fokus kerja untuk Madura United ya. Karena itu yang lebih penting dari yang lain,” upaparnya.
“Kemarin sempat ada, bila Andik tak main akan di hukum. Wartawan-wartawan ini cuma tunggu itu ya. Itu saya hanya bercanda saja kepada dia. Semua terlalu ambil serius. Ini seperti ayah dan anak, kapan waktu anda bisa bercanda dengan anak. Sebagai pemain professional dia main. Hormat harus hormat kepada Bonek dan Persebaya karena saya dan Andik hidup awal dari Persebaya. Kalau cuma soal hukum itu hanya bercanda,” pungkasnya. (rul)