Persebaya dan Motto “Tabah Sampai Akhir”

Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Ya… ya… ya… Persebaya Surabaya secara heroik dan dramatis memang sudah menjejakkan kakinya ke partai final Piala Presiden 2019. Sebuah pencapaian yang sebetulnya tak diduga-duga eh… atau sudah diprediksi sebelumnya?

Semalam skuat Djadjang Nurdjaman bermain mengigit di babak kedua. Kebobolan dahulu tapi bisa merespon dengan dua kali gol penyeimbang dan lalu menutup pertandingan dengan paripurna melalui gol skema ala blitzkrieg alias serangan balik cepat mematikan. Itu pun sejatinya Persebaya bisa unggul sebelum ini, andai performa kiper Madura United, M. Ridho, tak cemerlang. Tercatat dua peluang bersih Tim Bajul Ijo mampu ditepis olehnya.

BACA:  Merawat Ingatan, Perlawanan dari Bumi Mataram untuk Persebaya

Sejak awal pertandingan, tuan rumah Madura United menggelontor pertahanan Persebaya dengan serangan bergelombang. Ibarat pertempuran laut, Madura United ini adalah kapal perang kelas Destroyer yang membombardir sebuah kapal selam bernama Persebaya dengan puluhan bom anti kapal selam dan torpedo. Dengan sabar dan tabah kapal selam ini menunggu serangan lawan usai dan melakukan beberapa kali manuver serta sesekali menyerang meski harus menanggung kerusakan (baca: kebobolan) terlebih dahulu. Yang dengan pertimbangan Sang Nahkoda (Djadjang Nurdjaman) jika dilawan secara frontal maka bisa fatal akibatnya. Tabahnya para pemain Persebaya ini mirip dengan motto Satuan Kapal Selam Republik Indonesia yakni “Tabah Sampai Akhir” atau “Wira Ananta Rudira”.

BACA:  Ketahuilah Yogyakarta, Bonek Berwajah Ramah

Walhasil pada akhirnya strategi ala kapal selam Persebaya ini dengan sukses menenggelamkan kapal perang Destroyer Madura United di kandangnya sendiri. Salut untuk perjuangan para pemain Persebaya di lapangan dan tentunya bagi Sang Nahkoda, Djadjang Nurdjaman.

Iklan

Perjuangan belum usai. Masih berjarak dua pertandingan lagi dari gelar juara. Tetap semangat Rek! (dpp)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display