EJ – Rachmat “Rian” Irianto menjalani peran baru sebagai bek kiri dalam laga melawan Bhayangkara FC, Sabtu (31/8/2019). Meski begitu, sebelum laga Rian bukan opsi utama yang dipilih oleh pelatih caretaker Persebaya, Bejo Sugiantoro.
Bejo meminta Mokhammad Syaifuddin untuk turun sebagai bek kiri. Tapi, pemain yang biasanya beroperasi sebagai bek tengah atau bek kanan itu tampak ragu.
“Di latihan resmi saya lebih mengedepankan Syaifuddin. Jawaban dia tidak bisa tendang kaki kiri, jadi opsi terakhir kami pilih Rian,” ungkap Bejo.
Ya, tak banyak pilihan yang bisa diambil di posisi bek kiri. Itu setelah Ruben Sanadi harus absen karena panggilan timnas, Novan Setya izin menemani istri yang melahirkan, sedangkan Alwi Slamat yang bisa bermain di sisi kiri juga belum kembali dari tugas TNI.
Ketika Syaifuddin tak siap, Bejo akhirnya memilih Rian. Pelatih 42 tahun itu beralasan Rian pernah bermain di posisi bek kiri ketika membela Frenz United tahun 2014-2016 lalu. Selain itu Bejo semakin mantap ketika Rian menyatakan kesiapannya.
“Waktu Rian belajar di Frenz United bisa hampir lima posisi dia, ada winger, bek tengah, gelandang bertahan, full back kanan kiri,” ungkap Bejo.
“Saya cuma tanya kesiapan dia jadi full back kiri menggantikan Ruben. Dan dia bilang siap. Itu jawaban yang memantapkan saya untuk memasang Rian,” tambah Bejo.
Pelatih asal Sidoarjo itu kemudian menegaskan jika pemilihan Rian bukan karena kedekatan keluarga. Tapi berdasar pertimbangan logis.
“Itu yang dibutuhkan beberapa pemain Persebaya di masa akan datang. Apapun situasinya bukan karena Rian anak saya, tapi saya tahu kelebihan dan kelemahan semua elemen di tim ini,” kata Bejo.
Persebaya akhirnya mampu membawa tiga poin dari lawatan ke Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Meski Rian akhirnya harus ditarik keluar pada menit ke-69 setelah berbenturan dengan Andri Muliadi, Persebaya bisa menjaga clean sheet hingga akhir. Bajol menang 2-0 atas Bhayangkara FC. (riz)
