Krisis Pemain Akibat Akumulasi, Bagaimana Regulasinya?

krisis pemain
Aryn Williams. Foto: Rayhan for EJ
Iklan

Untuk kesekian kalinya Persebaya harus melalui krisis pemain saat menghadapi Persipura pada Minggu (24/11). Novan Setya Sasongko, Aryn Williams, Muhammad Hidayat dan Otavio Dutra dipastikan absen karena hukuman akumulasi kartu. Sebenarnya, bagaimana regulasi kartu kuning dan kartu merah di Liga 1?

Akumulasi Kartu Kuning

Pada dasarnya, pemain di lapangan bisa memperoleh kartu kuning atau peringatan apabila melakukan pelanggaran dan tindakan lain yang melanggar aturan permainan. Apabila pemain telah mengoleksi tiga kartu kuning pada tiga laga yang berbeda, maka sang pemain akan terkena hukuman akumulasi kartu berupa larangan tampil pada laga selanjutnya.

Hal ini juga berlaku kelipatan ketika sang pemain menerima kartu kuning kelima, ketujuh, kesembilan, kesebelas, dan seterusnya. Aturan tiga kartu kuning ini sebenarnya adalah revisi yang dikeluarkan oleh pengelola Liga pada 2013 lalu dan bertahan sampai saat ini.

Iklan

Regulasi Kartu Merah

Dalam perjalanannya, kartu merah dibagi menjadi dua jenis yakni kartu merah langsung dan tidak langsung. Kartu merah langsung adalah sebuah kartu merah yang dikeluarkan secara langsung oleh wasit akibat pelanggaran fatal sang pemain.

Sedangkan kartu merah tidak langsung adalah kartu merah yang dikeluarkan ketika sang pemain telah menerima dua kartu kuning dalam sebuah laga. Kedua sanksi yang dihasilkan dari kartu merah ini adalah sama, yakni berupa larangan tanding satu pertandingan. Perbedaannya ada di nominal denda yang harus dibayarkan, dimana kartu merah langsung akan lebih mahal. Hansamu Yama dan Diogo Campos pernah terkena kartu merah tidak langsung.

BACA:  Mat Halil dan Sedikit Cerita Menarik dalam Karirnya

Kondisi lain, apabila seorang pemain terkena kartu kuning lalu kartu merah langsung, maka kartu kuning tersebut akan tetap berlaku. Selain itu sang pemain juga tetap terkena hukuman larangan tanding satu pertandingan dan denda.

Grafis: Naim Fattah

Soal Akumulasi Diogo Campos

Ketika Persebaya menjamu tamunya Borneo FC di Gelora Bung Tomo pada Jum’at (11/10), Diogo Campos tidak bisa tampil akibat hukuman akumulasi kartu kuning. Padahal, pemain asal Brasil tersebut baru mengoleksi satu kartu kuning saat membela Persebaya, tepatnya ketika melawan PS Barito Putera di Stadion Demang Lehman (28/09).

Ternyata setelah ditelusuri lebih lanjut, Diogo Campos telah mengoleksi dua kartu kuning saat masih berseragam Kalteng Putra. Hal ini sesuai dengan Regulasi Pasal 57 poin 10 dimana dijelaskan bahwa seorang pemain yang berpindah ke sesama klub Liga 1 pada musim yang sama, maka seluruh kartu kuning dan/atau kartu merah yang melekat pada pemain tersebut akan tetap tercatat. Itulah yang membuat Diogo Campos tidak bisa tampil.

BACA:  Plus Minus Tim Lawan Pakai GBT untuk Jamu Persebaya

Yang Perlu Ditambah

Berbeda dengan luar negeri, broadcaster dan akun media sepak bola lokal masih belum mengadopsi akumulasi kartu ini kedalam kontennya. Misalkan dalam sebuah konten starting line up, pemain yang berpotensi absen pada laga selanjutnya akibat akumulasi akan ditandai secara khusus. Begitu juga pada tayangan televisi dimana ketika pemain menerima kartu kuning dari wasit dan harus absen pada laga selanjutnya akibat akumulasi, maka ada informasi tambahan pada objek informasi kartu kuning. Itulah yang sudah diterapkan oleh beberapa broadcaster dan kreator konten, khususnya dari benua biru seperti Liga Champions. Meski terdengar sepele, hal ini sangat bermanfaat bagi suporter untuk menaikkan User Experience.

Grafis: Naim Fattah

***

Referensi: Regulasi Liga 1

Note: PSSI memang tidak merilis atau mengunggah dokumen regulasi Liga 1 musim 2019 (yang tidak banyak berubah dari musim sebelumnya) di situs resminya. Aturan tentang kartu kuning dan kartu merah tetap dipertahankan pada musim ini.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display