EJ – Meski mendapat sanksi tanpa suporter hingga akhir musim, Bonek ternyata selalu bisa mendukung Persebaya Surabaya. Setelah Bogor, Balikpapan dan Tenggarong kini Song For Pride juga menggema di kandang Madura United Stadion Gelora Bangkalan.
Bahkan, Song For Pride seusai laga melawan Madura United, Senin (2/12/2019), bisa jadi paling spesial jika dibandingkan dengan 4 laga sebelumnya. Sebab, para pemain Persebaya bisa merayakannya secara langsung di tengah lapangan seperti saat bermain di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
Hal itu tentu berbeda jika dibandingkan dengan 3 kota sebelumnya. Saat melawan Tira Persikabo di Stadion Pakansari, Bogor misalnya, para pemain Persebaya menyanyikannya di pinggir lapangan seperti layaknya laga tandang biasa.
Sedangkan saat melawan PSM dan Semen Padang (di Stadion Batakan, Balikpapan) serta Persipura (Stadion Aji Imbut, Tenggarong), para pemain menyanyikan Song For Pride bersama Bonek dengan dibatasi pagar besi stadion. Maklum, saat itu Persebaya dan tuan rumah Persipura tidak menjual satupun tiket kepada suporter.
Nah, karena itu, laga melawan Madura United juga menjadi pengalaman pertama bagi pelatih Persebaya, Aji Santoso berdiri menyanyikan Song For Pride dari tengah lapangan. Meski belum bisa bermain di GBT, Aji tetap bisa merasakan kecintaan Bonek yang begitu besar.
“Suporter Bonek sangat mencintai tim ini. Saya sangat memahami mereka sangat cinta. Saya sangat salut,” kata Aji Santoso, pelatih Persebaya.
Meski begitu, pelatih 49 tahun itu memberikan pesan untuk Bonek. Ia meminta suporter untuk selalu taat aturan dimanapun mereka berada.
“Tapi saya berharap teman-teman Bonek tetap dukung kami dengan sportif, dengan baik, karena Bonek adalah aset Persebaya,” ucapnya. “Persebaya dan Bonek tidak bisa terpisahkan untuk itu harus sama-sama membangun sepakbola Indonesia dengan cara yang baik,” tandasnya. (riz)
