Dua Skenario Transfer Pemain, Sebuah Catatan untuk Kedalaman Skuat Persebaya Musim 2020

Starter Persebaya lawan Badak Lampung. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Penulis membuat catatan ini pada saat menjelang pertandingan antara Persija melawan Persebaya. Penulis merasa bahwa permainan Persebaya sudah menunjukkan karakter permainan Persebaya sejak dahulu yaitu permainan bola-bola pendek. Penulis sebenarnya agak skeptis sebelumnya atas ditunjuknya coach Aji Santoso sebagai pelatih Persebaya melihat track record sebelumnya di Persela dan PSIM.

Analisa Skuat Persebaya Saat Ini:

Berikut adalah daftar pemain Persebaya saat ini:

  1. Miswar Saputra – GK
  2. Abdul Rohim – GK
  3. Imam Arief – GK
  4. Abu Rizal – Full Back kanan
  5. Koko Ari – Full Back kanan
  6. Ruben Sanadi – Full Back kiri
  7. Novan Sasongko – Full Back kiri
  8. Otavio Dutra – Central Defender
  9. Hansamu Yama – Central Defender
  10. M Syaifuddin – Central Defender
  11. Andri Muliadi – Central Defender
  12. Rahmat Irianto – Central Defender
  13. Aryn Williams – Central Midfield
  14. Misbakus Solikin – Central Midfield
  15. M Kemaluddin – Central Midfield
  16. M Alwi Slamat – Central Midfield
  17. M Hidayat – Defensive Midifield
  18. Rendi Irwan – Attacking Midfield
  19. Fandi Eko – Attacking Midfield
  20. Zulfikar – Attacking Midfield
  21. Irfan Jaya – Winger kanan
  22. Oktafianus Fernando – Winger kanan
  23. Diogo Campos – Winger kanan
  24. Osvaldo Haay – Winger kiri
  25. M Supriadi – Winger kiri
  26. Elisa Basna – Winger kiri
  27. David Da Silva – Striker

Dengan list pemain di atas, formasi yang sering dipakai yaitu 4-2-3-1 dengan menggunakan double pivot yaitu gelandang box to box dan gelandang bertahan murni menopang 1 attacking midfield, 2 winger kiri dan kanan serta 1 striker predator di mana apabila winger yang mempunyai kecepatan bagus maka formasi menjadi 4-2-1-3. Dengan skuat yang ada, penulis berpendapat bahwa berikut adalah formasi terbaik yang pernah dipakai.

Iklan

Dari keseluruhan nama di atas, ada beberapa nama pemain yang penulis anggap kurang maksimal.

  1. Miswar Saputra: Meskipun membuat banyak sekali save musim ini tetapi banyak sekali pula keputusan yang dibuat menyebabkan blunder. Terlihat sepertinya kekurangan pada Miswar adalah pada mental saat pertandingan penting ataupun pada saat tim Persebaya ditekan.
  2. Andri Muliadi: Man to man marking yang lemah
  3. Novan Sasongko: Pergerakan lambat baik dalam membantu serangan maupun kemampuan bertahan dan juga banyak sekali crossing yang kurang akurat
  4. Fandi Eko: Pergerakan lambat dalam membantu serangan sehingga kadang tidak bisa menyatu dalam permainan umpan pendek cepat dengan 1-2 pemain.
  5. Elisa Basna: Tidak konsisten dalam permainan sehingga kadang terlihat tetapi juga kadang tidak terlihat permainannya.

Penulis berharap Persipura terjegal sehingga Persebaya mendapatkan posisi runner up di Liga 1 Indonesia sehingga secara tidak langsung akan memotivasi manajemen untuk membuat skuat yang kompetitif untuk mengarungi semua pertandingan yang akan dilakoni Persebaya baik itu di Liga 1, Piala Presiden, Piala Indonesia. Dan apabila Bali United bisa lolos fase kualifikasi dan mengikuti Liga Champion Asia maka Persebaya juga bisa mengikuti AFC Cup.

Posisi Yang dibutuhkan Persebaya saat ini:

  1. Playmaker

Ini adalah posisi yang sangat vital yang tidak dipunyai di mana ketika dulu menjuarai Liga Indonesia, Persebaya selalu mempunyai seorang playmaker yang bagus seperti Carlos de Mello dan Danilo Fernando. Karakter playmaker yang dibutuhkan Persebaya adalah pemain yang bisa mengatur ritme kapan menyerang dan bertahan, mempunyai dribbling bola yang bagus, penguasaan bola yang baik, dan umpan yang mematikan. Di tim sekarang ini menurut penulis hanya ada 3 orang yang bisa dipaksa untuk menempati posisi tersebut dan mereka semua adalah gelandang serang dan bukan playmaker yaitu Campos, Rendi dan Fandi Eko. Akan tetapi karena merupakan gelandang serang mereka tidak memiliki kualitas playmaker. Campos mempunyai 3 kriteria yang penulis sebutkan kecuali pengaturan ritme. Rendi hanya mempunyai umpan, Fandi mempunyai umpan bagus tetapi terlalu lambat.

  1. Bek kiri

Pada saat ini untuk bek kiri Persebaya hanya mempunyai Ruben Sanadi dan Novan Sasongko. Tetapi seperti yang penulis telah tuliskan di atas bahwa permainan Novan kurang maksimal sehingga hanya Ruben yang bisa mengikuti gaya permainan Persebaya. Untuk Rachmat Irianto sendiri memang kadang bisa diposisikan di bek kiri tetapi lebih kepada taktikal karena Rachmat sendiri lebih mempunyai karakter bertahan daripada menyerang. Untuk bek sayap diperlukan karakter yang seimbang antara bertahan dan menyerang. Hal ini menjadi perhatian penulis karena apabila Ruben dipanggil timnas maka Persebaya tidak punya bek kiri lagi.

BACA:  Antara Distribusi Tiket dan Berkumpul untuk Maksimalkan Energi Positif Bonek

Dua skenario transfer pemain:

Penulis mengetahui bahwa untuk pembelian ini akan membutuhkan banyak sekali dana untuk membuat manajemen Persebaya berpikir ulang. Oleh karena itu penulis mencoba mengutak atik data pemain pemain Persebaya yang ada dikombinasikan dengan harga pemain yang ada di situs transfermarkt sehingga dengan total harga yang telah dikeluarkan Persebaya untuk musim ini akan sama dengan yang akan dikeluarkan pada musim berikutnya.

  1. Skenario 1

Persebaya out

  • Novan Sasongko (175k)
  • Fandi Eko (125k)
  • Elisa Basna (50k)

Total: 350k

Persebaya in   

  • Kevin Gomes (50k)
  • Evan Dimas (200k) atau Diego Assis (250k) atau Damian Lizio (275k) atau Renan Silva (250k)

Total: 250k-325k

Untuk skenario diatas penulis bisa mendapatkan 2 posisi penting yang dibutuhkan Persebaya saat ini dengan ulasan sebagai berikut:

Skenario 1:

Playmaker: Untuk posisi ini, penulis menyarankan manajemen untuk memulangkan Evan Dimas sebagai target utama karena PERSEBAYA DAN EVAN SALING MEMBUTUHKAN. Persebaya membutuhkan Evan Dimas karena Evan adalah playmaker muda terbaik di Indonesia saat ini. Yang kedua Evan adalah produk Persebaya sehingga mempunyai karakter permainan Persebaya. Evan tidak akan membutuhkan waktu lama untuk nyetel langsung dengan permainan Persebaya di bawah coach Aji. Dan karena merupakan orang Surabaya asli maka Evan pasti akan mempunyai totalitas dan semangat lebih ketika membela Persebaya.

Evan sendiri juga membutuhkan Persebaya karena penulis merasa bahwa permainan Evan cenderung menurun. Penyebabnya karena posisi bermain Evan yang mundur terlalu dalam ketika membantu pertahanan. Hal ini agak kontras dengan permainan Evan ketika bermain di timnas U-19. Ketika itu Evan bermain sering kali maju ke depan dan tidak mundur terlalu ke dalam karena sudah ada Zulfiandi dan Hargianto untuk membantu pertahanan. Penulis juga melihat bahwa skuat yang dimiliki Persebaya saat ini mirip dengan skuat timnas U-19 waktu itu. Di mana Evan juga tidak perlu mundur terlalu dalam karena sudah ada dua gelandang bertahan dalam diri Aryn Williams, Rahmat Irianto, M Hidayat, Misbakus Solikin dan Alwi Slamat.

Dalam menyerang di timnas U-19, Evan berkolaborasi dengan winger cepat seperti Ilham Udin, Maldini Pali, Septian David, Yabes Roni, dll. Karakter serupa juga ada di Persebaya pada Irfan Jaya, Osvaldo Haay, Supriadi, Diogo Campos dan Oktafianus Fernando. Penulis yakin apabila Evan kembali ke Persebaya maka permainannya bisa ditingkatkan lagi yang mana coach Aji selalu mengatakan bahwa dia ingin para pemain Persebaya dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Dan pada 7 pertandingan terakhir memang terlihat para pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan  menikmati permainan Persebaya.

Apabila karena suatu hal manajemen tidak bisa memulangkan Evan Dimas maka manajemen harus mencari playmaker yang bisa menggantikan Evan. Banyak pemain yang bisa mengisi posisi ini seperti Paolo Sergio, Bruno Matos, Renan Silva, Ciro Alves, Makan Konate, dll. Tetapi mungkin agak sulit untuk mendapatkan pemain tersebut. Paolo Sergio adalah pemain yang sangat bagus tetapi akan sangat sulit karena banyak klub meminatinya dan harganya mahal. Tetapi penulis tidak menyarankan karena umur Paolo sudah 35 tahun.

Bruno Matos selain mahal, permainannya terlihat cenderung individual. Renan dan Konate bagus tetapi akan banyak sekali klub yang juga meminatinya. Ciro adalah pemain bagus tetapi terlihat posisi yang nyaman dimainkannya adalah di posisi sayap sehingga lagi-lagi Diogo Campos yang akan dipasang sebagai playmaker. Oleh karena itu penulis merasa bahwa pengganti Evan Dimas yang sesuai adalah Diego Assis dengan pertimbangan bahwa Diego dulu dapat mengeluarkan permainan terbaiknya di Persela ketika di tangan oleh coach Aji. Damian Lizio juga menjadi pertimbangan penulis karena pada waktu Lizio bermain belum ada partner menyerang yang bagus dalam diri David dan Diogo Campos. Dia juga harus ikut berduel di tengah karena belum ada Aryn. Selain itu dia diputus kontrak juga karena kuota pemain asing.

BACA:  Berbesar Hatilah, Hentikan Kebiasaan Estafet! Ini Solusi Konkretnya!

Untuk pembelian Kevin Gomes, penulis mempertimbangkan kebutuhan Persebaya pada bek kiri pengganti Novan yang keluar. Penulis juga yakin proses perekrutan Kevin juga mudah karena Kalteng Putra terdegradasi. Penulis menganggap bahwa Kevin adalah pemain yang potensial di masa depan apalagi ayahnya, Gomes Oliviera, dulu juga lekat dengan kota Surabaya karena sebagai pemain dia pernah bermain di Mitra Surabaya, juga melatih di Persebaya U-21 dan asisten pelatih di Persebaya 2009-2010. Gomes bisa memberikan arahan bagaimana karakter Persebaya dalam bermain dan jiwa arek-arek Suroboyo yang wani. Kevin juga bisa menjadi bek tengah karena apabila Hansamu, Dutra, dan Rachmat dipanggil timnas maka bek yang dipunyai Persebaya hanya M Syaifuddin dan Andri Muliadi.

Skenario 2

Akhir akhir ini ada 1 pemain Persebaya yang sangat populer dan sering diberitakan yaitu Osvaldo Haay. Osvaldo menjadi terkenal karena mencetak banyak gol pada waktu Sea Games kemarin. Oleh karena itu sudah banyak diberitakan bahwa ada banyak klub baik di Indonesia maupun di luar negeri yang berminat pada Osvaldo. Ada kekuatiran penulis bahwa Osvaldo tidak membela Persebaya lagi di musim depan karena:

    • Mengingat pada kejadian di musim lalu bahwa Osvaldo adalah pemain terakhir yang diperbarui oleh Persebaya karena masalah harga, penulis kuatir hal yang sama juga akan terulang dan bahkan lepas
    • Apabila Persebaya tidak menjadi runner up di akhir musim ada kemungkinan Osvaldo juga kehilangan motivasi untuk bermain di Persebaya dan mencari tantangan baru di liga negara lain.

Apabila Osvaldo tidak bisa dipertahankan maka penulis menyarankan hal berikut:

Persebaya out:

  • Osvaldo Haay (225k)

Persebaya in:

  • Andik Vermansyah (175k) atau Gavin Kwan (150k) atau Ilham Udin (175k)

Apabila Osvaldo Haay tidak dapat dipertahankan maka penulis berpendapat bahwa Persebaya akan membutuhkan seorang winger yang juga bisa dipasang sebagai striker false nine karena Persebaya hanya mempunyai false nine dalam diri Diogo dan Osvaldo. Andik bisa menjadi opsi pertama karena Andik bisa bermain multi posisi di winger kiri dan kanan, striker false nine, dan gelandang serang. Opsi kedua adalah Gavin, di mana dia juga bisa bermain di posisi winger kanan, striker false nine, gelandang serang, dan full back kanan. Opsi ketiga adalah Ilham Udin yang bisa bermain di winger kiri dan striker. Penulis tidak memasukkan nama Ciro karena harganya yang sangat mahal yaitu sekitar 300k.

Berikut adalah Formasi Persebaya apabila sesuai 2 skenario tersebut:

Demikian dua skenario yang mungkin terjadi di musim depan. Ada 3 posisi lagi yang bisa dipertimbangkan manajemen.

  1. Goalkeeper: Teja Paku Alam karena Semen Padang degradasi atau dinaikkannya Ernando kiper Persebaya U-19.
  2. Central Defender: Ok John atau Fandri Imbiri atau dinaikkannya Rizki Ridho Central defender U19 Persebaya
  3. Full back kanan: Putu Gede atau dimatangkannya Koko Ari
  4. Striker pengganti David: Penulis menyarankan Persebaya agar mengorbitkan striker di Persebaya kelompok umur agar bisa turut mengembangkan potensi striker lokal di Indonesia.

Pesan untuk Coach Aji:

Hati-hati dengan skema rotasi karena tiap strategi mempunyai keunggulan dan kelemahan. Skema rotasi pernah dimainkan oleh Coach Alfredo Vera sehingga menyebabkan pemain tidak kompak karena jarang bermain bersama.

Demikian analisa oleh penulis. Mohon maaf apabila analisanya masih terlalu dangkal ataupun ada yang tidak setuju dengan analisa penulis. Penulis juga berharap tidak ada yang tersakiti oleh tulisan ini karena tidak ada maksud dari penulis untuk menyinggung orang lain. Penulis adalah seorang supporter Persebaya yang sangat ingin memajukan Persebaya sehingga mengharumkan kota ini dan pada akhirnya berharap agar permainan dan pemain Persebaya dapat menularkan semangat dan karakternya untuk kemajuan sepak bola Indonesia di timnas di Piala Dunia. (*)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display