EJ – Dari 28 pemain yang sudah bergabung dengan Persebaya musim ini, 11 diantaranya berstatus sebagai pemain baru. Artinya, Persebaya merombak hampir 40 persen skuad musim lalu.
Jika dibandingkan, perombakan yang dilakukan Persebaya musim ini lebih besar daripada dua musim sebelumnya. Persebaya melakukan perombakan pemain sebesar 36 persen di tahun 2019 dan 35 persen di tahun 2018.
Nah, besarnya perombakan itu bukan tanpa resiko. Jika para pemain baru Persebaya tidak bisa beradaptasi dengan cepat maka tentu akan berpengaruh ke performa tim secara keseluruhan.
Pelatih Persebaya, Aji Santoso pun sadar akan resiko tersebut. Karena itu, sejak menjalani latihan perdana tanggal 6 Januari, kemudian pemusatan latihan pada tanggal 15-25 Februari, hingga kini Aji selalu berusaha membentuk pemahaman antar pemain.
“Selama ini kami sudah latihan bagaimana memadukan setiap pemain, supaya semua bisa memahami satu sama lain. Karena menurut saya, adaptasi pemain bukan seberapa lama dia bergabung tapi bagaimana dia secepat mungkin memahami satu sama yang lain,” kata Aji.
Namun, mantan pelatih Persela dan PSIM itu yakin, dengan kualitas pemain lama dan baru yang dimiliki, para pemain Persebaya tak butuh waktu lama untuk beradaptasi.
“Saya berkeyakinan, dengan kualitas pemain yang kami miliki, kami tidak membutuhkan waktu terlalu banyak. Asalkan pemain-pemain ini bisa memahami teman lain,” kata Aji.
“Bagaimana bola kesukaan Konate, David atau Eid, menurut saya (pemahaman) akan cepat kalau mereka berkomunikasi dua arah. Dan saya mendapat laporan dari para asisten, pemahaman itu sudah mulai terlihat,” kata Aji yang tidak hadir dalam beberapa kali latihan terakhir Persebaya.
Tapi, pemahaman antar pemain itu akan diuji ketika Persebaya berhadapan dengan Sabah FA, Sabtu (8/2/2020) esok di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Laga tersebut menjadi pertandingan pertama bagi beberapa pemain baru Persebaya seperti Makan Konate dan Mahmoud Eid. (riz)
