Persebaya Bukan Segalanya Tapi Selamanya

Da Silva Berlari Hampiri Bonek
Pemain dan official menyanyikan Song For Pride di depan Bonek. Foto: Rayhan for EJ
Iklan

Persebaya merupakan klub sepak bola profesional yang lahir pada 18 Juni 1927. Persebaya berbasis di Surabaya dengan nama asalnya adalah Soerabaja Indische Voetbal Bond (SIVB). Dan prestasi Persebaya adalah meraih 9 kali juara sejak era Perserikatan hingga Liga Indonesia. Perjalanan Persebaya sendiri di kancah sepakbola Indonesia sangat berliku-liku. Tim ini bahkan sempat dibekukan oleh PSSI selama 5 tahun dan disahkan kembali di Kongres Tahunan PSSI di Bandung pada 8 Januari 2017.

Makna Persebaya Selamanya menurut saya sangatlah luas dan memiliki banyak arti. Saya sendiri bukan suporter fanatik yang bisa selalu mendukung Persebaya kapan pun dan di mana pun. Saya juga masih sering nonton di televisi dan hanya memberikan support dari jauh. Saya beberapa kali menyaksikan Persebaya berlaga di Gelora Bung Tomo.

Bonek berasal dari banyak kalangan, mulai dari pelajar,pekerja ,hingga kalangan kelas atas pun menyaksikan persebaya berlaga. Ini merupakan salah satu bukti cinta mereka terhadap tim kebanggaan. Saya membayangkan pengorbanan mereka (Bonek) dalam mendukung Persebaya. Mereka mengorbankan waktu, tenaga, dan harta mereka untuk Persebaya.

BACA:  Persebaya, Klub Yang Tidak Sempurna Tapi Sempurna

Dan menurut saya sebagai Bonek tidak harus mendukung Persebaya kapan pun dan di mana pun. Karena dengan hal kecil saja sebenarnya bisa dilakukan. Misalnya menonton Persebaya berlaga melalui nobar dan mendoakan yang terbaik adalah salah satu cara kita mencintai Persebaya. Saya ambil contoh mantan pemain Persebaya yang pernah membela Persebaya saat mengantar tim juara 1997, Jacksen F. Tiago. Beliau memang sudah tidak membela Persebaya dan sudah pernah membela dan melatih tim lain, akan tetapi dedikasinya untuk Persebaya sudah tidak diragukan lagi. Beliau mengantarkan Persebaya Juara Liga Indonesia sebagai pemain dan pelatih. Dan setiap beliau berhadapan dengan Persebaya, beliau selalu mengingat masa kejayaan itu.

Iklan

Dan suporter merupakan bagian dari sebuah tim dan menurut saya Bonek sudah menjadi keluarga bagi Persebaya. Karena jangankan kalah atau imbang, Persebaya tidak berlaga pun (dibekukan) mereka tetap mendukung dan setia mengawalnya dalam kondisi apapun. Walaupun setiap orang memiliki kesibukan masing-masing, bukan berarti orang itu melupakan hal yang dicintainya.

BACA:  Awas, Persebaya itu Menular!

Dan pesan saya bagi seluruh pendukung Persebaya di mana pun, lakukan hal yang kalian bisa lakukan dan berusaha untuk selalu berbuat hal positif dalam mencintai Persebaya. Karena doa kalian, sudah merupakan dukungan bagi Persebaya dan cinta yang tulus itu datangnya dari hati. Dan harapan saya untuk Persebaya sudah saatnya kita juara dan menunjukkan kepada dunia bahwa Surabaya punya kebanggaan.

Bukan sejak kapan kita mencintai Persebaya tapi sampai kapan kita mencintai Persebaya. Bukan apa yang diberikan Persebaya untuk Bonek, tapi apa yang sudah diberikan Bonek untuk Persebaya.

PERSEBAYA SELAMANYA! (*)

*) Tulisan ini adalah salah satu tulisan yang diikutkan dalam “EJ Sharing Writer Contest” edisi Mei 2020. Dengan tema Persebaya dan Harapan Masyarakat, kontes dibuka hingga 31 Mei 2020. Kirim tulisanmu ke email: [email protected].

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display