Lika-Liku Menuju 93milang

Foto: Rizka Perdana Putra/EJ
Iklan

93 Bukanlah angka yang kecil untuk ukuran umur, bahkan mungkin sudah melekat dan melegenda. Persebaya dengan segudang cerita telah menjabarkan arti penuh perjalanan, beragam lika-liku sudah biasa menjadi santapan.

Menuju umur ke-93 ini. Persebaya banyak menghadapi berbagai macam drama, sebut saja kerusuhan yang terjadi saat pertandingan Persebaya vs PS Sleman, hingga harus diusir dari kandangnya sendiri. Media cukup tajam menyoroti kejadian itu, dan semua saling mencari kambing hitam satu sama lain. Namun itu semua tidak bisa diselesaikan bila hanya menyalahkan salah satu pihak, karena sesungguhnya semua pihak tidak sepenuhnya bersalah juga tidak sepenuhnya benar. Hingga pada akhirnya kesadaran dan itikad baik dari masing-masing pihak telah terbangun dan menjadi titik balik perjuangan Persebaya di liga 1.

Di bawah komando pelatih Aji Santoso, Persebaya mampu memetik poin demi poin meskipun mereka harus berlaga di luar tanah kelahirannya juga tanpa kehadiran para Bonek-Bonita di dalam stadion. Hingga Persebaya dapat menduduki posisi runner-up Liga 1 dengan berbagai upaya dan kerja keras tim serta manajemen juga dukungan penuh para Bonek Bonita walau hanya dari rumah dan luar stadion.

BACA:  Persebaya adalah Harapan dan Mimpi

Setelah menyabet gelar runner-up dan mendapat slot untuk ACC Persebaya melanjutkan tren positif dengan menjuarai Piala Gubernur Jatim. Persebaya mampu menaklukan Persija Jakarta di partai puncak dengan skor 3-1 di hadapan puluhan ribu Bonek Bonita yang hadir ke Gelora Deltras Sidoarjo.

Iklan

Hingga beragam ekspetasi besar diberikan oleh seluruh stakeholder untuk Persebaya agar bisa berbicara banyak dikancah Liga 1 2020 dan juga Asia. Namun Persebaya harus terseok terlebih dahulu dengan kegagalan mengamankan poin penuh dikandang sendiri 2 kali berturut, juga penundaan liga yang harus diberhentikan sementara karena pandemi Covid-19.

BACA:  Corona Men-Zona Hitamkan Surabaya, Persebaya Kembali menghijaukannya

Secara tersirat Persebaya mengajarkan bagaimana cara untuk menghargai proses dan mengambil hikmah dari setiap kejadian serta terus berjuang untuk berbenah menjadi lebih baik meskipun batu besar sering menghadang.

Untuk Persebaya semua orang masih ingin melihatmu tetap berjuang menuju 93emilang meskipun usia telah menginjak senja, tetapi itulah legenda asam garam telah menjadi makanan biasa. Dan bila kompetesi musim kembali digelar satu harapan untuk lanjutkan DNA JUARA.

Salam Satu Nyali!

*) Tulisan ini adalah salah satu tulisan yang diikutkan dalam “EJ Sharing Writer Contest” edisi Juni 2020. Dengan tema Arti Ultah 93 Persebaya Bagimu, kontes dibuka hingga 30 Juni 2020. Kirim tulisanmu ke email: [email protected].

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display