Ada Cinta untuk Persebaya di Ciamis

Foto: Rizka Perdana Putra/EJ
Iklan

Saya sebagai salah satu yang menyukai sepak bola dari kecil tak pernah melewatkan sedikitpun untuk menonton sepak bola pada setiap pekannya, apakah itu melalui tayangan televisi ataupun menonton secara langsung ke stadion.

Bahkan dulu pernah ikut sekolah sepak bola di kampung halaman karena memiliki cita-cita untuk menjadi pemain sepak bola beneran. Tapi sayangnya harus berhenti karena setelah lulus sekolah menengah atas, saya lebih memilih untuk bekerja dan merantau ke Jakarta.

Oiya, saya lahir dan besar di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Ada yang mengenal tentang kota saya tidak? Silahkan di googling saja ya. Di kota saya ini ada klub bola yang tidak begitu besar jika dibandingkan dengan Persebaya. Namanya Persatuan Sepakbola Galuh Ciamis disingkat PSGC Ciamis.

Saya mengenal Persebaya sejak kecil. Bahkan di kota saya pun sudah memiliki basis suporter Persebaya namanya Bonek Ciamis. Saya tidak mengenal teman-teman ini, namun spanduk mereka kerap dipasang di sudut Stadion Galuh Ciamis kala PSGC bertanding.

Iklan

Teman-teman Bonek Ciamis ini selain memberikan dukungan mereka untuk Persebaya, naum ternyata sering kali menonton ke stadion bersama rekan-rekan dari Bobotoh Persib Bandung yang memiliki basis yang besar di Ciamis. Mereka menepikan sejenak dukungan kepada klubnya masing-masing demi mendukung kemajuan sepakbola di Ciamis dengan menonton pertandingan PSGC.

Meskipun saya adalah suporter PSGC, akan tetapi selalu menaruh respect untuk Persebaya. Selain Persib tentunya sebagai klub yang dipandang sebagai warisan bagi masyarakat Jawa Barat.

BACA:  93 Tahun yang Tak Sia-Sia

Semenjak Persebaya kembali dihidupkan pada kongres PSSI di Bandung pada 2017 lalu dan memulai kompetisi di Liga 2, saya ikut bahagia dan tak sabar melihat aksinya para penggawa mereka walau hanya nonton di tv. Namun saya meyakini auranya sama saja seperti di Gelora Bung Tomo apalagi kalau Bonek sudah nge-chant serasa sedang berada di GBT.

Hanya semusim di Liga 2 2017, kemudian Persebaya promosi ke Liga 1 2018. Kembalinya Bajul Ijo ke kompetisi kasta tertinggi sepak bola tentu sangat ditunggu-tunggu oleh para pecinta sepak bola nasional.

Namun setelah dua musim terakhir ini berkiprah di Liga 1, Persebaya belum mampu memberikan prestasi tertinggi yakni Juara. Pastinya. Kita semua tak ingin cerita nestapa akan terjadi tiap musim. Tak sebanding rasanya dengan loyalitas dan totalitas yang sudah dilakukan oleh teman-teman Bonek.

Kita tahu segala perjuangan Bonek yang oleh sebagian orang di cap negatif. Namun ada citra positif Bonek yang selama ini telah ditorehkan selama ini dalam dukungannya kepada Persebaya tanpa pamrih.

Mereka membangun panti asuhan. Menggalang dana dan turun untuk kerja kemanusiaan. Mbois, Kreatif, anti rasis dan semua image bagus yang telah dirangkai selama ini.

Konon katanya ada yang menganalogikan sepak bola itu dengan cinta, bahkan rasa cinta terhadap sepak bola melebihi rasa cinta terhadap kekasih, bahkan lebih daripada itu pun ada.

BACA:  Persebaya adalah Harapan dan Mimpi

Bahkan sebuah cercaan atau kritik dari suporter, itu adalah bagian dari rasa cinta. Jika menilik apa yang kerap oleh para suporter lakukan dalam mendukung tim kesayangannya, mereka adalah kelompok yang bebas dalam mengeluarkan ekspresi dukungan.

Namun biarlah seiringnya waktu berjalan prestasi tersebut hanya soal waktu. Kita tahu Liverpool yang telah puasa gelar kompetisi selama 30 tahun akhirnya pecah juga. Setelah melewati proses perjalanan naik turun bersama pelatih Jurgen Klopp lima tahun terakhir ini.

Liverpool memang bukan Persebaya yang telah puasa gelar di kasta tertinggi sepak bola Indonesia selama 16 tahun. Tapi bagi saya, menang tidak melulu soal juara. Kemenangan mempunyai arti yang lebih luas.

Yakni, menampilkan permainan yang apik, suasana stadion kondusif, dan suporter yang mengagumkan merupakan arti kemenangan yang lebih luas.

Saya tahu Persebaya adalah klub yang ambisius. Tentunya dengan manajemen yang solid dan terus bekerja keras demi mengharumkan Persebaya, tapi kapan? Entahlah.

Semoga diusia yang ke 93 tahun ini Persebaya akan semakin matang dan digdaya dikemudian hari.

Selamat Ulang Tahun Persebaya yang ke-93, salam hangat dari Ciamis.

*) Penggemar sepak bola baik Nasional maupun Internasional yang berdomisili di Ciamis.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display