Dampak Covid Juga Menimpa Elite Pro Academy Persebaya

Tim pelatih seleksi pemain EPA Persebaya/ Foto : Official Persebaya
Iklan

EJ – Dampak pandemi Covid 19 tidak hanya menerpa tim-tim senior Liga 1. Program Elite Pro Academy (EPA) yang merupakan kompetisi kelompok umur pun ikut berhenti. Tak terkecuali tim EPA Persebaya.

EPA Persebaya sendiri sudah melakukan seleksi pemain pada awal Februari tahun ini. Lebih dari 500 pemain mengikuti ajang pemilihan ini. Baik untuk U16, U18 dan U20. Seleksi dilakukan secara terbuka dalam dua tahap. Yang pertama khusus untuk pemain dari kompetisi internal dan yang kedua terbuka untuk umum.

Jajaran pelatihpun sudah dipilih berdasarkan seleksi yang dilakukan menejemen. Muharom Rusdiana terpilih untuk menangani Persebaya U16. Mat Halil di Persebaya U18 dan Lulut Kistono untuk U20. Dan ada dua asisten pelatih yang akan membantu mereka yakni Yongky Kastanja dan Eko Susilo. Pada posisi pelatih penjaga gawang baru ada satu yakni Dedi Sutanto dan Angga pada pelatih fisik.

BACA:  Jacksen F Tiago Kangen Main di Persebaya

Saat ini EPA tidak ada program yang berjalan sama sekali. Pandemi menghentikan semua yang direncanakan. Yahya Alkatiri menejer EPA tidak bisa berkomentar banyak saat dimintai komentar terkait programnya.

Iklan

“Kita hanya bisa menunggu kelanjutan program EPA ini. Semoga pandemi ini segera berlalu. Keselamatan kita tetap nomor satu”kata Yahya Alkatiri menejer EPA, Senin (27/7).

BACA:  Players to Watch: Misbakus Solikin dan Wawan Febriyanto

Selain itu Yahya memberikan semangat dan dorongan kepada semua pemain baik yang lolos seleksi ataupun belum untuk tetap menjaga kesehatan dengan Tri Wani dan berlatih mandiri menjaga kebugaran

“Tetap wani maskeran, wani cuci tangan dan jaga jarak. Agar tetap bugar bisa latihan mandiri. Jangan lupa menjaga makanan”pesannya untuk para pemain.

Musim lalu tim Persebaya U20 keluar sebagai juara dengan mengalahkan Barito Putra pada partai puncak yang dilaksanakan di Bali. Empat pemainnya saat ini berada di tim senior yakni Ernando Ari, Koko Ari Araya, Zulfikar Ahmad dan M Kemaludin. (bim)

 

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display