Kepala Satpol PP Kota Surabaya Minta Maaf Kepada Bonek

Kepala Satpol PP Eddy Christijanto (tengah) bersama para perwakilan bonek, Selasa(22/12)/EJ
Iklan

EJ – Keributan antara Bonek dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya berakhir. Perwakilan Bonek mendatangi kantor Satpol PP Selasa (22/12).

Berawal dengan penghapusan mural atau graffiti Bonek soal sengketa Karanggayam. Sebelumnya sebuah mural di daerah Jogoloyo dihapus oleh pihak Satpol PP. Kemudian dicat ulang dan dihapus kembali sebelum dicat ulang lagi oleh bonek. Kemarahan bonek memuncak saat kembali sebuah mural di daerah Ketintang dihapus beserta logo Persebaya-nya.

Beredar kabar bonek akan mendatangi kantor Satpol PP untuk menyampaikan unjuk rasa. Siangnya coordinator tribun melakukan rapat mendadak di Warkop Pitulikur kawasan Bagong. Pada rapat tersebut dihasilkan pernyataan sikap yang akan disampaikan langsung kepada kepala Satpol PP sore harinya.

Isi pernyataan sikap itu yakni pertama, mengutuk keras penghapusan mural oleh Satpol PP kota Surabaya. Kedua, meminta pertanggungjawaban dan permintaan maaf secara terbuka kepada Bonek atas penghapusan karya seni mural Arek-arek Bonek.

Iklan

Kemudian mengembalikan karya seni mural seperti sedia kala. Serta meminta pihak Satpol PP Surabaya agar tidak mengulangi perbuatan penghapusan karya seni mural Arek-arek Bonek.

Pernyataan Sikap Bonek

Kepala Satpol PP Eddy Christijanto didampingi jajarannya langsung menerima perwakilan bonek di lantai tiga. Melalui Syaiful Antoni salah satu perwakilan bonek langsung menyerahkan peryataan sikap tadi yang terbungkus dalam amplop berwarna coklat.

Eddy Christijanto langsung membacanya dan sesaat kemudian secara lisan atas nama pribadi dan institusinya meminta maaf kepada seluruh bone katas tindakan anak buahnya. Eddy menceritakan bahwa dirinya baru mengetahui Selasa pagi.

“Atas nama pribadi dan Satpol PP, saya sebagai pimpinan meminta maaf kepada seluruh bonek. Kami berjanji tidak akan mengulangi lagi. Kami akan berkoordinasi nantinya dengan bonek. Kemarin ada miskomunikasi dalam rangka teman-teman Bonek menyuarakan keadilan terhadap permasalahan Persebaya”kata Eddy pada pertemuan yang berlangsung santai tersebut.

Bonek ditemui Kepala Satpol PP Kota Surabaya

Perwakilan bonek lain yang hadir antara lain Husin Ghozali (Green Nord), Moch Syaiful Abidin (Gate Jhoner 21), Hasan Tiro (Tribun Timur) dan Sinyo Devara (Tribun Kidul) dan Tulus Budi. Didampingi Yahya Hasan Alkatiri dan Sidik Tualeka, perwakilan manajemen Persebaya. Juga hadir perwakilan Polrestabes Surabaya Ipda Christian Permana, Kaniit 7 Sat Intelkam.

Selanjutnya, mantan Kepala Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) kota Surabaya ini berharap Satpol PP dengan Bonek bersinergi dalam rangka membuat kota Surabaya menjadi kota yang aman, tertib dan beradab.

“Mari kita bersama-sama Jogo Suroboyo,” ajak Eddy.

Disamping itu Eddy juga berjanji memberikan ruang Bonek untuk berkreatifitas melalui media mural dengan catatan menggunakan kata-kata sopan tanpa ujaran kebencian. Memberi fasilitas spot-spot iklan milik Pemerintah Kota (Pemkot) sebagai tempat media berkreativitas dengan disain menarik dalam memperjuangkan Karanggayam. Serta selalu berkomunikasi dengan 4 tribun jika terdapat permasalahan yang terjadi dalam perjalanan Bonek menyampaikan aspirasinya.

Sementara Ipda Christian Permana mengatakan kedatangannya untuk mengawal bonek karena tersiar kabar aka nada ribuan bonek datang.

“Kami kira bonek akan datang dalam jumlah ribuan. Di media sosial ada ajakan itu. Kami juga mengajak bonek untuk ikut menjaga Surabaya. Terimakasih kepada teman-teman bone katas langkah-langkah ini” kata Christian.

Terpisah, Husin Ghozali dari Green Nord merasa lega dengan hasil pertemuan tadi sore.

“Pertemuannya sangat kontruktif. Pihak Satpol PP memahami kemarahan teman-teman Bonek akibat mural-mural dihapusi oleh Satpol PP,” jawab Husin Ghozali via pesan singkatnya.

Cak Conk, sapaan karib Husin Ghozali juga berharap Satpol PP menepati janji dan jaminan yang di sampaikan Eddy.

“Kita lihat saja janjinya ke depan bagaimana,” pungkas Cak Conk.

Dengan pertemuan ini bonek akan tetap melanjutkan perjuangannya tentang Karanggayam dengan seni mural di semua sudut kota Surabaya dan kota-kota lainnya.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display