EJ – Wani tuntaskan sekolah. Pendidikan adalah hal penting yang harus diselesaikan oleh anak-anak sampai tingkat tertinggi. Hal ini menjadi fokus bagi Geng Gemes atau Gerakan Mengajak Sedekah.
Sudah lima tahun Gemes ini menginisiasi membantu anak-anak yang tidak mampu untuk tetap bersekolah. Gerakan yang baru saja menjadi sebuah yayasan tahun lalu ini saat ini mengelola kurang lebih 200 anak.
Bertempat di sebuah Balai RW Ambengan Selatan Karya sore ini Minggu (21/2) bersama bonek memberi motivasi kepada para anak asuhnya. Dua aktifis Gemas yakni Adi Wicaksono dan Putra mendatangkan para bonek dari banyak latar belakang.
Hadir pada kegiatan tersebut yakni Tulus Budi (Bonek Jogja), Hamin Gimbal (Dirigen Tribun Timur), RN Bayu Aji (Dosen Unesa dari Bonek Writer Forum) dan perwakilan Bonek Campus. Perwakilan menejemen juga hadir pada acara ini yakni Alex Tualeka.
“Kami mewakili Gemes berterimakasih kepada para tokoh bonek yang hadir memberi motivasi pada anak-anak”kata Adi Wicaksono.
Menurut Adi saat ini Gemes sangat berfokus agar anak-anak yang dibiayai sekolahnya oleh donator independen mau menyelesaikan sekolah sampai tingkat mahasiswa.
“Kami dari Gemes dan donatur ingin kalian semangat untuk bersekolah. Kami akan membantu semua pembiayaan. Jangan bermalas-malas untuk belajar walaupun daring. Demi masa depan kalian”kata Adi yang juga ditegaskan oleh Putra.
Gemes sendiri untuk tahun ajaran 2021/2022 membutuhkan dana sekitar 125 juta yang akan didapatkan secara swadaya para donator.
“Pendidikan itu sangat penting dan perlu”pungkas Adi yang juga seorang bonek alumni STM Pembangunan Surabaya.
Kawasan Ambengan Selatan adalah termasuk wilayah kecamatan Tambaksari. Sangat dekat dengan Gelora 10 Nopember dan Karanggayam. Hampir semua anak asuh Gemes adalah bonek dan bonita. Mereka ada yang pengamen, penjaga warung, penjual asongan, bahkan ada yang sudah mempunyai anak.
Tulus Budi memberi motivasi kepada adik-adiknya dengan mengatakan bahwa kemudahan yang ada saat ini harus dimanfaatkan. Juga mencontohkan bahwa pendidikan di Jepang menjadi hal yang utama setelah kalah perang Asia Pasifik.
“Pendidikan jangan ditinggalkan. Ini sesuatu yang harus dijalani secara serius”kata Tulus Budi.
Sementara Hamin Gimbal sosok yang dikenal sebagai seorang dirijen bonek menceritakan kisah pendidikannya dan pengalaman teman-temannya yang juga bonek.
“Luangkan waktu belajar. Intinya jangan malas. Jangan sampai menyesal di belakang hari. Jangan seperti saya yang hanya lulusan SMA. Kalian harus bisa sekolah tinggi lagi”kata Hamin mengawali sharingnya.
Hamin juga menegaskan anak sekarang harus bisa menguasai bahasa asing. Khususnya bahasa Inggris.
“Kuasai bahasa Inggris ya, ini penting. Manfaatkan teknologi, bisa belajar via HP dan Google. Sekolah adalah masa depan, Persebaya tak terlupakan”tegas Hamin.
Sedangkan RN Bayu Aji yang seorang dosen Unesa juga menegaskan bahwa semangat untuk bersekolah harus terus dikuatkan. Karena lulus sekolah menjadi syarat administrative untuk bisa melanjutkan pekerjaan dan jenjang yang lebih tinggi.
“Wani maido pemain Persebaya yang juga harus Wani selesaikan sekolah kita. Harus lulus sekolah. Legalitas ijazah jadi hal penting. Susah berat dijalani untuk sekolah”tegas Rojil.
Rojil juga sedang berusaha untuk ada kerjasama antara bonek dengan perguruan tinggi Unesa pada masa yang akan datang.
Alex Tualeka perwakilan menejemen tidak ketinggalan memberikan motivasi. Sebagai anak Ambon yang merantau ke Surabaya Alex mengatakan bahwa masa depan bisa ditentukan dengan rajin sekolah dan menjaga tata karma dalam kehidupan.
“Kita hidup untuk masa depan. Sekolah menjadi awal mula masa depan kita. Dengan sekolah kita akan menyelamatkan masa depan kita, keluarga juga Persebaya. Jangan lupa attitude tetap dijunjung tinggi”kata Alex.
Pada kesempatan tersebut Alex juga memberi hadiah kepada para siswa yang berprestasi dan juga dijanjikan nonton bareng Persebaya ke stadion untuk yang bisa sampai kuliah di Perguruan Tinggi.
Saat ini Gemes sudah bekerjasama dengan Unitomo dan sudah ada anak asuhnya yang mendapatkan beasiswa untuk kuliah.
Mochamad Alif Maulana salah satu siswa yang bersekolah di PKBM Anak Panah kelas 11 mengaku berterimakasih pada Gemas.
“Saya berterimakasih bisa sekolah karena Gemes. Kepingin pintar dan cepat kerja”kata Alif.
Gemes sore itu juga membagikan hadiah untuk siswa berprestasi berupa uang tunai kepada tiga siswa. Menurut Adi acara dengan bonek tidak akan berhenti dan akan dilanjutkan dengan kegiatan lainnya. Acara diakhiri dengan foto bareng.