EJ – Rencana aksi turun ke jalan yang akan dilakukan bonek tepat pada hari ini 10 Nopember 2021 resmi dibatalkan. Hal tersebut dinyatakan dalam rilis resmi tadi malam.
Aksi yang akan menuntut Revolusi Sepak Bola Indonesia khususnya tentang permasalahan mafia wasit dan pengaturan skor dalam sepak bola. Sebelumnya kasus wasit yang membatalkan gol pada laga Persebaya menghadapi Persela telah menerima sanksi dari PSSI. Tetapi sanksi tersebut tidak ada transparansi.
Pada pertemuan yang dilakukan bonek semalam dengan pihak Polrestabes yang diwakili AKBP Wimboko SIK, PSSI Jatim yang diwakili Sekjen Diah Puspito Rini dan menejemen Persebaya Alex Tualeka bonek menyampaikan surat tuntutan untuk PSSI. Surat ini berisi lima tuntutan yang harus didengar dan dipenuhi oleh PSSI.
Perwakilan bonek yang hadir ada Andi Kristanto (Andie Peci) ,Hasan Tiro, Husein Ghozali, Saiful Antoni (Capo Ipul) , Abhy dan Devara Noumanto (Sinyo)
Surat tersebut juga ditandatangani oleh Ketua PSSI Jatim Ahmad Riyadh yang akan menyampaikan isi tuntutan ke PSSI. Jika dalam 14 hari ke depan tidak didengar aspirasi tersebut bonek akan turun ke jalan dalam jumlah massa yang besar begitu tekanan bonek kepada PSSI.
“Mohon maaf demi kepentingan nasional yang harus dijaga maka ada perundingan ini. Kami tunggu jawaban dalam 14 hari ke depan. Tapi sekali lagi kami tegaskan bahwa kami tidak akan pernah bernegosiasi dengan penjahat sepak bola kapanpun dan dimanapun. Salam satu nyali,”
Begitu bunyi janji yang disampaikan bonek tentang pembatalan aksi hari ini yang juga tepat hari Pahlawan 10 Nopember.