REVA REVELATION

Reva Adi Utama
Iklan

Hengkangnya Ruben Karel Sanadi di penghujung musim 2019 menimbulkan kekhawatiran di hati para pecinta Persebaya. Bagaimana tidak, perannya di jantung pertahanan Bajul Ijo sangatlah krusial. Ia juga piawai menyisir sektor kiri dengan umpan silangnya yang ciamik. Di luar lapangan, Kaka Ruben berperan penting sebagai pemimpin rekan-rekannya sekaligus mentor bagi pemain-pemain muda. Mau tidak mau, tim dituntut untuk bergerak cepat mencari pengganti yang sepadan, mengingat sektor sayap adalah kunci dari skema permainan Persebaya.

Dua tahun berlalu semenjak kompetisi 2020 ditangguhkan, di gelaran Liga 1 musim 2021/2022 Persebaya telah menemukan sosok bek kiri agresif, kuat dalam penguasaan bola, dan yang terpenting ngeyel. Sosok tersebut ada pada diri Reva Adi Utama. Dilepas oleh Barito Putera seusai musim kompetisi kemarin, ia bergabung saat Piala Menpora dengan harapan mengisi slot sisi kiri pertahanan.

Awal perjalanan Reva tidak begitu mulus, dimana dalam fase grup Piala Menpora dan 3 pekan pertama Liga 1 dirinya lebih sering duduk di bangku cadangan. Ketika itu tim juga masih belum menemukan komposisi yang tepat dan sering bongkar pasang sebelas pertama. Akan tetapi seolah mendapatkan “second wind”, kepercayaan itu akhirnya diberikan oleh coach Aji dan hasilnya pemain berusia 25 tahun asal Makassar ini tampil spartan mendominasi sisi kiri dengan kombinasi apiknya bersama Bruno Moreira. Dalam 14 kali penampilannya ia mencatatkan rerata 1.64 tekel dan 4.21 intersep per laga. Jumlah yang bisa dibilang luar biasa mengingat Persebaya merupakan tim yang kerap mendominasi penguasaan bola.

BACA:  Rudy Eka Diberhentikan Sebagai Pelatih Fisik Persebaya

Di samping performa gemilangnya bersama Bajul Ijo sejauh ini, masih ada area yang mesti diperbaiki oleh Reva, yaitu perolehan kartu kuning dan output pada sektor penyerangan. Konsekuensi dari permainan ngeyel dan energik, satu yang disayangkan adalah seringnya melakukan pelanggaran berbuah hukuman kartu kuning. Tercatat Reva telah memperoleh 5 kartu kuning, sehingga terpaksa absen di dua laga penting melawan Barito Putera dan Persikabo 1973 akibat akumulasi kartu. Kemudian soal torehan gol dan assist, sepertinya hanya tinggal menunggu waktu saja. Sebagai full-back yang aktif menyokong penyerangan seperti Aji Santoso di masa jayanya, bisa jadi Reva akan segera pecah telor dan memberi suplai para juru gedor dengan umpan silangnya yang memanjakan.

Iklan
BACA:  Melarang Bonek Datang, Melanggar Regulasi AFC

Persebaya membutuhkan konsistensi Reva sepanjang musim ini, terlebih karena kedalaman skuad pada sisi kiri pertahanan tidak begitu baik. Persebaya masih sering kelimpungan mencari pengganti yang pas ketika ia absen. Konsistensi itu tentunya tidak hanya untuk Persebaya, bukan tidak mungkin dengan jadwal Timnas Indonesia yang padat di kalender tahun 2022 membuat Reva akhirnya bisa mencicipi caps pertamanya tahun ini. Berkaca dari Piala AFF edisi lalu, terlihat opsi di sisi kiri pertahanan tidak terlalu melimpah. Seorang Reva Adi Utama bisa jadi pilihan solid bagi tim asuhan Shin Tae-yong kedepannya.

MAJU TERUS DAENG REVA, WANI!!

Ditulis oleh: Bima Devanda – Mahasiswa Psikologi untuk Persebaya Tercinta

Instagram: bimadevanda

Twitter: @sdrmj__

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display