PERSEBAYA CANDA DAN CANDU

Bonek saat hadir di stadion/ Foto : Official Persebaya
Iklan

Jangankan imbang atau kalah, tidak bertanding pun Persebaya akan tetap ku dukung dan ada di hati kami

Sepak bola merupakan olahraga yang berasal dari daratan Inggris, telah menempatkan dirinya sebagai olahraga paling populer di muka bumi. Seperti di Indonesia sepak bola layaknya seperti kehidupan bagi sebagian insan pecinta sepak bola. Menariknya sepak bola Indonesia meskipun sering mentradisikan tragedi akan tetapi masih digandrungi, banyak konflik mulai dari bobroknya federasi, isu politik, rivalitas antar suporter, dan kekerasan dalam lapangan serta banyak kasus lagi yang tak tertangkap kamera. Namun hal tersebut tak mengurangi minat penonton melihat sepak bola Indonesia.

Setiap daerah pasti memliki klub sepak bola masing –masing dan kelompok suporternya, tentu anak laki – laki di setiap wilayah di Indonesia dominan hobi sepak bola atau menonton sepak bola. Sama halnya seperti saya, meskipun saya awal nonton sepak bola itu menonton Liga Champions Eropa tapi kalau urusan sepak bola nasional saya dukung penuh Persebaya Surabaya.

Awal menginjakkan kaki di stadion Gelora 10 November ketika itu di musim 2009 ketika Persebaya dihuni skuad luar biasa asuhan Coach Danurwindo. Saya ketika itu “mbonek”  bersama kedua orang tua berada di tribun selatan akan menyaksikan laga antara Persebaya melawan Persik Kediri. Musim tersebut menjadi musim perdana Persebaya Surabaya promosi dari Divisi Utama ke Indonesia Super League (ISL).

BACA:  Laga Penting Persebaya U-16 Hadapi Perseru Sore Ini

Sialnya hujan deras mengguyur Tambaksari sore itu bahkan sampai tidak bisa melihat jalannya pertandingan ketika gol terjadi pun hanya ikut teriak saja. Persebaya Surabaya bahkan tertinggal 0-1 dibabak pertama dan bahkan kalah atas Persik di kandang sendiri.

Iklan

Peristiwa tersebut menggugah hati saya untuk terus mendukung Persebaya bukan hanya melalui layar kaca, karena hal menarik yang bisa dipetik adalah sikap menerima kekalahan dan terus mendukung dalam kondisi apapun.

Banyak hal – hal lucu ketika nonton Persebaya, misalnya ketika saya “mbonek” tapi harus menahan buang air di stadion dan ketika itu big match yang penontonnya itu semua berdiri karena saking penuhnya, kalian (bonek &bonita) pasti pernah merasakannya. Kemudian momen membantu teman bonek yang kesusahan karena ditipu calo dan akibat  kehabisan tiket disitulah menjadi momen asyik, betapa gigihnya teman-teman bonek membantu sesama terkadang menimbulkan senyuman bahkan momen begejekan atau guyonan.

Menurut saya begejekan atau bercanda menjadi hal wajib bagi seorang suporter untuk mencairkan suasana dan Persebaya membuat itu semua terjadi, apalagi jika big match Persebaya menang besar dan main ngeyel, ngosek , wani semakin membuat Bonek dan Bonita full senyum. Chant dengan lagu dangdut juga jadi salah satu hiburan yang asyik ketika menonton Persebaya.

BACA:  Suporter, Jauhkan Sepak Bola dari Politik!

Bahkan dari pemain Persebaya sendiri memang hobi dalam canda, sebut saja seperti cak Rendi yang selalu membuat tawa dalam tim dan juga beberapa pemain lain yang sangat santai dan ramah hingga membuat bonek & bonita selalu tertawa dan tersenyum.

Persebaya Surabaya sudah seperti keluarga bagi Bonek & Bonita, sinergi dan kekeluargaan sangat terlihat ketika Persebaya dibekukan oleh PSSI ketika itu, hal itu masih dan akan selalu dilakukan oleh Bonek dan Bonita dalam mendukung Persebaya, karena Persebaya menjadi football family dan di dalam keluarga selalu ada canda dan tentu selalu membuat ketagihan dan tidak ingin lepas dari Persebaya. Persebaya mungkin bisa disebut sebuah kisah Canda dan Candu. Bikin ketagihan dan selalu tersenyum. SALAM SATU NYALI. WANI.

Ditulis oleh Surya Mahardhika (mahasiswa)

 

 

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display