EJ – Laga Grup C Piala Presiden 2018 sudah memasuki laga terakhir dalam empat hari ke depan. Tim-tim kontestan Liga 1 yang bergabung di Grup C saling berusaha untuk sikut-menyikut agar dapat lolos ke babak selanjutnya.
Sebagai turnamen pramusim untuk persiapan jelang Liga 1 2018, semua tim mencoba komposisi pemain. Otak-atik strategi dilakukan oleh para pelatih agar semua pemainnya dapat menunjukkan skill yang dipunyai.
Setelah dua laga yang telah dilakoni, Pelatih PS TIRA, Rudy Eka Priyambada melihat perkembangan yang berarti dari timnya dan tim-tim pesaing, tak terkecuali Persebaya. Menurutnya, Persebaya memiliki kecepatan yang luar biasa, teknik yang mumpuni sehingga alur penguasaan bola jadi sulit dipahami lawan. Dukungan pemain ke-12 untuk Persebaya juga merupakan salah satu faktor timnya menelan hasil seri setelah mampu unggul terlebih dahulu. Baginya, pengalaman melawan Persebaya dirasa lebih berat dibandingkan melawan Madura United.
“Kalau dilihat dari cara bermain, yang paling berat itu Persebaya, karena mereka memiliki teknik permainan yang tinggi dengan pemain lokal. Dukungan suporter yang antusias dan loyalitas juga bikin lawan grogi,” ungkap Rudy usai laga melawan Madura United.
Meskipun peluang PS TIRA sangat sulit untuk lolos ke babak selanjutnya, pelatih berlisensi A AFC ini tak ingin timnya jadi lumbung gol. Rotasi akan dilakukannya di laga terakhir dan komunikasi antar pemain juga akan diperbaiki. (rd)
