EJ – Jumlah tiket yang terjual pada pertandingan terakhir grup C Piala Presiden 2018 yang mempertemukan Persebaya melawan Madura United (MU), menjadi jumlah terbanyak di antara pertandingan lainnya.
Dengan jumlah penjualan sebanyak itu, para suporter masih saja ada yang tidak kebagian tiket menonton laga Derby Suramadu di stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (28/1) kemarin.
Wisnu Sakti Buana, selaku Ketua Panpel Grup C menjelaskan, tiket yang dicetak pada awalnya hanya berjumlah 40 ribu lembar saja. Akan tetapi, melihat begitu tingginya animo penonton untuk menonton laga big match tersebut, akhirnya panpel memutuskan untuk mencetak 10 ribu lembar tiket lagi dan dijual pada H-1 pertandingan.
“Jadi awal cetak 40 ribu. Begitu melihat animo penonton, 10 ribu dicetak lagi. Kita juga sudah koordinasi dengan Kapolrestabes,” ungkap Wisnu kepada awak media usai laga terakhir grup C berakhir.
Memang stadion megah di Surabaya ini berkapasitas sebanyak 55.000 penonton. Akan tetapi, Wisnu ingin memberikan kenyamanan untuk penonton dengan hanya mencetak sebanyak 50.000 tiket saja. Agar penonton bisa leluasa menonton pertandingan dan tidak berdesak-desakan.
Himbauan pun sudah diberikan panpel pertandingan agar penonton yang tidak memiliki tiket tidak menuju ke stadion. Tapi, dukungan besar yang ingin diberikan para suporter kepada Persebaya tidak dapat dihalang-halangi. Panpel memberikan usulan agar evaluasi penjualan tiket bisa berjalan dengan baik.
“Untuk evaluasi penjualan tiket sudah dilakukan dan diperbaiki. Tetapi masih saja ada kekurangan-kekurangan. Untuk kedepan Bonek Card perlu diberlakukan lagi,” terang pria yang akan akan mencalonkan diri sebagai Ketua Panpel Persebaya di Liga 1 musim mendatang. (rd)