EJ – Keputusan manajemen Persebaya yang menetapkan harga tiket Blessing Game Persebaya vs Sarawak FA mendapat banyak protes dari Bonek. Protes bermunculan karena sebagian Bonek menganggap harga sebesar Rp 50.000 itu terlalu mahal. Apalagi Blessing Game diniatkan sebagai ajang doa bersama sekaligus launching skuad dan jersey.
Di tengah banyaknya protes, Presiden Klub, Azrul Ananda, membuat tulisan yang dimuat di website official Persebaya. Di awal tulisannya, Azrul mengucapkan terima kasih kepada pendukung Persebaya. Putra Dahlan Iskan ini mengungkapkan rasa tak sabarnya menyambut Blessing Game.
“Tak sabar rasanya segera memperkenalkan banyak hal baru di Persebaya. Jersey baru kami akan dimunculkan kali pertama pada Blessing Game, 18 Maret nanti. Akan ada beberapa partner baru menempel di jersey tersebut. Yang membanggakan, mereka sebelumnya tidak pernah ikutan di sepak bola Indonesia, dan mereka memilih Persebaya sebagai klub untuk didukung,” tulisan Azrul.
Azrul juga mengungkapkan rencana-rencana manajemen bersama dengan sponsor membuat program untuk Persebaya dan para pendukungnya.
“Tak sabar juga memperkenalkan program-program baru Persebaya untuk masyarakat. Mas Whisnu Sakti Buana (wakil wali kota Surabaya), Pak Rudi Setiawan (Kapolrestabes Surabaya), bersama kami dan para sponsor telah merancang berbagai program yang bukan hanya baik untuk suporter Persebaya, tapi juga untuk masyarakat Surabaya.”
Mantan CEO Jawa Pos ini mengatakan jika manajemen berusaha mewujudkan Persebaya yang sustainable. Untuk itu, manajemen akan terus memperkuat struktur Persebaya sebagai perusahaan.
Dia siap menjadi sasaran tembak jika banyak pihak yang mencerca setiap langkah manajemen. “Dan kalau ingin mencerca, tolong cerca saya pribadi, Azrul Ananda. Jangan tim manajemen yang bekerja keras mengupayakan kemajuan tim. Jangan para pelatih atau pemain yang bekerja keras di lapangan, dan tidak boleh terganggu dengan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan bermain sepak bola,” tulisnya.
Azrul juga tidak mempermasalahkan jika ada pihak-pihak yang tidak mau mendukung program Persebaya. “Kalau memang tidak ingin mendukung program Persebaya, tidak apa-apa. Supporter, di dunia mana pun, dalam definisi bisnis apa pun, adalah customer. Ada customer yang membalas jasa/barang menggunakan uang, ada yang tidak perlu menggunakan uang.”
Di akhir tulisannya, Azrul meminta siapa saja untuk mendukung semampunya sekaligus berdoa untuk Persebaya. (iwe)
Anda bisa membaca tulisan Azrul ananda di sini.