Dua hari lagi Persebaya bakal melakukan laga tandang mereka ke kandang PSM Makassar. Laga ini bisa dibilang juga laga klasik di antara kedua tim. Mereka sama-sama mempunyai sejarah panjang di persepakbolaan Indonesia.
Namun penulis tidak akan membicarakan sejarah klasik ini, tapi lebih tertarik membicarakan statistik unik tim kebanggaan arek-arek Suroboyo.
Ada dua statistik, yang pertama adalah tentang kutukan MSK (Menang-Seri-Kalah). Seperti yang kita ketahui pada 6 laga awal, Persebaya secara unik mencatatkan hasil yang sama secara berurutan yaitu Menang-Seri-Kalah. Hingga laga ke 8 pun, sebelum melawan Persib (yang akhirnya ditunda), statistik ini pun berulang yaitu Menang dan Seri di dua laga. Namun di laga ke-9 yang kebetulan melawan Madura United, statistik ini pun akhirnya runtuh dengan hasil seri.
Yang kedua adalah catatan statistik tentang hubungan pembukaan Persebaya Store dengan penampilan Persebaya. Penulis mencatatkan setiap kali Persebaya membuka store baru sebelum laga digelar, permainan Persebaya menjadi jelek dan akhirnya menderita kekalahan.
Pada laga melawan Barito Putera, sehari sebelumnya Persebaya meresmikan store barunya di Sutos. Entah ada kaitannya atau tidak, sehari kemudian Persebaya kalah di tangan Barito Putera di kandang sendiri.
Hal ini berulang pada laga lawan Mitra Kukar. Sehari sebelum laga melawan tim Naga Mekes, Persebaya membuka store barunya di daerah Tandes. Lagi-lagi entah ada kaitannya atau tidak, sehari setelahnya Persebaya menelan kekalahan dari Mitra Kukar.
Sebenarnya, penulis sempat khawatir ketika laga lawan Persija kemarin Minggu. Karena sehari sebelumnya, Persebaya membuka store baru di tiga lokasi sekaligus. Berkaca pada dua hasil sebelumnya, penulis sempat mengkhawatirkan Persebaya bakal menelan kekalahan. Untungnya laga batal digelar.
Menelisik ke tren rekor Menang-Seri-Kalah yang patah hanya karena laga batal digelar melawan Persib, maka penulis dapat menyimpulkan laga away melawan MAKASSAR nanti, tim kita minimal akan pulang membawa 1 poin. (Yosia)
