Berbicara sepak bola di Indonesia kita tidak hanya membahas seputar klub dan pemain. Ada yang selalu dinantikan ketika sebuah klub bermain yaitu berita soal suporternya. Apakah suporter saat mendukung klubnya terlihat adem anyem? Ataukah berbuat aksi kekerasan? Memang sudah menjadi tradisi di Indonesia jika klub-klub bermain, selalu ada kericuhan yang terjadi. Entah itu masalah tiket, stadion over kapasitas, maupun bentrok antar suporter. Bukan hanya bentrok antar dua kelompok suporter beda klub melainkan antar suporter yang mendukung klub yang sama.
Semua pasti mengenal nama Bonek Mania. Suporter yang pada era 80-an hingga era 2000-an kerap kali mengisi pemberitaan di media cetak atau elektronik. Bonek memang suporter pendukung Persebaya. Namun selalu ada baju Bonek maupun atribut Bonek yang tersebar di hampir setiap stadion di Indonesia. Tidak bermaksud membesar-besarkan nama Bonek. Nama Bonek ini cukup unik. Jika umumnya nama kelompok suporter indentik dengan nama klub yang mereka dukung. Sebagai contoh, Jak Mania adalah nama kelompok suporter Persija yang artinya Jakarta Mania. La Mania yang berarti Lamongan Mania. Dan masih banyak nama supporter yang identik dengan klubnya maupun nama daerahnya.
Bagaimana dengan Bonek yang berarti Bondo Nekat? Apakah nama ini identik dengan nama Persebaya maupun Surabaya? Mungkin jika identik dengan nama klub dan daerahnya, suporternya akan menggunakan nama Persebaya Mania atau Surabaya Mania. Namun, nama Bonek tetap digunakan.
Nama Bonek berasal dari Jawa Pos yang memberikan istilah Bondo Nekat untuk pendukung Persebaya yang dengan modal nekatnya bertandang ke Jakarta demi mendukung Persebaya. Bahkan, suporter Persebaya menjadi suporter pertama di Indonesia yang away atau bertandang ke kota lain.
Terlepas masih adanya Bonek Mania yang melakukan hal-hal yang berbau kekerasan, namun sebagai pendukung Persebaya, seharusnya kita dapat memaknai nama Bonek lebih baik lagi.
Bonek mempunyai nilai filosofi yang tinggi. Apakah suporter lain di Indonesia mempunyai arti filosofi dari nama suporternya? Mungkin hanya Bonek. Dalam kehidupan, kita harus bermodal nekat dalam artian positif. Tanpa modal nekat mungkin Indonesia tak akan merdeka. Tanpa modal nekat tidak akan ada ilmuwan yang memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan kita. Modal nekat alias berani menjadi modal yang harus didapatkan setiap insan manusia dalam menghadapi cobaan hidup.
Bukan nama Bonek saja yang bisa kita jadikan sebuah filosofi hidup. Slogan-slogan frontal dari Bonek juga bisa kita jadikan filosofi hidup. Contohnya slogan yang membuat kita tertawa jika membacanya, “Lek Aku Bonek Kon Kape Lapo?” Sebuah slogan yang unik namun kreatif dan mengandung makna yang dalam. Apa yang kita dapat dari slogan itu adalah bahwa melangkah hidup diperlukan rasa kepercayaan diri. Ya, rasa percaya diri dapat mengalahkan semua kegagalan. Slogan lain yang membuat saya terharu, “Dadi Bonek Ga Gampang”. Menurut saya, slogan tersebut mencerminkan kehidupan manusia. Bahwa dalam menjalani hitam putih kehidupan tidaklah mudah, selalu ada saja cobaan berat maupun ringan. Namun kita tetap harus bersyukur.
Sebenarnya masih banyak lagi filosofi Bonek yang bisa kita jadikan pedoman hidup. Yang jelas, kita harus mengartikan dengan makna yang baik. Bersyukurlah kita lahir di kota Surabaya dengan segudang sejarah dan jutaan perjuangan. Semoga para Bonek mania mapu mencerna nama Bonek sehingga Bonek tidak dikenal sebagai suporter yang sering melakukan kekerasan melainkan Bonek yang bisa menginspirasi kita dalam mewujudkan cita-cita dalam kehidupan ini.
Salam satu nyali! Wani!