Piala Indonesia 2018 diikuti 128 klub dari Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Turnamen ini sudah dimulai sejak 29 Juni 2018. Tim-tim peserta tersebar hampir di seluruh wilayah nusantara. Untuk memudahkan perjalanan maupun akomodasi tim, PSSI membagi 16 zona berdasarkan wilayahnya.
Dengan 128 peserta, turnamen ini akan dibagi dalam babak 128 besar atau round 1, babak 64 besar, babak 32 besar, babak 16 besar, babak delapan besar (perempat final), babak empat besar (semifinal), dan final.
Turnamen ini sebenarnya sangat menarik. Tim dari Liga 3 bisa bertemu dengan tim liga di atasnya. Juga mempunyai kesempatan dikunjungi tim Liga 1. Masyarakat bola tentunya akan menantikan laga-laga seperti itu.Kesempatan langka yang hanya terjadi di sebuah turnamen Piala Indonesia. Peluang terciptanya kejutan juga bisa terjadi. Pemain-pemain yang kurang banyak bermain di tim utama bisa jadi mempunyai kesempatan bermain.
Persebaya dalam babak 128 besar ini bertemu dengan tuan rumah PSBI Blitar. Sampai tiga bulan sejak pembukaan Piala Indonesia ini jadwal berlaga Persebaya masih belum jelas. Jadwal pertama PSBI tidak mendapatkan ijin keamanan. Setelah itu PSSI secara mendadak menunjuk Persebaya menjadi tuan rumah di Surabaya. Persebaya menolaknya karena seharusnya yang menjadi tuan rumah pihak PSBI.
Jika memang PSBI tidak sanggup atau tidak bisa menyelenggarakan laga bisa juga Persebaya mendapatkan kemenangan WO (walkout). Atau bisa juga penyelenggaraan dilaksanakan oleh PSSI atau dilakukan di tempat netral.
Ketidakjelasan laga ini yang sangat dirugikan adalah Persebaya. Jadwal Liga 1 putaran 2 sehabis Asian Games akan sangat padat. Pada 11 September 2018, Persebaya harus menjamu PS TIRA di Gelora Bung Tomo.
Iwan Budianto ketua organizing commite Piala Indonesia harus tegas terhadap permasalahan ini. Jangan sampai penundaan merugikan semua tim peserta. Terkesan, penyelenggaraan Piala Indonesia edisi 2018 ini kurang serius.
Andai Piala Indonesia tidak ditunda-tunda, King Arthur Irawan bisa jadi akan melakukan debutnya dengan Persebaya.
