“Boleh kalah dari tim lain, asal jangan dengan Arema”, ada berapa banyak kalimat itu merasuk mindset bonek di mana pun berada. Membawa-bawa “harga diri” yang terkadang tidak sesuai dengan tempatnya, dan, tidak sesekali frasa itu justru menghujam Persebaya sendiri, terinjak “harga diri”-nya di kandang sendiri.
Tinjauan teoritis oleh banyak ahli menyebut harga diri (self esteem) sebagai kualitas individu yang menempati tempat tertinggi nilai (value) manusia. Kata lainnya dalam konteks harga diri versi sebagian Bonek sangat berbeda, dapat ditawar dan banyak pemakluman di dalamnya.
Harga diri Persebaya harus pada poros sebagai nilai sebuah sejarah, prestasi, dan nama besar tim yang kawak di persepakbolaan nasional, tentu tidak bisa hanya memilih lawan dalam pembuktian harga dirinya. Persebaya terlalu besar jika hanya soal harga dirinya diobral di hadapan Arema, namun hilang harga diri di hadapan tim lain yang mengalahkan di kandang maupun tandang. Harga diri hanyalah sebuah pretensi, ia akan menempati posisi hanya ketika di hadapan Arema.
Semoga laga esok adalah pembuktian Persebaya yang sarat sejarah dan prestasi. Sebagai pembuktian tim yang dibangkitkan loyalitas Boneknya, sebagai tim yang menjadi barometer sepak bola Jawa timur dan nasional, sebagai sebuah tim yang memiliki rentetan kisah perjalanan yang layak dicintai sebagai sebuah kebanggaan.
Pemain harus bermain lepas, ngosek, dan ngeyel, menjaga marwah kedigdayaan sepak bola Surabaya, kebesaran nama bonek, dan kebesaran sebuah tim. Jeratan frasa harga diri tak boleh membebani pemain, apalagi sudah dapat dipastikan atmosfer di Kanjuruhan akan menggedor mental mereka.
Pertandingan esok sarat gengsi, emosional, dan tensi tinggi. Yang terbaik adalah meletakan harapan dan doa bagi tim agar dapat melewati laga dengan membawa poin ke Surabaya, sebab, kalah adalah sesuatu yang menyesakan dada, tak peduli kalah oleh siapapun. Bagi saya Persebaya adalah sebuah kebanggaan yang akan selalu dibanggakan dalam kondisi apapun, karena harga diri harus hadir di semua laga, utuh dan tak terpisahkan, apalagi di tawar tawar.
Salam Satu Nyali! Wani!