EJ – Persebaya Surabaya harus menerima kekalahan 0-1 dari Persela, Rabu (23/10/19) di Stadion Surabaya, Lamongan. Absennya beberapa pemain dianggap jadi penyebab utama kekalahan.
Green Force bertandang ke markas Persela tanpa sejumlah pemain seperti Diogo Campos (akumulasi kartu), Rachmat Irianto (timnas U-23), Mochammad Supriadi (timnas u-19) dan tiga pemain cedera yaitu Otavio Dutra, Osvaldo Haay dan Misbakus Solikhin.
“Hari ini pertandingan berat, recovery minimum dan cuaca panas. Beberapa pemain kunci tidak bisa main, kami kesulitan untuk mengembangkan permainan,” kata Pikal seusai laga.
“Saya lihat energi pemain kami kurang. Kami banyak kalah duelnya karena kurang recovery,” tambah pelatih asal Austria itu.
Namun, dari beberapa sebab itu, absennya pemain dianggap paling berpengaruh. “Sekarang yang paling ganggu kami main dengan tidak full,” dalih Pikal.
Kondisi Persebaya semakin sulit karena dua pemain yaitu Ruben Sandi dan Irfan Jaya sebenarnya tidak dalam kondisi 100 persen. Ruben baru saja sembuh dari demam sedangkan Irfan masih menjalani pemulihan trauma paska cedera engkel.
“Saya sangat hormat hari ini pada Ruben dan Irfan. Kami paksa mainnya, keduanya belum 100 persen fit. Tapi kami cuma punya pemain (terbatas),” kata Pikal. “Saya hormat sama kedua pemain ini masih tetap main. Memang pemain kami kurang dalam skuad, pilihan saya sebagai pelatih sedikit,” tambahnya.
Irfan sendiri akhirnya diganti oleh Elisa Basna pada menit ke-85. Sedangkan Ruben Sanadi tampil penuh selama 90 menit. Kehadiran keduanya belum mampu membawa hoki bagi Persebaya. Bajol Ijo terpaksa pulang dengan tangan hampa setelah kebobolan lewat gol Malik Risaldi di menit ke-63.
Terakhir, Pikal juga sempat menyoroti kepemimpinan wasit Asep Yandis asal Jawa Barat. Beberapa keputusan dari Asep dianggap cukup merugikan Persebaya. “Saya lihat ada 4-5 keputusan wasit yang merugikan kami, dan itu cukup jelas,” tandasnya. (riz)
