EJ – Bek Persebaya Surabaya, Otavio Dutra harus memulai laga melawan Madura United, Senin (2/12/2019) dari bangku cadangan. Keputusan itu diambil pelatih Aji Santoso bukan karena petisi yang disuarakan suporter beberapa waktu lalu.
Seusai hasil imbang yang diterima Persebaya atas Semen Padang, Kamis (28/12/2019) pekan lalu, muncul desakan dari suporter untuk mencadangkan Dutra.
Pemain 35 tahun itu dianggap tampil buruk dan menjadi salah satu penyebab Persebaya gagal meraih kemenangan. Ia dengan mudah dilewati oleh Vanderlei Francisco ketika proses gol penyama kedudukan Semen Padang.
Suporter Persebaya yang kecewa kemudian mulai menggalang dukungan lewat laman change.org sejak 29 Desember 2019 lalu. Isinya, meminta Persebaya untuk memarkir Dutra hingga akhir musim. Selain karena performa minor lawan Semen Padang, Dutra juga dianggap tak bisa menjadi contoh yang baik bagi pemain lain.
Meski begitu, Aji menegaskan jika dirinya tidak terpengaruh siapapun dalam proses pemilihan pemain lawan Madura United. Termasuk, dari petisi yang disuarakan suporter.
“Saya tidak memainkan Dutra bukan karena petisi atau lain-lain, karena yang tahu keseharian adalah pelatih,” kata Aji. “Yang jelas saya mencadangkan Dutra karena pertimbangan recovery, karena jarak kami mepet, jadi kami perlu rotasi,” tambahnya.
Ya, Aji memang melakukan kebijakan rotasi dalam laga melawan Madura United. Tak hanya Dutra, beberapa pemain seperti Irfan Jaya dan Alwi Slamat juga turun sebagai pemain pengganti dalam laga pekan ke-30 Liga 1 itu.
Kebijakan yang akhirnya berbuah manis. Persebaya mampu meraih kemenangan tipis 3-2 atas Madura United. Irfan Jaya menjadi penentu kemenangan Green Force lewat golnya pada menit ke-88.
“Terbukti pemain-pemain yang saya pasang sebagai rotasi, seperti M. Syaifudin, (Muhammad) Hidayat, Abu Rizal (Maulana) dan (Elisa) Basna sangat efektif. Saya tekankan pada mereka, pemain yang saya mainkan adalah yang dalam kondisi bugar, untuk itu pemain bisa maksimal,” kata Aji.
“Jadi saya mencadangkan Dutra bukan karena faktor apapun, tapi memang karena faktor rotasi dan evaluasi,” tambahnya. (riz)