Catatan Kecil untuk Persebaya

Starter Persebaya lawan Badak Lampung. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Persebaya mengakhiri kompetisi Liga 1 musim 2019 berada di posisi kedua klasemen akhir. Ada peningkatan tiga tingkat dari posisi kelima musim sebelumnya. Target musim ini versi manajemen tercapai. Mendekati bintang dan lebih baik dari musim lalu.

Drama pergantian pelatih sampai tiga kali pada pertengahan musim mewarnai perjalanan tim ini. Setelah Djadjang Nurdjaman selesai bertugas, Persebaya sempat ditangani karetaker Bejo Sugiantoro. Lalu Bajol Ijo menunjuk Alfred Riedl yang bahkan belum sampai di Surabaya dan akhirnya batal. Kemudian Wolfgang Pikal yang pada 4 laga tidak bisa memberi kemenangan.

Ditunjuklah kapten Persebaya saat juara 1997 untuk menukangi Ruben Sanadi dkk. Torehan mentereng 7 kali kemenangan dan 2 kali imbang membuat Persebaya menjadi Runner up musim ini.

Persebaya Selamanya dan Bonek Card

Iklan

Penulis akan memberi sedikit catatan untuk menejemen khususnya terkait dengan apalikasi Persebaya Selamanya (PS) dan tiket terusan atau Bonek Card (BC)

PS adalah sebuah aplikasi yang bisa diunduh pada smartphone. Berfungsi juga untuk penyebaran informasi dari klub, pembelian tiket dan beberapa fitur lain.

Masih banyak yang mengeluh sudah mendaftar baik online maupun offline sejak 2018 tetapi belum juga terkirim atau jadi kartu PS secara fisik. Ada juga sudah jadi tapi belum terverifikasi atau centang kuning pada aplikasinya.

Pada pendaftaran PS dikenakan biaya sebesar Rp.20.000. Dari awal program ini dana akan dikelola oleh pihak diluar manajemen tim. Ada perwakilan Bonek dan pihak terkait lainnya. Saat itu melalui Azrul Ananda juga bersepakat akan secara transparan mengelola ini dan memberikan laporan rutin tahunan.

Bonek yang tersebar di seluruh pelosok negeri sudah pasti menginginkan informasi secara jelas. Akan lebih bagus lagi di awal musim 2020 dari pihak manajemen atau bagian PS memberikan laporan tersebut melalui website official. Sejelas-jelasnya. Harus diakui PS adalah terobosan terbaik bagi database Bonek. Jika dikelola dengan baik dan transparan akan sangat membantu Bonek dan menejemen itu sendiri. Sinergi yang bagus akan lebih terwujud.

Tentang Bonek Card atau tiket terusan. Ada beberapa macam tipe mulai quarter sampai full season. Manajemen harus lebih fight lagi untuk memastikan jadwal laga kepada operator liga.

Kepastian laga juga harus diupayakan melalui ijin keamanan dalam hal ini kepolisian kota Surabaya. Banyak pemegang BC tidak dapat menggunakannya hanya karena perubahan hari atau jam laga. Ini sangat merugikan bonek. Tidak hanya rugi material tapi tentang kebanggaan.

Yang paling tidak ada kejelasan adalah saat beberapa laga terakhir di kandang Persebaya terkena sanksi. Laga di Batakan dan ada di GBT. Tidak ada sedikitpun penjelasan dari panpel untuk pemegang BC full season. Sebagai “customer” sangat tidak dihargai oleh panpel. Ini tidak boleh terulang musim depan.

Penulis berharap Januari 2020 ada penjelasan tentang BC dan PS ke Bonek melalui media resmi. Kompetisi baru akan dimulai Maret 2020. Masih ada waktu untuk evaluasi. Manfaatkan komunikasi dengan perwakilan tribun untuk mencari jalan keluar dan strategi ke depannya.

Kandang Bajol Musim Depan

Gelora Bung Tomo (GBT) sedang dilakukan renovasi secara besar-besaran. Stadion ini disiapkan untuk menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Tentu ini akan menjadi kendala sendiri bagi kandang Bajol. Stadion mana yang akan diajukan Persebaya untuk dilakukan verifikasi? Selain itu pada 2020 Surabaya juga akan ada pemilihan walikota. Tahun politik. Sebisa mungkin perhelatan politik tidak menganggu jadwal Persebaya.

Di Surabaya hanya ada dua stadion GBT dan G10N yang layak untuk Persebaya. Jika GBT renovasi pilihannya tinggal G10N. Tetapi stadion di Tambaksari sudah dijadikan cagar budaya yang sudah lama tidak boleh dipergunakan untuk laga profesional. Keuletan panpel Persebaya diuji untuk bernegosiasi dengan pemkot untuk penggunaan G10N.

Selain itu mungkin bisa mengajukan Gelora Delta Sidoarjo. Di mana Persebaya sudah menjadikan stadion ini sebagai tempat latihan rutin selama ini. Ada alternatif juga Gelora Joko Samudra ataua GJS. Penulis belum mengetahui apakah GJS sudah layak untuk Liga 1 atau belum.

Intinya Persebaya jangan dijauhkan dari Surabaya jika memang harus berkandang di luar kota. Daftarkan stadion terdekat dengan Surabaya. Bagaimanapun itu akan lebih baik.

Ketua Panpel Pertandingan

Musim 2019 Persebaya mempunyai ketua panpel pertandingan seorang wakil walikota Surabaya. Wisnu Sakti B secara resmi adalah ketua panpel Persebaya.

Tahun 2020 nanti Wisnu Sakti seperti terlihat di beberapa baliho akan maju sebagai walikota. Tentu tidak bagus jika Wisnu kembali menduduki jawaban tertinggi ketua panpel.

Jauhkan Persebaya dari pergolakan perpolitikan tahun 2020. Pilih orang yang tepat untuk menggantikan Wisnu. Semua demi Persebaya yang lebih baik.

***

Demikian beberapa catatan penulis untuk musim ini dan menghadapi musim depan. Target mendekati bintang sudah tercapai. Saatnya tangan kita ini menggapai bintang secara bersama.

Kita Persebaya, mari bersama meraih bintang. Jalani bersama prosesnya, berjuang beriringan tanpa ada yang saling menyalahkan. Persebaya 2020 harus punya target juara.

Sudah jalan tahun ke-16 Persebaya tidak merasakan juara di level tertinggi. Ayo buat sejarah kita sendiri. Juara dengan cara yang benar dan sehormat-hormatnya. Persebaya Wani Juara!

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display