Liga 1 Ditangguhkan, Persebaya Berharap PSSI Segera Beri Kejelasan Status Kompetisi 

Latihan Persebaya di GDS . Foto: Official Persebaya
Iklan

EJ – Sejak Minggu (22/2/20) lalu, PSSI resmi menghentikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Menyikapi hal tersebut, Persebaya berharap PSSI segera beri kejelasan status kompetisi.

Kebijakan penghentian Liga diambil PSSI sejalan dengan himbauan pemerintah untuk tidak melaksanakan kegiatan olahraga. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang semakin masif di Indonesia.

Menyikapi hal tersebut, Persebaya, bersama beberapa tim Liga 1 lainnya*, berharap PSSI bisa segera menetapkan status kompetisi secara lebih jelas.

“Persebaya berkoordinasi dengan klub-klub Liga 1 lainnya meminta PSSI segera memutuskan status kompetisi. Kepastian ini penting untuk menentukan langkah berikutnya,” kata manajer Persebaya, Candra Wahyudi.

Iklan

Lebih lanjut, Persebaya melalui sekretaris tim, Ram Surahman, berharap PSSI bisa kembali mengagendakan emergency meeting. Melalui pertemuan itu, PSSI bisa menerima berbagai masukan dari klub-klub Liga 1 secara lebih jelas.

“Masalahnya klub kan juga terikat perjanjian legal dengan pemain, ofisial, sponsor dan pihak ketiga lain, semuanya juga butuh kepastian. Karena itu, kami berharap secepat mungkin ada semacam emergency meeting yang kedua,” kata Ram.

“Mari situasi ini kita bicarakan dengan kepala dingin, termasuk kendala klub seperti apa. Soalnya dengan dihentikan sementara semua menjadi serba repot kan. Bagaimana hubungan profesional kami dengan para pemain dan ofisial? Istilahnya harus ada kejelasan, harus ada solusi.”

“Kalau enggak ibaratnya klub seperti taksi, kendaraannya jalan tapi argonya jalan terus, kan enggak bisa juga seperti itu,” tambahnya. (riz)

*) Empat poin hasil virtual meeting 10 klub Liga 1 (Persebaya Surabaya, Arema FC, Barito Putera, Madura United, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang, PSIS Semarang, PSM Makassar):

  1. Bagi klub yang sudah menandatangani kontrak bisnis dengan para pihak untuk memastikan bahwa status gaji pemain, pelatih, dan ofisial tim dapat dibayar maksimal 25% sejak bulan Maret lalu, hingga kick-off pembukaan kembali kompetisi pasca pengumuman dari Pemerintah bahwa Indonesia telah terbebas dari COVID-19.
  2. Apabila Pemerintah menyatakan lockdown total, bencana nasional, maka secara otomatis semua kontrak bisnis dengan para pihak batal demi hukum sehingga klub dibebaskan dari kewajiban yang tertera dalam kontrak, termasuk dengan pemain, pelatih dan ofisial tim serta sponsor.
  3. Terhadap subsidi kepada klub seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya, PT LIB diminta agar tetap membayarkan hak tersebut untuk bagian bulan Maret 2020.
  4. PSSI melalui komite legal melakukan langkah-langkah kongkret dengan menginisiasi keputusan yang dapat melindungi para pihak, khususnya klub, dari tuntutan atau gugatan para pihak yang dapat merugikan khususnya bagi klub peserta kompetisi di Indonesia.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display