Siapa sih yang tidak tahu Persebaya?
Sebuah klub sepak bola yang berasal dari kota terbesar kedua di Indonesia, kota yang dijuluki sebagai Kota Pahlawan, Surabaya.
Selama ini kita tahu betul bahwa Persebaya termasuk klub yang sudah lama terbentuk, sejak tahun 1927. Klub ini pun memiliki penggemar yang sangat banyak. Hal itu bisa terlihat ketika pertandingan di Gelora Bung Tomo (GBT), ada 50 ribu bahkan lebih yang hadir langsung untuk menonton dan mendukung langsung Persebaya. Belum lagi Bonek dan Bonita yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, bahkan ada juga yang berada di luar negeri.
Sungguh Persebaya memiliki pengaruh yang cukup besar bagi banyak orang. Banyak pemain yang ingin bergabung dengan klub ini, memberikan kontribusi besar, mencetak banyak gol, memberikan penampilan terbaik disetiap pertandingan, hingga mempersembahkan gelar untuk Persebaya.
Bonek dan Bonita juga berlomba-lomba untuk dapat menonton dan mendukung langsung tim kesayangannya. Tak jarang sampai rela mengantri berjam-jam saat menukarkan tiket. Belum lagi mereka yang masih sekolah dan kuliah, rela menyisihkan sebagian uang jajannya agar bisa membeli tiket pertandingan dan merchandise. Begitu pula yang bekerja, sebagian dari gaji yang mereka dapatkan tak jarang disisihkan untuk tabungan awayday.
Jojo dan Zoro berkolaborasi dengan manajemen klub untuk mengadakan berbagai macam kegiatan sosial, termasuk ketika membuat acara lempar boneka di GBT tahun lalu. Boneka-boneka yang terkumpul itu kemudian dibagikan pada anak-anak penderita kanker. Lalu ada Panti Asuhan Bonek dan Bonek Disaster Response Team (BDRT) yang juga merupakan produk sosial dari penggemar Persebaya yang sering disebut sebagai Maling Gorengan itu. Bonek juga tak henti melakukan kegiatan sosial seperti menggalang bantuan untuk korban bencana alam maupun Covid-19, baik berupa dana maupun dalam bentuk barang.
Tak jarang mereka-mereka yang awalnya minder atau pendiam justru menjadi lebih berani dan mudah bersosialisasi dengan orang banyak setelah mengenal Persebaya. Mereka akan lebih mudah berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki kesamaan, yakni sama-sama menyukai Persebaya. Bahkan bisa jadi mereka justru lebih produktif setelah mengenal teman-teman Bonek dan Bonita.
Keunikan Persebaya juga mampu menarik para mahasiswa dan ilmuwan untuk meneliti mereka. Sebut saja penelitian tentang perilaku fanatisme oleh Bonek, strategi komunikasi manajemen Persebaya, identitas sosial, relasi dengan sponsor, dan masih banyak lagi. Penelitian-penelitian tersebut tak semata-mata dilakukan hanya karena tertarik pada Persebaya, tapi juga tentang bagaimana mereka memiliki keinginan ikut berkontribusi pada Persebaya.
Menurut teori motivasi yang diutarakan oleh McClelland, ada 3 motif utama dalam motivasi, yakni dorongan untuk berprestasi, dorongan untuk mengekspresikan kebutuhan akan kekuatan, serta dorongan untuk berafiliasi atau membangun hubungan yang ramah dan akrab dengan orang lain.
Dorongan berprestasi menggambarkan adanya standar kinerja yang ditetapkan sendiri untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Selain itu, dorongan berprestasi ini juga membuat seseorang berani mengambil risiko dan bertanggung jawab atas langkah yang diambilnya. Dorongan ini biasanya membuat seseorang suka berkompetisi dan menyukai tantangan.
Dorongan untuk mengekspresikan kebutuhan akan kekuatan bisa digambarkan oleh kebutuhan untuk mendominasi dan mempengaruhi orang lain. Biasanya mereka dapat membuat orang lain berperilaku seperti apa yang diinginkan, sehingga akan lebih mudah untuk mencapai tujuan bersama.
Sedangkan dorongan untuk berafiliasi ialah dorongan untuk membangun pertemanan maupun persahabatan dengan orang lain. Dorongan ini juga sekaligus menjelaskan bagaimana seseorang ingin merasa disukai oleh orang lain atau teman-temannya, sehingga dapat berbagi perasaan dengan mereka.
Sekilas teori motivasi McClelland mampu menjelaskan bagaimana kita, para penggemar Persebaya ini dengan mudah melakukan apapun atau mbelani ketika hal itu berhubungan dengan Persebaya. Meski kadang ada hal-hal negatif yang kita lakukan dan orang lain menganggap bahwa Persebaya menjadi penyebabnya, bukankah justru ada lebih banyak pengaruh positif yang diberikan pada kita dan masyarakat luas?
Tepat dihari ulang tahun Persebaya yang ke-93 ini, semoga Persebaya semakin bergelora di dada kita. Jadikan Persebaya sebagai motivasi untuk melakukan hal-hal baik. Dengan itu, kita juga akan mampu memberikan manfaat untuk banyak orang, seperti yang telah Persebaya lakukan.
Sugeng ambal warsa, Persebayaku!
Wani!