EJ – Kongres PSSI yang direncanakan pada tanggal 17 Oktober 2016 semakin tidak jelas. Sampai saat ini, lokasi konggres akan belum ada kesepakatan. Pemerintah dalam hal ini Imam Nahrawi selaku Mentri Negara Pemuda dan Olahraga memberi rekomendasi Yogyakarta sebagai tempat kongres. Sementara PSSI melalui Plt Hinca Panjaitan dan Sekjen Azwan Karim bersikukuh Makasar. Penunjukan Makassar sebagai tuan rumah sesuai dengan hasil rapat Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Solo, Jawa Tengah.
Terkait rekomendasi pemerintah, Imam punya alasan tersendiri. Dikutip dari tribunnews Imam menyatakan bahwa PSSI mengirim surat meminta rekomendasi pemerintah. Setelah itu keluarlah surat rekomendasi tersebut.
“Mereka sendiri yang meminta rekomendasi lokasi kongres kepada kami dan sekarang kami berikan rekomendasi malah dibilang intervensi,” ucap Menpora kepada wartawan di Kantor Kemenpora, Rabu (5/10). “Inikan lucu, nanti coba saya akan tunjukan suratnya,” lanjut Imam.
Di pihak lain, Azwan Karim, Senin (3/10), kepada republika mengatakan bahwa pelaksanaan Kongres Tahunan tetap di Makassar. Menurutnya, kecurigaan K-85 soal potensi kecurangan apabila kongres tetap bertempat di Makassar tak bisa dibenarkan. Sebab, kata dia, niat kecurangan, akan selalu ada di manapun kongres digelar.
Terkait nasib Persebaya yang akan disahkan dalam kongres itu juga menjadi pelik. Surat undangan sebagai peninjau kongres baru dijanjikan akan dikirim. Manajer Persebaya, Chusnul Faried saat dihubungi mengatakan, “Surat sudah dibuat tinggal ditandatangani dan dikirim ke Surabaya”.
Sementara itu, bonek juga menunggu kepastian lokasi kongres. Beberapa yang ditemui mengatakan bahwa mereka akan tetap datang ke kongres walaupun tidak ada koordinasi pemberangkatan seperti waktu di Jakarta beberapa bulan lalu. (bim)