Serial Jacksen F. Tiago (8-Habis): Isi Waktu dengan Latih Bocah 

Jacksen (kanan belakang) berkostum PSM Makassar.
Iklan

Tahun-tahun manis Jacksen di Persipura tak bisa selamanya. Dia pun harus meninggalkan Mutiara Hitam, klub mana yang dituju?

***

Delapan tahun bersama Persipura. Sebuah hal yang rasanya bakal susah dilakoni oleh pelatih lain.

Kalau pun ada yang bisa, belum tentu bisa selalu memberikan prestasi bagi Mutiara Hitam, julukan Persipura.Bagaimana tidak, di setiap musim, minimal Jacksen mengantarkan tim polesannya di posisi kedua.

Iklan

Boaz Solossa mampu menjadi juara di musim 2009,2011, dan 2013. Sementara pada 2010, 2012, dan 2014, mereka menjadi pemenang II. Belum lagi capaian juara di ajang turnamen Community Shield 2009, Inter Island (2011), maupun PIala Indonesia (2009). Sayang, hubungan mesra Jacksen dan Persipura berakhir di musim 2014.

Ironisnya, pengganti Jacksen adalah pelatih yang dibawanya ke Indonesia, Osvaldo Lesa. Di masa Jacksen, dia adalah pelatih fisik.

Dengan segudang prestasi bersama Persipura, tak susah baginya mencari klub. Namun, Jacksen memilih pinangan klub mancanegara.

Di musim 2014/2015, lelaki asli Brasil tersebut memilih menjadi pelatih Penang. Saat itu, klub tersebut masih berada di level II alias Premier League.  Di tangan Jacksen, klub negeri jiran tersebut diangkatnya ke level tertinggi alias Super League.

”Sebenarnya, satu musim bagi saya di Penang sudah cukup. Saya ingin mencari tantangan lain,” ungkap Jacksen saat ditemui di rumahnya di pojok Surabaya Barat.

Hanya, tambah dia, desakan suporter yang membuatnya bertahan. Ternyata, perjalanannya di Penang gagal tuntas.

”Saya diberhentikan di tengah jalan. Namun, ada yang belum beres dan saya berencana mengadukannya ke FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional),” ujar Jacksen.

Masalah dengan Penang yang belum tuntas tersebut membuat beberapa klub Indonesia gagal menjadikannya pelatih. Padahal, tercatat dua klub, Persija Jakarta dan Persegres Gresik, serius mengharapkan lelaki yang kini berusia 48 tahun tersebut sebagai nakhoda. Bahkan, Laskar Joko Samudro, julukan Persegres, sudah mengenalkan kepada publik Jacksen sebagai pengganti pelatih lama, Liestiadi.

”Semoga masalah saya segera selesai dan bisa kembali menjadi pelatih di sini,” ujar Jacken.

Namun, di sela-sela menunggu kasusnya selesai, Jacksen masih berkesempatan menularkan ilmu. Dia menangani Tim Danone Indonesia yang pemainnya masih bocah karena di bawah usia 12 tahun diwakili Salfas Soccer, Tangerang, yang mempersiapkan diri di Kota Batu pada 29 September-9 Oktober 2016. Mereka bakal tampil di Prancis. Dua tahun lalu, Jacksen mengantarkan Indonesia meraih posisi ketujuh. (Tamat)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display