EJ – Manajemen Persebaya ikut menanggapi pertanyaan Bonek seputar status klub yang bermarkas di Karanggayam itu sebagai observer atau peninjau. Kardi Suwito, salah satu orang yang duduk di manajemen juga sepakat jika selama 5-6 tahun ini, Persebaya dimarjinalkan PSSI.
Namun, manajemen memilih untuk tidak mempermasalahkan status tersebut. Kardi menyebut keikutsertaan Persebaya di kongres adalah bentuk rekonsiliasi nasional.
“Seiiring dengan adanya reformasi sepak bola Indonesia temasuk PSSI yang dilakukan Pemerintah melalui Menpora, kita berharap tidak perlu melihat ke belakang,” ujar Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha PT PI.
Menurutnya, manajemen lebih fokus mendesak PSSI mengesahkan kembali Persebaya untuk ikut di kompetisi nasional, minimal strata Divisi Utama.
“Semoga pengesahan ini segera dilakukan PSSI dan semua kembali ke titik nol seperti yang diharapkan Menpora,” tambah pemilik PS Pelabuhan III ini.
“Persebaya sedang menyongsong masa depan untuk membangkitkan sepak bola Indonesia tanpa ada dendam dan rekayasa seperti harapan kita semua,” lanjutnya.
Meski demikian, Kardi mengapresiasi sikap Bonek saat mempertanyakan status Persebaya di Kongres. “Masing masing memang berhak menilai dan demokratis untuk menyampaikan pendapat”.
Manajemen Pentingkan Pembinaan
Selain itu, yang mendasari manajemen untuk tidak mempermasalahkan adalah faktor pembinaan bakat-bakat pemain muda di Surabaya.
“Ya, kita melihat anak-anak Surabaya punya potensi dan barometer dalam pengembangan kemajuan sepak bola di Indonesia,” ujarnya. “Ini yang kita pikirkan. Sementara kita singkirkan dulu ego sektoral kita demi pembinaan ke depan buat para pemain-pemain yang ada di Surabaya”.
Pada prinsipnya, hal terpenting bagi manajemen Persebaya sebagai pembina sepak bola adalah bagaimana mereka bisa mencetak pemain kelas internasional seperti Andik Vermansyah. “Ini adalah kepuasan batin yang tidak bisa dinilai dengan materi”.
Manajemen masih yakin jika kesempatan untuk bisa memunculkan dan mencetak pemain adalah lewat keikursertaan Persebaya di kompetisi nasional. (iwe)