EJ – Pasukan Green Force berpesta gol ke gawang Persema yang dijaga Feri. Gol-gol Persebaya dilesakkan pada pertandingan persahabatan di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu, 29 Oktober 2016.
Persema baru siang hari tiba di Surabaya. Setelah makan siang di Mess Karanggayam, tim berjuluk Laskar Ken Arok ini langsung menuju stadion.
Pertandingan yang diperkirakan berjalan imbang ternyata tidak terbukti. Persebaya lebih menguasai jalannya pertandingan. Terbukti banyak peluang yang dihasilkan skuad asuhan pelatih Ahmad Rosyidin itu. Demikian juga dengan banyaknya gol yang dihasilkan.
Pada pertandingan yang disaksikan sekitar 15.000 penonton ini, pemain asing Persebaya asal Uruguay Silvio Escobar mencetak dua gol.
Gol Persebaya datang saat pertandingan baru berjalan empat menit. Escobar mencatatkan namanya sebagai pencetak gol pembuka. Ketinggalan, Persema mencoba meningkatkan serangan. Sayangnya peluang Persema gagal dimanfaatkan.
Gol kedua Persebaya lahir dari kerjasama apik antara Mat Halil dan Habib. Bola crossing kapten tim Persebaya itu berhasil disundul Habib melewati penjaga gawang.
Pada menit ke-30, gol kembali tercipta setelah bola muntah tendangan dari Antonio ‘Toyo’ Claudio disambar Solikin. Skor 3-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Unggul tiga gol tak membuat Persebaya mengendorkan serangan. Peluang demi peluang tercipta diantaranya tendangan Taufan yang masih melambung di atas mistar.
Escobar menggandakan perbendaharaan golnya. Ini setelah gol yang dia ciptakan pada menit ke-67. Escobar juga berperan atas terciptanya gol terakhir Persebaya setelah umpan terobosannya mampu dimanfaatkan Taufan dengan baik. Skor 5-0 bertahan hingga pertandingan berakhir.
Ahmad Rosyidin mengomentari jalannya pertandingan yang menurutnya baik bagi mental pemainnya. “Saya tidak terlalu melihat hasil. Tapi ini baik untuk mental para pemain muda,” ujar Ahmad Rosyidin.
Sementara itu, pelatih Persema Yohannes Geo Hera tidak terlalu memikirkan kekalahan timnya. Menurutnya, kekalahan ini menjadi cambuk untuk pertandingan berikutnya.
“Dengan pertandingan ini para pemain mulai mempersiapkan mental berkompetisi di Divisi Utama. Apalagi mereka main di tengah hujatan dari suporter,” ujar pelatih yang sebelumnya melatih Niac Mitra, Mitra Surabaya, Persema, Arema ini.
Pertandingan melawan Persema menjadi ajang uji tanding Persebaya sebelum mereka berlaga di Divisi Utama musim depan. Sayangnya, hasil pertandingan itu belum bisa menjadi ukuran kekuatan Persebaya mengingat status para pemain Persebaya belum ada kejelasan. (iwe/bim)