EJ – Bonek akan kembali turun ke jalan. Aksi massa ini akan digelar menyusul tidak puas atas tanggapan Pemerintah Kota Surabaya Stadion Gelora 10 Nopember dan Gelora Bung Tomo.
Empat hari sebelumnya bonek yang terdiri dari perwakilan empat tribun memberi waktu 4 x 24 jam untuk menejemen Persebaya dan Pemerintah Kota Surabaya bertemu.
Akan tetapi pertemuan itu tidak terlaksanakan dan tidak ada kejelasan status penggunaan kedua stadion untuk Persebaya.
Sebelumnya menejemen Persebaya dua kali mengirimkan surat permohonan untuk menyewa stadion Gelora 10 Nopember untuk latihan. Sampai pada akhirnya pada 18 Maret 2021 manajemen Persebaya mendapatkan surat balasan resmi dari Dispora Surabaya dengan nomor 426/330/436.7.18/2021 isi suratnya menyatakan Persebaya tak boleh menggunakan lapangan di Stadion Gelora 10 Nopember.
Terkait hal tersebut di atas sore ini Senin (22/3) bertempat di sebuah café Surabaya Utara perwakilan tribun mengadakan konperensi pers. Mereka akan melakukan aksi massa secara besar. Surat pemberitahuan akan dikirimkan ke Polrestabes Surabaya pada hari Selasa (23/3).
“Deadline yang sudah diberikan oleh koordinator tribun beberapa hari yang lalu, itu tidak ada jawaban, baik itu dari pihak manajemen Persebaya atau Pemkot Surabaya,” ungkap drijen Green Nord27, Syaiful Antonia tau biasa disapa Capo Ipul.
“Maka dalam hal ini, kami koordinator tribun dan beberapa tokoh Bonek sepakat untuk aksi turun jalan yang akan kami laksanakan dalam waktu minggu-minggu ini dengan basis massa kurang lebih 5.000 orang,” tambah Capo Ipul.
Capo Ipul menegaskan, gerakan ini murni karena kecintaan Bonek sebagai suporter dengan tim kebanggaannya, Persebaya.
Hadir pada pertemuan tersebut perwakilan dari tribun Green Nord 27, Tribun Kidul, Tribun Timur dan Tribun Gate Joner 21. Sementara, terkait izin aksi, mengingat massa yang akan turun jumlahnya tidak sedikit.
“Kami sudah buat surat pemberitahuan aksi dan sudah ditandatangani oleh beberapa koordinator yang terlibat secara langsung. Kemungkinan kami akan tetap turun jalan meskipun dalam situasi dan kondisi PPKM, yang penting kami tetap mematuhi prokes,” pungkas Capo Ipul.
Salah satu koordinatot Green Nord 27 Husain Ghozali menambahkan bahwa izin tentang aksi ini sifatnya bukan untuk keramaian tetapi sekadar pemberitahuan.
“Terlepas itu diizinkan atau tidak, itu bukan wewenang kami, kami tetap melakukan aksi ini,” tambahnya.
“Pasti (sasaran aksi) ke yang tidak memperbolehkan Persebaya ber-homebase di Surabaya siapa, itu tujuannya kami. Yang jelas Pemerintah Kota,” kata Husin tentang lokasi aksi yang akan menjadi tujuan.
Tokoh bonek lain yang hadir dan memberikan keterangan adalah Andi Kristianto alias Andie Peci. Menurut pria yang selalu memakai topi pet ini sudah seharusnya Pemkot Surabaya memberi ijin kepada Persebaya yang merupakan klub asal Surabaya.
“Ini tidak hanya terkait Persebaya, tetapi ada roda perekonomian masyarakat yang berputar. Pemkot harus memberikan ijin pemakaian kedua stadion tentunya sesuai ketentuan yang berlaku”kata Andie Peci.
“Saya berharap maksimal hari Kamis depan menejemen Persebaya bersama Pemkot dan bonek mengadakan pertemuan dan menghasilkan keputusan terkait dua stadion ini. Jika tidak kami akan aksi selama satu minggu penuh”tegas Andie.