PSSI DAN LIB SIAP?

Foto : LIB
Iklan

Melihat kondisi saat ini sepak bola memang bukan menjadi perhatian utama di Indonesia masih banyak sektor lain yang harus didahulukan. Kesehatan dan pendidikan contohnya. Hal yang sangat mendasar bagi kehidupan masyarakat, namun apakah sepakbola tidak bisa digelar disaat seperti ini?

Saya rasa bisa, dengan format liga sedemikian rupa tentunya, orang-orang di federasi bukan orang yang kemarin sore mengurus sepakbola Indonesia banyak muka lama yang tentu paham dengan persepakbolaan Indonesia.

Jika perlu dan memang sangat perlu federasi bisa mengajak orang-orang yang berkompeten di dunia sepakbola untuk bersama “merumuskan” bagaimana liga yang baik di era pandemi seperti ini. Itu kalau mereka mau dan punya rasa malu. Sayangnya di Indonesia budaya malu itu masih rendah aka rai gedek masih banyak dijumpai pada orang Indonesia. Setelah banyaknya pemain yang mendeklarasikan kesiapannya bermain kembali di laman sosial media mereka, sekarang giliran federasi yang harus dituntut kesiapannya menggelar kompetisi. Jika dirasa sudah tidak ingin mendengar janji manis federasi.

Kuncinya ada di setiap klub apakah mereka berani mendesak federasi untuk memastikan digelarnya liga atau memilih diam saja mengikuti arus. Tidak perlu 18 klub liga 1 yang harus mendesak federasi cukup beberapa klub besar yang melakukannya karena memang itu target jualan mereka ke sponsor dan TV. Jika cara ini tidak berhasil cara berikutnya adalah gelar KLB secepatnya atau boikot federasi dan buat federasi baru yang lebih kompeten dari yang sekarang.

Iklan

Sudah bosan rasanya suporter dijadikan peluru terus menerus sekarang giliran klub untuk bergerak bersama-sama. Jika kekosongan liga ini terus menerus terjadi yang sama-sama dirugikan adalah pemain dan suporter. Pemain tidak ada penghasilan sedangkan suporter tidak ada hiburan dan politisi tidak ada panggung jualan.

Sialnya Indonesia adalah salah satu negara yang semua pertandingan sepakbola harus memiliki izin keramaian dari pihak kepolisian, raja terakhir yang harus dilewati sebelum menggelar pertandingan sepakbola. berkaca pada suksesnya piala Menpora seharusnya Polri bisa memberi izin liga bergulir (jika) Piala Menpora menjadi tolak ukurnya.

Oleh : Machrus Ali Mustofa

 

 

 

 

 

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display