EJ – Suasana gayeng dan penuh canda tawa terjadi saat pertemuan antara perwakilan Arek Bonek 1927 dengan jajaran Kepolisian Daerah Jawa Timur tadi malam (15/11) di salah satu restoran sebuah hotel kawasan Surabaya Selatan.
Jajaran Polda Jatim dipimpin langsung oleh Kapolda Irjen Anton Setiadji. Selain jajaran Polda, hadir pula dari Polrestabes Surabaya. Ikut bersama dalam pertemuan itu manajer Bhayangkara FC, Kombes Ibnu Istica. Sementara perwakilan Arek Bonek (AB) 1927 diwakili enam orang. Pertemuan ini atas inisiatif Polda mengundang arek bonek.
Diawali saling mengenalkan diskusi atau lebih pas jika disebut ajang silaturahmi ini berlangsung dalam suasana sangat cair dan hangat. Anton Setiadji langsung ke pokok pertemuan dengan mengatakan, “Apa yang bisa kami bantu untuk Persebaya dan Bonek?”
“Arek-arek pinginnya ya apa? Ayo ngomong,” canda Anton mengawali acara itu.
Andie Peci selaku juru bicara AB1927 langsung menceritakan hal-hal terbaru tentang Persebaya, Bonek, dan hasil kongres PSSI di Jakarta lalu. Termasuk sedikit bercerita tentang kemarahan Bonek atas hasil kongres yang menciderai semua Bonek.
Selanjutnya, Kapolda menceritakan awal mula mengelola Bhayangkara FC (BFC). Anton langsung mempersilahkan Kombes Ibnu selaku manajer BFC untuk menceritakan panjang lebar terkait Gede Widiade dari awal sampai posisi sekarang.
“Gede sudah tidak mewakili BFC. Dia sudah ada di luar BFC sejak saham BU dibeli seluruhnya oleh Polri,” tegas Kombes Ibnu.
Sampai pada kesimpulan yang diucapkan Andie Peci setelah mendapat penjelasan dari Kapolda dan manajer BFC bahwa sebenarnya sudah tidak ada masalah antara Bonek dengan polda dan BFC.
Saat diberitahukan bahwa Kamis (17/11) manajemen akan melaporkan Gede Widiade ke Polda Jatim, Kapolda dengan sangat terbuka akan menerimanya.
“Silahkan datang dan membuat laporan. Nanti akan kita proses laporan itu,” kata Anton. Menurutnya, perwakilan saja cukup saat mengantar surat laporan gugatan tersebut.
Kapolda melalui Ibnu juga berjanji akan menjadi fasilitator dan mediator jika diminta untuk membantu menemui Ketua Umum PSSI maupun jajaran Exco dalam kaitannya dengan status Persebaya. Dalam waktu dekat manajemen beserta perwakilan Bonek akan berusaha menemui petinggi PSSI dan akan berkirim surat ke Kapolri.
“Jangan sampai hubungan baik ini dibenturkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mari kita bangun sepakbola Jawa Timur sebagai tontonan dan hiburan yang menarik yang berujung pada prestasi” kata Kapolda berkumis tebal ini. (bim)