Selamat siang, Jenderal
Salam satu nyali. Salam kenal. Saya hanyalah salah satu Bonek yang bermaksud untuk menuliskan beberapa hal terkait dengan Persebaya Surabaya. Persebaya sendiri bagi saya bisa dianggap sebagai kekasih sepanjang waktu.
Selasa lalu, 29 November 2016, bapak telah bertemu dengan Direktur Utama PT Persebaya Indonesia, Cholid Goromah. Saya yakin bapak sudah mendengar sendiri dari Pak Cholid tentang sedikit banyak permasalahan Persebaya. Sebagai Jenderal berbintang tiga, bapak pasti sudah sangat pintar memilah dan memilih semua informasi yang masuk tentang Persebaya Surabaya.
Bapak pasti masih sangat ingat dengan kejadian di Hotel Mercure Ancol 10 November 2016 lalu. Apa yang terjadi dengan para voter? Sebagai ketua PSSI yang diusung kelompok yang menamakan diri K-85, bapak juga pasti sangat paham.
Belum lagi kejadian di Surabaya malam tanggal 10 November tersebut. Surabaya sempat sedikit membara, Pak. Semua karena arek-arek Suroboyo menumpahkan kemarahan atas sikap yang terjadi di kongres siang harinya. Dan saya saya yakin bapak mendengarnya. Setelah kongres sampai sekarang, di semua sudut kota dan kampung-kampung di Surabaya berisi penuh spanduk dukungan bela Persebaya. Beberapa diantaranya juga (maaf) hujatan kepada PSSI.
Hujatan ini sebenarnya ditujukan kepada para voter dan PSSI periode sebelumnya. Bapak terkena abu hangatnya. Tapi saya yakin bapak akan bisa menyelesaikan persoalan ini dengan profesional dan sportif. Saya cuma mau mengingatkan barangkali saja bapak lupa. Persebaya Surabaya bukanlah klub baru. Persebaya masih terdaftar sebagai anggota sah PSSI yang bapak pimpin saat ini.
Pak Edy yang saya muliakan,
Saya berharap minggu depan seperti janji bapak atau setelah pertandingan Indonesia vs Vietnam di Pakansari Bogor, bapak mau berkunjung ke Surabaya. Luangkanlah waktu untuk bertemu kami Bonek. Berbicaralah kepada kami. Kami akan siap berdialog secara terbuka dengan bapak.
Saya menunggu di Surabaya. Salam.
Surabaya 01 Desember 2016
Bimbim, Bonek