EJ – Paul Munster terancam tidak bisa mendampingi Persebaya saat menghadapi Arema FC pada pekan ke 13 Liga 1 2024/2025 di Gelora Bung Tomo akhir pekan ini.
Pelatih asal Irlandia Utara ini semalam (2/12) di Gelora Bangkalan mendapatkan kartu kuning usai melakukan protes terhadap wasit yang memimpin laga Madura United menghadapi Persebaya. Pada laga ini Persebaya mengalahkan tuan rumah.
Seusai laga pada sesi konperensi pers kepada media Pul Munster mengungkapkan rasa kecewa kepada wasit. Menurutnya ia hanya menanyakan alasan kenapa ada pelanggaran dan memakai bahasa Indonesia. Wasit pada laga tersebut adalah Gideon Dapaherang.
“Sangat bodoh itu tadi. Saya selalu tanya ke wasit, mengapa? Kenapa pelanggaran dari Malik? Saya bicara dengan bahasa Indonesia, mengapa? Wasit langsung memberi saya kartu kuning. Mengapa kartu kuning? Dia tidak menjawab, tapi hanya menunjukkan ekspresi keras,” kata Munster dengan ekpresi sangat kesal dan marah.
Munster menambahkan bahwa liga membutuhkan wasit yang profesional dan tegas dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan.
“Saya bertanya hal itu ke wasit dan saya berbicara dengan bahasa Indonesia. Kita butuh wasit profesional yang bisa menangani tekanan dan menjawab bisa pertanyaan dengan jelas dan lugas. Saya hanya bertanya, why yellow card? Hanya karena saya bertanya soal pelanggaran Malik tadi, saya merasa itu bukan pelanggaran,” tambah Munster.
Dengan mendapatkan kartu kuning ini Munster mengatakan akan absen pada laga Persebaya berikutnya.
“Saya tidak bisa mendampingi lawan Arema di laga berikutnya. Ini adalah keputusan kartu kuning terbodoh yang saya terima dalam karier saya. Jadi, saya harus banding dan saya sudah bicara pada manajemen. Anda harus banding pada situasi ini, karena saya tidak menerima keputusan bodoh ini,” pungkas Munster.
