Masuknya Duo Striker Baru, Lini Depan Persebaya Tampil Impresif
Masuknya dua penyerang anyar Rishadi Fauzi dan Mardiono benar-benar memberikan opsi baru pada departemen penyerangan Persebaya.
Pressing Tinggi, Permainan Persebaya Terorganisir
Permainan Persebaya terlihat berbeda dan terlihat ada yang baru.
Inilah Starting Line Up Persebaya vs Persepam MU
Lima jam sebelum kick off Persebaya melawan Persepam MU di Gelora Bung Tomo, Kamis (11/5), starting lineup Persebaya diumumkan.
Pilihan Formasi Persebaya Pasca Datangnya Rishadi Fauzi dan Mardiono
Hadirnya Rishadi dan Mardiono memang diwaktu yang tepat karena sebelumnya Persebaya dihinggapi krisis striker yang membuat lini depan mandul.
Misbakhus Solikin, Penerus Trah Gelandang Berkualitas Persebaya
Sebagai seorang gelandang tengah, postur tubuh Misbakhus Solikin tampak kurang ideal. Tak kecil-kecil amat memang. Namun, keistimewaan pemain yang mengidolakan Xavi Hernandez ini memang bukan pada fisiknya.
Mardiono, Talenta Asal Sijunjung di Persebaya
Mardiono kecil tumbuh di daerah Sijunjung. Laga tarkam antar kampung dan desa menjadikannya pemain yang tertempa di “kompetisi” daerah.
Lebih Dekat dengan Dua Striker Baru Persebaya, Rishadi Fauzi dan Mardiono
Persebaya berhasil menambah kekuatan pada detik-detik akhir ditutupnya pendaftaran pemain Liga 2. Senin (1/5) kemarin, Persebaya resmi mendatangkan Rishadi Fauzi dan Mardiono.
Belajarlah dari Timo dengan Mengundurkan Diri, Wan!
Enough is enough. Segera ambil keputusan, Wan. Tak perlu menunggu lama-lama, kemas barang-barangmu, dan segera angkat kaki dari Surabaya.
Memahami Persebaya dan Iwan Setiawan
Sir Alex Ferguson terseok-seok empat tahun pada awal karirnya untuk memberi sentuhan juara ke Manchester United. Begitupula dengan Robert Rene Alberts yang harus terseok lebih dulu di PSM tahun lalu. Sayangnya bermain di Liga 2 tidak bisa sesabar kedua cerita itu.
5 Alasan Mengapa Persebaya Harus Memecat Iwan Setiawan
Psywar yang tidak penting, kegagalan dalam rekrutmen pemain, strategi tim yang monoton, hingga permasalahan mental menjadi puncak masalah Iwan selama kurang lebih tiga bulan menangani Persebaya.