Persebaya vs PSM Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/persebaya-vs-psm/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Tue, 13 Oct 2020 10:31:59 +0000 en-US hourly 1 145948436 Kreatifitas Koreo Suporter Persebaya vs PSM: Dari Spirit Hari Pahlawan Hingga Persahabatan Tanpa Batas https://emosijiwaku.com/2018/11/14/kreatifitas-koreo-suporter-persebaya-vs-psm-dari-spirit-hari-pahlawan-hingga-persahabatan-tanpa-batas/ Wed, 14 Nov 2018 11:16:54 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=22120 Kreatifitas Bonek memang tiada habisnya. Selain banyaknya lagu-lagu penyemangat yang disuarakan oleh pendukung fanatiknya, pertunjukan koreo dari beberapa tribun sangatlah menarik untuk ditunggu di setiap laganya.

The post Kreatifitas Koreo Suporter Persebaya vs PSM: Dari Spirit Hari Pahlawan Hingga Persahabatan Tanpa Batas appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Kreatifitas Bonek memang tiada habisnya. Selain banyaknya lagu-lagu penyemangat yang disuarakan oleh pendukung fanatiknya, pertunjukan koreo dari beberapa tribun sangatlah menarik untuk ditunggu di setiap laganya. Terakhir, dalam lanjutan liga 1 antara Pesebaya Surabaya melawan PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Tomo yang bertepatan dengan Hari Pahlawan (10/11), terdapat empat hasil kreasi yang membuat pertandingan semakin semarak dan menarik.

Pertama, menjelang kick off babak pertama dimulai, tepatnya saat dinyanyikannya Anthem “Song For Pride”, tribun selatan menyajikan tontonan menarik berupa kreasi perpaduan kertas hijau dan putih yang diangkat oleh setiap penonton. Mereka juga menghadirkan Bung Tomo dan Sultan Hasanuddin dalam sebuah gambar besar yang tentunya membuat seisi stadion terpana dengan karya tersebut, beberapa juru foto berebut untuk mengabadikannya dari jarak dekat dan dengan sudut terbaik, sementara penonton dari tribun lain tidak mau ketinggalan untuk mengambil gambar lewat ponsel pintarnya. Sebagaimana diketahui keduanya adalah ikon perjuangan bangsa Indonesia yang layak dan patut dikenang dan spirit perjuangannya harus dilanjutkan.

Foto: Joko Kristiono/EJ

Di sisi lain, tribun utara tidak kalah menariknya. Tribun yang selalu bersuara lantang ini berubah bak lautan merah di sisi kiri dan lautan hijau di sisi kanan, sebagai bentuk dukungan terhadap kedua tim yang bermain. Tidak lama setelah itu, gambar besar bertuliskan ‘Seduluran Saklawase’ yang berarti bersaudara selamanya dibentangkan naik turun di tribun tersebut. Pesan ini tentu saja disambut riuh penonton dari tribun lainnya. Meski hanya ditampilkan dalam waktu singkat, dua kreasi ini menunjukkan betapa cintanya pendukung sejati terhadap tim kesayangannya.

Sesaat peluit babak kedua ditiup oleh wasit, pertunjukan lainya dihadirkan di sudut lain stadion. Kali ini, perhatian selanjutnya tertuju pada tribun 21, tepatnya di antara tribun selatan dan VIP. Di tribun ini, terbentang pula bendera merah putih dan juga gambar besar Bung Tomo dan Proklamator Kemerdekaan Ir. Soekarno sebagai tanda perayaan hari pahlawan dan mengenang jasa pahlawan.

Foto: Joko Kristiono/EJ

Tidak mau kalah dengan suporter Green Force, pendukung PSM Makassar juga hadir memenuhi jatah tribun tim tamu, tepat berada di sisi kiri tribun VIP. Bersamaan dengan tribun 21, Pendukung tim berjuluk Juku Eja tersebut menarik kore obesar berupa gambar dua sahabat yang saling merangkul, yang satu bertopi merah dan berkaos merah bernomor punggung 15 bertuliskan Macz Man, sedangkan yang satunya berkaos hijau dengan nama bonek dan angka 27. Sontak, seisi GBT bergemuruh lantaran koreo yang ditampilkan menunjukkan kedua klub tua dan legendaris di Indonesia ini memiliki persahabatan dan hubungan yang baik.

Meskipun pertandingan berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Persebaya, tidak perlu diragukan lagi bahwa suporter sepak bola kedua tim benar-benar kreatif dan menghibur. Ini merupakan bukti bahwa penonton sepak bola telah menanggalkan citra lamanya menuju supporter dengan image yang berubah dan bertansformasi positif dan menjadi lebih baik. (*)

The post Kreatifitas Koreo Suporter Persebaya vs PSM: Dari Spirit Hari Pahlawan Hingga Persahabatan Tanpa Batas appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
22120
Mengapa Sebaiknya Kita Sudahi Predikat “Persebaya Pembunuh Raksasa” https://emosijiwaku.com/2018/11/12/mengapa-sebaiknya-kita-sudahi-predikat-persebaya-pembunuh-raksasa/ Mon, 12 Nov 2018 07:40:27 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=22082 Pembunuh raksasa” sebenarnya bukan predikat yang pantas untuk Persebaya. Julukan tersebut biasanya disematkan pada tim non-unggulan (underdog) yang mampu mengalahkan tim yang dengan kemampuan yang lebih mumpuni atau berkompetisi di kasta yang lebih tinggi.

The post Mengapa Sebaiknya Kita Sudahi Predikat “Persebaya Pembunuh Raksasa” appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Belakangan ini Persebaya dikenal sebagai “pembunuh raksasa”. Julukan ini disematkan pada klub kebanggaan Bonek karena keberhasilannya mengalahkan beberapa klub yang sedang bercokol di papan atas klasemen sementara Liga 1 2018. Skornya pun mencolok. Setelah membenamkan Persib Bandung di kandang usirannya dengan skor 1-4, Bajul Ijo berhasil mengandaskan perlawanan tim-tim papan atas lain tanpa kebobolan satu gol pun di Gelora Bung Tomo. Madura United berhasil dibuat bertekuk lutut dengan empat gol. Persija Jakarta dan PSM Makassar tidak bernasib lebih baik karena dihujani tiga gol tanpa balas oleh Rendi Irwan cs. Meskipun begitu, apakah tepat bagi kita untuk membiasakan diri dengan predikat Persebaya sebagai “pembunuh raksasa” karena rentetan kemenangan tersebut?

“Pembunuh raksasa” sebenarnya bukan predikat yang pantas untuk Persebaya. Julukan tersebut biasanya disematkan pada tim non-unggulan (underdog) yang mampu mengalahkan tim yang dengan kemampuan yang lebih mumpuni atau berkompetisi di kasta yang lebih tinggi. Di Inggris, julukan ini biasa muncul dalam gelaran Piala FA. Di kompetisi tersebut, klub-klub premier league bisa bertanding dengan tim-tim dari kasta di bawahnya. Di Piala FA, acap kali tim dari kasta yang lebih rendah mampu menumbangkan tim yang lebih diunggulkan. Di website-nya, penyelenggara Piala FA bahkan membuka voting bagi tim pembunuh raksasa favorit. Dengan demikian, julukan “pembunuh raksasa” secara implisit mengasosiasikan Persebaya sebagai tim guram sehingga merendahkan posisinya dalam konstelasi persepak bolaan di tanah air.

Pemberian julukan “pembunuh raksasa” bukannya tanpa alasan. Bagi para pendukungnya, predikat tersebut layak diberikan pada tim promosi macam Bajul Ijo. Di samping itu, prestasi Green Force di Liga 1 sejauh ini memang tidak terlalu mentereng. Dalam kurun waktu yang lama, tim asuhan Djadjang Nurdjaman bercokol di papan bawah dan harus berjibaku dengan ancaman degradasi. Akan tetapi, membiasakan diri dengan predikat “pembunuh raksasa” sama saja memaklumi kondisi yang tidak ideal tersebut. Menjuluki Persebaya sebagai “pembunuh raksasa” tak ubahnya mengingkari harkat dan martabat Bajul Ijo sebagai tim dengan sejarah panjang dan tradisi sepakbola yang kuat.

Persebaya adalah tim besar dengan sejarah panjang dan tradisi sepak bola yang kuat. Klub kebanggaan arek-arek Suroboyo ini didirikan jauh sebelum Republik Indonesia merdeka. Sampai hari ini, Persebaya adalah salah satu tim dengan prestasi paling banyak di kancah persepak bolaan Indonesia. Bajul Ijo berhasil menjadi kampiun Perserikatan sebanyak tujuh kali dan telah mengoleksi dua trofi Liga Indonesia. Di samping itu, Persebaya mungkin merupakan tim yang paling banyak mengecap gelar di kasta kedua kompetisi sepak bola tanah air dengan tiga gelar (2003, 2006, dan 2017). Yang lebih penting, meski Persebaya sempat mati suri, kompetisi internalnya tidak pernah berhenti menghasilkan talenta-talenta muda bagi masa depan sepak bola Indonesia.

Persebaya juga didukung oleh suporter fanatik yang loyal. Di tengah pembekuan PSSI, Bonek tak pernah lelah memperjuangkan kebangkitan Persebaya dengan cara yang terhormat. Dalam dua musim terakhir, Bonek mampu menampilkan identitas sebagai suporter yang kaya akan kreativitas. Chant-chant baru dengan nada yang merdu dan lirik-lirik heroik terus dinyayikan untuk mengobarkan semangat para pahlawan di lapangan. Bonek juga loyal dalam menyokong keberlangsungan tim yang dibelanya. Hingga pekan ke-30, laga kandang Green Force telah ditonton oleh 416.377 suporter. Di sisi lain, Bonek juga menjadi konsumen setia Persebaya Store yang hingga saat ini sudah berjumlah 16 gerai. Baik jumlah penonton maupun store, Persebaya adalah juaranya. Jauh meninggalkan para pesaingnya di Liga Indonesia.

Dengan demikian, alangkah baiknya jika kita tidak melanjutkan rasa bangga terhadap julukan Persebaya sebagai “pembunuh raksasa”. Persebaya adalah tim besar. Oleh karena itu, selayaknya kita berpikir besar dan menjaga kebesaran Persebaya. Bagaimana cara yang harus ditempuh? Jajaran pelatih dan para pemain harus mampu meraih kemenangan dengan cara yang sportif di tiap laga tersisa demi menjaga marwah Bajul Ijo. Manajemen harus mampu meningkatkan kualitas layanan pada “konsumennya” yang sampai hari ini banyak dikeluhkan. Terakhir, sebagai suporter, kita harus tetap menjaga kreativitas, loyalitas, dan ketertiban demi Persebaya yang sustainable.

*) Irfan Ardhani, Bonek, tinggal di Brisbane.

The post Mengapa Sebaiknya Kita Sudahi Predikat “Persebaya Pembunuh Raksasa” appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
22082
Setelah Persebaya Pasti Bertahan, Lalu Apa? https://emosijiwaku.com/2018/11/12/setelah-persebaya-pasti-bertahan-lalu-apa/ Mon, 12 Nov 2018 03:03:34 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=22068 Persebaya Sabtu kemarin sukses membungkam tamunya. Tidak main-main, sang penguasa klasemen, saudara kita ayam jantan dari timur, PSM Makassar dikalahkan dengan skor mencolok 3-0. Kemenangan ini membuat arek-arek nangkring di posisi ke-9 (sementara, masih menunggu pertandingan lain di pekan ke-30) dengan poin keramat 41. Dengan raihan poin 41, walaupun secara matematis belum 100 persen, tapi secara prediksi dan teknis, Green Force dipastikan akan tetap bermain di Liga 1 musim depan.

The post Setelah Persebaya Pasti Bertahan, Lalu Apa? appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Persebaya Sabtu kemarin sukses membungkam tamunya. Tidak main-main, sang penguasa klasemen, saudara kita ayam jantan dari timur, PSM Makassar dikalahkan dengan skor mencolok 3-0. Kemenangan ini membuat arek-arek nangkring di posisi ke-9 (sementara, masih menunggu pertandingan lain di pekan ke-30) dengan poin keramat 41. Dengan raihan poin 41, walaupun secara matematis belum 100 persen, tapi secara prediksi dan teknis, Green Force dipastikan akan tetap bermain di Liga 1 musim depan.

Masa-masa dag dig dug para Bonek berakhir ceria, Persebaya aman dan bahkan masih berpeluang untuk finish lebih tinggi lagi di akhir klasemen nanti. Permainan di 5 pertandingan terakhir memang sangat buas. Bagaimana tidak (minus kekalahan 3-1 Di Jayapura) Persib, Madura United, Persija dan PSM digasak dengan skor mencolok. Dari total 5 pertandingan terakhir ini, Persebaya mengemas poin 12 dengan gol memasukkan 15 (rata-rata per game 3 gol!) dan kemasukan gol 4 (hanya 0,8 per game!). Dan kesemua korban keganasan Bajul Ijo adalah penghuni papan atas. Benar-benar fantastic! Super Bajul Ijo!

Itung-itungan otak-atik gathuk subjective saya, Green Force akan finish di top 10!

Lalu apa selanjutnya?

Memang saat-saat ini adalah saat perayaan, saat untuk bersyukur. Kini setelah pasti bertahan, lalu selanjutnya bagaimana? Masih ada 4 pertandingan untuk meraih poin maksimal, untuk lebih memantapkan posisi diakhir nanti.

Dalam kompetisi sepak bola profesional, persiapan adalah sesuatu yang tidak pernah berhenti. Persiapan untuk musim depan bisa langsung dilakukan dari sekarang. Toh Persebaya sudah pasti bertahan, tapi secara matematis sulit untuk merengsek sampai ke puncak. Terlalu dini? Well, saat ini bisa dimulai dari mapping poin-poin apa saja, lalu eksekusi dilakukan setelahnya, dan lebih baik secepatnya. Menurut saya pribadi, poin-poin di bawah inilah yang perlu dipersiapkan:

Sponsor dan Investor

Persebaya sudah pasti bermain di strata teratas Liga 1 Indonesia musim depan. Dengan rata-rata penonton yang tinggi di stadion setiap laga home musim ini, lalu animo Bonek yang juga makin meluas semenjak Persebaya naik kasta, ini tentu saja bisa dijadikan bargaining power bagi management untuk memperoleh sponsor yang banyak dan besar sebagai pendukung pemasukan klub memulai kompetisi musim depan. Satu yang mencolok adalah sponsor apparel yang musim ini masih nihil. Bahkan, dengan gerilya yang baik, bukan tidak mungkin investor juga bisa hadir sebagai tambahan amunisi financial klub.

Dengan berhasil menggaet sponsor-sponsor yang besar, persiapan tim mengarungi kompetisi musim depan menjadi lebih mantap. Pembentukan tim bisa menjadi lebih mudah jika modal berupa dukungan financial-nya sehat dan kuat.

Coaching Staff

Semenjak meneruskan tim dari coach Alfredo Vera, coach Djadjang Nurdjaman berhasil mengemban tugas untuk mengamankan Persebaya untuk tetap berada di Liga 1 musim depan. Raihan poin saat ini juga cukup memantapkan Green Force di papan tengah bahkan juga terbuka untuk finish di papan atas di akhir kompetisi nanti.

Jujur, saya termasuk pribadi yang sedikit meragukan pengambilan keputusan oleh management mengganti coach AV dengan coach Djanur. Ternyata saya salah. Coach Djanur terbukti memang pelatih jempolan. Dengan pengalamannya yang cukup matang di kompetisi Indonesia, pernah membawa Persib juara, tryout di Intermilan, dan sekarang membawa Green Force bertahan di Liga 1, tidak mengejutkan jika coach Djanur kembali dipertahankan untuk mengarungi kompetisi musim depan.

Pun demikian dengan deputi beliau, coach Bejo Sugiantoro. Semenjak mendapatkan promosi dari tim junior menjadi asisten pelatih utama, sosok legenda Persebaya yang berduet dengan coach Djanur berhasil mengembalikan trah angker Gelora Bung Tomo, mengembalikan gaya ngeyel, ngosek, dan permainan attractive menyerang yang sempat hilang di awal-awal kompetisi.

Duet kepelatihan ini sangat layak menurut saya, untuk dipertahankan musim depan.

Mungkin, yang perlu ditambah (atau dibenahi) adalah pelatih fisik tim. Musim ini cukup sering pemain Persebaya menepi karena cedera, dan sering pula keadaan ini menyulitkan tim pelatih untuk meracik strategi. Dengan memperbaiki tim fisik, diharapkan cedera pemain dapat menjadi minimal, sehingga rotasi bisa benar-benar terjadi hanya karena alasan taktik, bukan karena pemain yang banyak cedera.

Pemain

Pemain tentu saja adalah pilar utama dari tim, karena merekalah yang akan tampil di atas lapangan. Seperti yang sudah-sudah, banyak tim-tim Liga Indonesia yang melakukan sistem kontrak pemain per kompetisi. Selesai kompetisi, bubar pula tim tersebut. Jadi istilah pembelian atau transfer pemain hampir tidak pernah terjadi di Indonesia, karena banyak pemain berstatus free agent/free transfer ketika diambil karena tidak ada ikatan kontrak lagi dengan klub sebelumnya.

Persebaya sendiri pelan-pelan mulai musim lalu menerapkan ”proteksi” dengan memberikan beberapa pemain kontrak dengan durasi lebih dari 1 tahun. Pemain-pemain ini diharapkan bisa stay lebih lama karena diproyeksi manjadi tulang punggung atau memiliki potensi yang cerah, dan ketika ada klub yang berminat, transfer fee akan berlaku. Pemain menjadi aset, bagian dari investasi klub. System business seperti ini sudah sangat lazim terjadi di negara-negara dengan industri sepak bola yang maju.

Nah, dari uraian di atas, management intinya harus gerak cepak untuk segera mengamankan pemain-pemain dengan status free agent di akhir musim. Saya pribadi melihat, pemain-pemain pilar seperti David da Silva, the rising star Osvaldo Haay, Ruben Sanadi, Fandry Imbiri wajib segera disodorkan kontrak. Disamping juga beberapa pilar “lokal” lainnya. Khusus untuk Irfan Jaya, beruntung sudah dikontrak 2 tahun mulai awal musim ini (bersama M.Hidayat dan Oktafianus Fernando). Evaluasi pastinya perlu dilakukan sebelum pengambilan keputusan akhir, tapi melihat performa di beberapa pertandingan terakhir, cukup rasanya dijadikan pertimbangan.

Memetakan beberapa sisi keperluan tim juga bisa dilakukan untuk dijadikan dasar memburu pemain baru. Seperti kita ketahui, ketimpangan kualitas pemain menjadi salah satu alasan jebloknya performa tim. Ketika pemain utama cedera, lalu penggantinya ternyata kurang ciamik. Ketimpangan ini harus dibenahi untuk musim depan. Lini belakangan dan tengah menjadi lubang menganga ketika pemain utama berhalangan, harus dicarikan pemain yang sepadan agar gap kualitas tidak terlalu jauh dan juga menghadirkan persaingan yang ketat di-internal tim itu sendiri. Lini depan juga sebenarnya juga sudah baik, namun tentu saja masih juga dipoles lagi dengan menghadirkan pemain baru. Perekrutan tentu saja harus memerhatikan sisi teknis rekomendasi dari pelatih, sisi harga, prospek proyeksi investasi dan lain sebagainya. Mengontrak dengan system ”tarkam” harus pelan-pelan ditinggalkan.

Management

Jos! Itulah pendapat dari saya mengenai kinerja management tim saat ini. Tentu saja masing-masing memiliki pendapat sendiri-sendiri. Tapi tolak ukur dari saya, simple! Perbandingan dengan tim-tim lain di Liga 1. Bagi Green Force musim ini, tidak ada pergolakan internal dikarenakan telat gaji, telat bonus, tim tidak bisa melawat tandang, tidak diseret ke politik, tidak ”main mata” dengan federasi, dan lain-lain. Kalau mau fair, problema ini masih banyak dijumpai di kontestan yang lain. Persebaya cenderung bersih dari masalah-masalah tadi. Lalu juga pengembangan prestasi di level junior yang so far cukup memuaskan.

Management juga mendengarkan saran dan kritik dari Bonek. Tentu saja tidak semua kritik dituruti, karena management juga memiliki pertimbangan tersendiri. Yang paling mencolok adalah pergantian di tengah jalan coach AV dan manager team. Konsep customer relationship tidak sepenuhnya jelek, dan itu yang saya lihat.

Pun demikian dengan membangun imperium bisnis sepakbola yang maju. Pembukaan beberapa Persebayastore juga saya lihat sukses. Di industri sepak bola maju, penjualan merchandise menjadi pilar utama pemasukan klub, bahkan sejajar (atau lebih) dengan pemasukan dari penjualan tiket. Rasa memiliki klub bagi supporter bisa tersalurkan dari sisi ini. Membeli yang asli adalah salah satu bentuk dukungan real selain hadir di stadion tentunya. Bonek-Bonek cyber jarak jauh (macam saya) bisa mendukung dengan membeli jersey atau apparel lainnya dari Persebaya Store.

Lalu juga management sudah merambah ke dunia digital yang sudah dilakukan di musim ini. Memiliki website yang cukup oke, webshop yang juga bagus, lalu social media yang luas dengan fiture yang juga mantap bisa dijadikan milestone tersendiri dalam pembangunan klub di jaman modern ini. Sekali lagi, pendapat saya ini berdasarkan perbandingan dengai tim-tim lain di Liga 1, yang ternyata tidak semuanya memiliki platform sebaik dan semaju Persebaya dari sisi digital. Padahal digital world is the future!

Sekarang, management harus segera bergerak, membangun tim dari sisi teknis dan bisnis untuk menatap musim depan. Musim ini pencapaiannya sudah OK, berhasil bertahan, bahkan bisa nangkring lebih tinggi lagi. Musim depan adalah sangat wajar jika Bonek mengharapkan posisi yang lebih tinggi, bahkan posisi yang bukan lagi sekedar bertahan atau mapan di tengah, tapi posisi memperebutkan gelar juara, posisi papan atas. Saya juga berharap terobosan pengembangan klub dari sisi business dan operational, untuk menjadikan Persebaya sebagai klub industri sepak bola yang maju dan modern. Go Public? Why not!!

*) La Gusti Negeri, berdomisili di Belanda dan bercita-cita bisa tret tet tet langsung di GBT. Bisa ditemui di twitter @la_gusti

The post Setelah Persebaya Pasti Bertahan, Lalu Apa? appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
22068
Konpers Djanur: Target Setelah 41 Poin, Penampilan Bagus Pemain Belakang https://emosijiwaku.com/2018/11/11/konpers-djanur-target-setelah-41-poin-penampilan-bagus-pemain-belakang/ Sun, 11 Nov 2018 12:16:28 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=22062 Pelatih Djadjang Nurdjaman menghadiri konpers pasca laga Persebaya melawan PSM Makassar, Sabtu (10/11). Ia didampingi pencetak gol ketiga, Fandry Imbiri.

The post Konpers Djanur: Target Setelah 41 Poin, Penampilan Bagus Pemain Belakang appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Pelatih Djadjang Nurdjaman menghadiri konpers pasca laga Persebaya melawan PSM Makassar, Sabtu (10/11). Ia didampingi pencetak gol ketiga, Fandry Imbiri.

Tentang kemenangan penting lawan PSM

Pertama, sangat krusial karena dengan kemenangan ini, hari ini rasanya sudah aman stay di Liga 1. Kedua, saya mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada kerja pemain pada hari ini di hari yang bersejarah 10 November di Surabaya. Mereka menunjukkan permainan yang luar biasa, bukan hanya menang telak 3-0 dari tim besar, dari kandidat juara. Jadi boleh dikatakan ini kerja luar biasa pemain.

Saya sangat mengapresiasi dan boleh dibilang saat pertandingan di babak pertama kami masih kesulitan ketika mereka memasang 5 pemain bertahan di belakang. Tapi beruntung kami bisa tercetak satu gol. Kemungkinan begitu babak kedua, mereka berubah berani keluar. Buat kami lebih leluasa untuk bekerja keras. Setelah itu banyak perubahan yang tercipta. Dan saya begitu yakin karena melihat penampilan babak pertama boleh dikatakan anak-anak tidak apa-apa.

Tentang target setelah 41 poin tercapai

Yang pasti kami menyisakan 4 partai, 2 away, 2 home. Masih terus berusaha mencari poin, tetapi agak sulit, hitung-hitungan gak tahu ada di posisi berapa, pasti ketika kita bisa meraih poin maksimal, kenapa tidak? Kita tidak peduli walaupun kita away di Bali dan Medan, kita akan maksimalkan. Demi kita harus jauh melangkah, tidak hanya buat di papan tengah kalau bisa naik ke atas.

Tentang target peringkat

Pastinya di setiap pertandingan, kita ingin menang. Kalau ada di peringkat berapa, kita gak tahu.

Tentang Persebaya sering menang lawan tim-tim papan atas

Yang pasti saya apresiasi ke pemain, luar biasa produktif. Sampai saat ini masih terproduktif kan, 50 berapa gol kita, 53. Dan spesialnya lagi menang dari tim-tim papan atas, di atas kita. Itu adalah sebuah berkat semua pemain. Dan kami sebenarnya melihat, okelah kadang-kadang media suka nyebut tentang kalah kualitas, pemain muda. Sebetulnya kalau mereka mau tampil dengan maksimal dan daya juang tinggi, saya pikir masih bisa.

Tentang mengapa nekat memainkan David da Silva

Saya cukup beralasan karena melihat beberapa hari latihan, dan dia menunjukkan kondisi yang sehat untuk bermain. Dan saya juga mempersiapkan dia untuk pertandingan-pertandingan berikutnya. Dia harus berani dan hasilnya bagus.

Tentang kunci rahasia membuat penampilan Persebaya membaik

Bukan karena saya tapi karena pemain Persebaya punya kualitas. Apa sih yang bisa saya buat dalam waktu singkat? Tidak ada. Saya hanya jaga kekompakan. Saya hanya gali kualitas itu dan mereka menunjukkan kekuatan itu

Tentang penampilan bagus para pemain belakang

Banyak faktor, Fandry (Imbiri) yang comeback-nya dari cedera menunjukkan permainan yang bagus. Solid dengan Dutra ditambah lagi dengan Syaifuddin yang ternyata lebih disiplin. Semakin percaya dirinya Miswar. (iwe)

The post Konpers Djanur: Target Setelah 41 Poin, Penampilan Bagus Pemain Belakang appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
22062
Coach Djanur yang Suka Merendah https://emosijiwaku.com/2018/11/11/coach-djanur-yang-suka-merendah/ Sun, 11 Nov 2018 05:34:19 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=22055 Dari kandidat tim degradasi, dan kini dikenal sebagai pembunuh tim-tim papan atas. Perjalanan Persebaya musim ini bak menaiki roller coaster. Sempat terpuruk di zona degradasi, kini Persebaya berpeluang naik ke papan atas.

The post Coach Djanur yang Suka Merendah appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Dari kandidat tim degradasi, dan kini dikenal sebagai pembunuh tim-tim papan atas. Perjalanan Persebaya musim ini bak menaiki roller coaster. Sempat terpuruk di zona degradasi, kini Persebaya berpeluang naik ke papan atas.

Pergantian dari pelatih lama, Alfredo Vera ke Djadjang Nurdjaman, tak langsung membuat posisi Persebaya kala itu membaik. Debut Djanur di GBT pun berakhir buruk. Bajol Ijo menyerah kalah 0-2 melawan PS TIRA. Keraguan akan kemampuan Djanur membawa Persebaya bertahan di Liga 1 semakin menguat.

Setelah diiringi dengan beberapa kekalahan lagi, lawan Arema (away) dan Borneo FC (home), Persebaya akhirnya berada di jalur kemenangan. Dari 5 laga usai dikalahkan Borneo FC, Persebaya meraih 4 kemenangan dan 1 kekalahan. Hebatnya, 4 kemenangan itu diraih dari tim-tim papan atas yakni Persib (4-1), Madura United (4-0), Persija (3-0), dan PSM (3-0).

Publik bola di Surabaya pun mulai memuji kehebatan Djanur dalam meracik para pemain Persebaya. Namun, pelatih asal Jawa Barat merasa para pemain Persebaya-lah yang paling berjasa atas membaiknya peringkat mereka di klasemen.

“Bukan karena saya tapi karena pemain Persebaya punya kualitas. Apa sih yang bisa saya buat dalam waktu singkat? Tidak ada. Saya hanya jaga kekompakan. Saya hanya gali kualitas itu dan mereka menunjukkan kekuatan itu,” ujar Djanur usai laga lawan PSM (10/11).

Djanur memang pelatih yang suka merendah. Ia lebih suka memberikan puja-pujinya kepada para pemain usai Persebaya meraih kemenangan.

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada kinerja pemain di hari bersejarah 10 November di Kota Surabaya, mereka menunjukkan permainan luar biasa. Bukan hanya menang telak 3-0 dari tim besar dan kandidat juara. Jadi boleh dikatakan ini kerja luar biasa dari pemain, saya sangat mengapresiasi,” ucapnya.

Ia juga senang saat mengetahui Persebaya menjadi tim terproduktif di Liga 1. Hingga pekan ke-30, Persebaya telah mencetak 53 gol dengan surplus 11 gol. Sebuah prestasi yang membanggakan yang diraih Persebaya setelah sekian lama tidak mencicipi kasta teratas Liga Indonesia.

“Itu berkat motivasi pemain. Kalau bagi saya, okelah kadang-kadang kita disebut untuk konsumsi media, kalah kualitas, pemain muda, sebetulnya kalau mereka mau tampil maksimal, daya juang tinggi, saya pikir masih bisa,” kata pelatih berusia 53 tahun ini.

Dengan target 41 poin yang sudah terlewati, Djanur mempunyai keinginan untuk membawa Persebaya ke papan atas. “Yang pasti ketika meraih poin maksimal, mengapa tidak. Walaupun kita away di Bali dan Medan, kita akan maksimalkan demi jauh melangkah, tidak hanya di papan tengah, kalau bisa ke papan atas,” pungkasnya.

Persebaya berada di posisi 9 klasemen sementara Liga 1. Green Force meraih 11 kemenangan, 8 seri, dan 11 kalah. Masih ada 4 pertandingan yang harus dilalui Rendi Irwan dkk yakni 2 laga home (Bhayangkara dan PSIS), 2 away (Bali United, PSMS Medan). (iwe)

The post Coach Djanur yang Suka Merendah appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
22055
Azrul Minta Pemain Tidak Takabur, Ingin Akhiri Musim dengan Strong https://emosijiwaku.com/2018/11/11/azrul-minta-pemain-tidak-takabur-ingin-akhiri-musim-dengan-strong/ Sun, 11 Nov 2018 05:10:38 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=22052 Dengan raut muka bahagia dan penuh senyuman, Presiden Persebaya, Azrul Ananda, memeluk dan memberi tos kepada semua pemain dan staf tim. Ini dilakukan sesaat setelah wasit meniup peluit panjang.

The post Azrul Minta Pemain Tidak Takabur, Ingin Akhiri Musim dengan Strong appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Dengan raut muka bahagia dan penuh senyuman, Presiden Persebaya, Azrul Ananda, memeluk dan memberi tos kepada semua pemain dan staf tim. Ini dilakukan sesaat setelah wasit meniup peluit panjang.

Malam itu, Sabtu (10/11), Azrul langsung turun dari tribun VVIP menuju lapangan. Ia terlihat memeluk erat kapten tim, Rendi Irwan, sambil sedikit diangkat badan mungil sang kapten. Azrul bersama seluruh tim Persebaya berjalan menuju lingkaran tengah menyanyikan Song For Pride dengan semua Bonek yang memenuhi tribun Gelora Bung Tomo.

Kemenangan 3-0 atas PSM Makassar disambut dengan gembira oleh seluruh tim. Ditemui saat berjalan menuju kamar ganti, Azrul tetap rendah hati terkait posisi Persebaya saat ini. “Belum. Belum (aman),” jawabnya saat ditanya apakah posisi Persebaya aman dari zona degradasi.

Azrul mengungkapkan bahwa tim tidak boleh takabur. “Kita tidak boleh takabur. Apapun kita ingin mengakhiri musim dengan strong,” lanjut putera sulung Dahlan Iskan ini.

Azrul juga memuji kinerja timnya selama ini. “Ini menunjukkan kita mempunyai tim yang luar biasa. Hanya timing dan situasi dan lain-lain yang tidak mengijinkan atau membantu kami maksimal,” pungkas Azrul. (bim)

The post Azrul Minta Pemain Tidak Takabur, Ingin Akhiri Musim dengan Strong appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
22052
David da Silva: Selebrasi Saya untuk Robertino https://emosijiwaku.com/2018/11/11/david-da-silva-selebrasi-saya-untuk-robertino/ Sun, 11 Nov 2018 04:56:31 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=22049 Setelah mencetak gol kedua Persebaya ke gawang PSM Makassar pada menit ke-67, David da Silva segera berlari ke pinggir lapangan. Ia mengambil kaos Robertino Pugliara bernomor punggung 10 dari ofisial dan membentangkannya ke arah penonton.

The post David da Silva: Selebrasi Saya untuk Robertino appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Setelah mencetak gol kedua Persebaya ke gawang PSM Makassar pada menit ke-67, David da Silva segera berlari ke pinggir lapangan. Ia mengambil kaos Robertino Pugliara bernomor punggung 10 dari ofisial dan membentangkannya ke arah penonton.

Seluruh pemain Persebaya segera menghampiri David dan ikut berselebrasi mengepalkan tangan ke arah penonton di tribun barat. Selebrasi itu ditujukan untuk mendukung penuh Robertino agar segera pulih dari cedera.

“Saya selebrasi untuk Robertino, untuk hidupnya. Saya berharap dia segera pulih, saya ingin membantu dia untuk sembuh secepat mungkin,” ujar David. “Saya mendoakan dia bisa pulih dan kembali ke lapangan secepatnya,” tambah pemain asal Brasil itu.

Persebaya akhirnya meraih kemenangan 3-0 melawan PSM yang menduduki puncak klasemen sementara Liga 1. David sendiri mencetak gol di laga kembali paska absen karena cedera lutut setelah melawan Arema FC (6/10).

Masuk menggantikan Ferinando Pahabol pada menit ke-60, David hanya butuh tujuh menit untuk mencetak gol. Bahkan David mampu menciptakan gol cantik setelah melepaskan tembakan keras terarah ke gawang PSM.

“Saya sangat senang, karena ini pekerjaan saya. Kondisi saya bisa dilihat sendiri tidak ada masalah, saya harap bisa bermain lagi (lawan Bali United 18/11) karena ini pekerjaan saya dan saya menikmatinya,” tandasnya. (riz)

The post David da Silva: Selebrasi Saya untuk Robertino appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
22049
Rapor Pemain Persebaya vs PSM: Miswar Patut Diacungi Jempol, Fandry Kunci Kemenangan https://emosijiwaku.com/2018/11/11/rapor-pemain-persebaya-vs-psm-miswar-patut-diacungi-jempol-fandry-kunci-kemenangan/ Sun, 11 Nov 2018 04:46:02 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=22046 Partai dua tim sarat sejarah dan sama-sama berusia tua di kawasan Indonesia Timur antara Persebaya dan pemuncak klasemen sementara PSM Makassar telah usai semalam. Tuan rumah Tim Bajul Ijo menghentikan Tim Juku Eja dengan tiga gol tanpa balas. Dan menurut penulis, Fandry Imbiri adalah kunci kemenangan Persebaya.

The post Rapor Pemain Persebaya vs PSM: Miswar Patut Diacungi Jempol, Fandry Kunci Kemenangan appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Partai dua tim sarat sejarah dan sama-sama berusia tua di kawasan Indonesia Timur antara Persebaya dan pemuncak klasemen sementara PSM Makassar telah usai semalam. Tuan rumah Tim Bajul Ijo menghentikan Tim Juku Eja dengan tiga gol tanpa balas. Dan menurut penulis, Fandry Imbiri adalah kunci kemenangan Persebaya.

Berikut rapor para pemain Persebaya vs PSM:

  1. Miswar Saputra

Tak ada tembakan mengarah ke gawangnya semalam. Meski demikian pergerakannya dalam melindungi area 12 pas Persebaya patut diacungi jempol. “Cleansheet kedua” berturut-turut. Nilai 7,5

  1. M. Syaifudin

Sempat terlihat grogi di awal pertandingan namun kemudian penampilannya berangsur membaik. Sebuah bola panjang berujung gol kedua tim yang dicetak oleh David da Silva menjadi salah satu nilai positif. Nilai 7,5

  1. Otavio Dutra

Penampilan tenangnya menggalang lini pertahanan membuat frustasi penyerang-penyerang PSM. Marking ketatnya terhadap Wiljan Pluim layak diberi kredit poin. Sayang sebuah kartu kuning menghiasi penampilannya malam kemarin. Nilai 7,5

  1. Fandry Imbiri

Mematikan pergerakan Guy Junior dan dilanjutkan mengawal ketat Ferdinand Sinaga. Taklingnya terhadap bola tendangan mengarah ke gawang Miswar Saputra menjadi salah satu kunci kemenangan Persebaya semalam. Pun sebiji gol dicetaknya untuk menutup kemenangan Rendi Irwan dkk. Nilai 8

  1. Ruben Sanadi

Penampilan konstan lagi-lagi diperagakan oleh bek sayap kiri asal Papua ini. Meski sempat dijaga ketat oleh Zulkifli Syukur di setengah babak pertama tetapi Ruben tetaplah Ruben. Tenang dan mematikan. Sebuah assist dari skema tendangan bebas diselesaikan dengan baik oleh kompatriotnya, Fandry Imbiri. Nilai 8

  1. Misbakus Solikhin

Semakin fasih dengan perannya sebagai deep lying playmaker. Kendati sempat kesulitan mengembangkan permainan karena lawan menerapkan skema parkir bis, tapi lambat laun Cak Mis mampu mendikte jalannya laga. Beberapa kali dilanggar oleh pemain PSM Makassar. Nilai 7,5

  1. Fandi Eko Utomo

Kendati tak mencetak gol pada pertandingan berat semalam. Namun peran Fandi tetaplah sentral. Sosoknya sebagai breaker utama di lini tengah Persebaya semakin menunjukkan bahwa dia adalah salah satu penemuan terbaik pelatih Djadjang Nurdjaman mendekati sisa musim kompetisi tahun ini. Sesekali mencoba meluncurkan tembakan jarak jauh untuk membuka peluang. Nilai 7,5

  1. Rendi Irwan

Beberapa kali menginisiasi penyerangan dengan cepat Persebaya Surabaya. Kolaborasinya dengan Feri Pahabol, Osvaldo Haay, dan Oktafianus Fernando berulang kali menggentarkan pertahanan lawan. Footwork-nya membuat pemain lawan frustasi. Bermain hingga menit ke-82 sebelum digantikan OK John. Nilai 7,5

  1. Oktafianus Fernando

Bermain penuh semangat seperti pertandingan sebelum-sebelumnya. Banyak peluang dihasikkan olehnya. Termasuk sebuah tendangan “R1+kotak” ala game Pro Evolution Soccer di konsol PlayStation di dalam petak penalti yang masih membentur mistar gawang Rivky Mokodompit pada menit ke-87. Nilai 7,5

  1. Osvaldo Haay

Penempatan bolanya yahud. Akselerasinya keren. Namun sayang agak kurang beruntung dengan penyelesaian akhir. Tapi tetap bisa menjadi pemain yang menyusahkan pemain belakang lawan. Nilai 7,5

  1. Ferinando Pahabol

Dua kali berturut-turut mencetak gol di Stadion Gelora Bung Tomo. Penyakit lamanya “lupa mengumpan kawan” sempat kambuh. Tapi untunglah itu hanya sementara saja. Pergerakannya liat, sampai-sampai Steven Paulle tak melihatnya menyelinap di sela-sela tubuh tinggi bek-bek PSM. Gol pertama Persebaya buah kejelian Pahabol membaca arah bola sundulan Paulle. Digantikan David da Silva pada menit ke-60. Nilai 7,5

  1. OK John

Masuk di menit ke-82 menggantikan kapten Rendi Irwan. OK John kemudian berposisi sebagai gelandang bertahan. Nilai 7

  1. David da Silva

Debut mengesankan David “Robogoal” da Silva setelah absen lama karena didera cedera parah. Masuk menggantikan Feri Pahabol di menit ke-60 tak membuat David canggung. Ia hanya memerlukan dua sentuhan bola dan tujuh menit bermain untuk mencetak gol kedua Persebaya. Sebuah gol yang memanfaatkan umpan jauh M. Syaifudin dan dikombinasikan dengan kecepatan dan kengototan khas pemain asal Brazil ini. Ini adalah gol ke-17 dalam kompetisi Liga 1 Gojek 2018 musim ini. Nilai 7,5

  1. Abu Rizal Maulana

Main sejenak menggantikan M. Syaifudin di menit ke-90. Nilai –

Pelatih Djajang Nurjaman

Lagi-lagi Coach Djanur tak mengubah susunan pemain dan skema permainan. Kecerdikannya membongkar parkir bis Coach Robert Rene Albert patut diacungi jempol. Keduanya ini menghasilkan hasil yang positif. Nilai 8

The post Rapor Pemain Persebaya vs PSM: Miswar Patut Diacungi Jempol, Fandry Kunci Kemenangan appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
22046
Baru Sembuh dari Cedera, Djanur Akan Terus Mainkan da Silva https://emosijiwaku.com/2018/11/11/baru-sembuh-dari-cedera-djanur-akan-terus-mainkan-da-silva/ Sun, 11 Nov 2018 04:16:33 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=22043 David da Silva akhirnya kembali bermain melawan PSM Makassar (10/11). Setelah absen lima pekan karena cedera saat melawan Arema FC (6/10), pemain asal Brasil itu masuk menggantikan Feri Pahabol pada menit ke-59. Ia pun hanya membutuhkan 8 menit untuk kembali mencetak gol. Gol ke-17 dari pemain bernomor punggung 17.

The post Baru Sembuh dari Cedera, Djanur Akan Terus Mainkan da Silva appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – David da Silva akhirnya kembali bermain melawan PSM Makassar (10/11). Setelah absen lima pekan karena cedera saat melawan Arema FC (6/10), pemain asal Brasil itu masuk menggantikan Feri Pahabol pada menit ke-59. Ia pun hanya membutuhkan 8 menit untuk kembali mencetak gol. Gol ke-17 dari pemain bernomor punggung 17.

Ditanya mengenai alasan mengapa nekat memainkan da Silva, pelatih Djadjang Nurdjaman mengatakan bahwa ia menunjukkan progres yang baik saat latihan. “Saya cukup beralasan karena melihat beberapa kali latihan ia menunjukkan kondisi yang siap untuk diturunkan. Dan saya juga mempersiapkannya untuk pertandingan-pertandingan berikutnya. Dia harus berani dan hasilnya bagus,” ujar Djanur saat konpers usai pertandingan.

Da Silva merupakan pemain yang sangat vital bagi Persebaya musim ini. Pemain yang di awal musim sempat diragukan karena isu rabun senja yang membuatnya dibuang dari Bhayangkara FC ini dapat membuktikan bahwa anggapan tersebut salah. Ia menjadi pemain kunci Persebaya dalam penyerangan dengan menceploskan 17 gol dari total 53 gol yang diciptakan oleh Bajul Ijo di liga 1.

Sejauh ini da Silva telah menciptakan 21 gol bagi Persebaya di semua ajang. Melihat da Silva yang langsung mencetak gol ketika comeback, bukan tidak mungkin jumlah tersebut akan terus betambah. (mni)

The post Baru Sembuh dari Cedera, Djanur Akan Terus Mainkan da Silva appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
22043
Rene Alberts: Atmosfer GBT Terbaik Selama Laga Away PSM https://emosijiwaku.com/2018/11/10/rene-alberts-atmosfer-gbt-terbaik-selama-laga-away-psm/ Sat, 10 Nov 2018 15:37:45 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=22039 Laga klasik dua mantan Perserikatan, Persebaya melawan PSM dihadiri 33.927 penonton. Dari jumlah itu, ada supporter PSM mendukung langsung tim kebanggaannya. Mereka ditempatkan di Gate 1 Gelora Bung Tomo.

The post Rene Alberts: Atmosfer GBT Terbaik Selama Laga Away PSM appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Laga klasik dua mantan Perserikatan, Persebaya melawan PSM dihadiri 33.927 penonton. Dari jumlah itu, ada supporter PSM mendukung langsung tim kebanggaannya. Mereka ditempatkan di Gate 1 Gelora Bung Tomo.

Sepanjang laga, kedua kelompok suporter tak henti-hentinya memberikan dukungan untuk timnya. Atmosfer yang menakjubkan dari GBT membuat pelatih PSM, Robert “Rene” Alberts terkesima. Meski timnya kalah, ia memuji atmosfer stadion malam itu.

“Ini adalah atmosfer terbaik musim ini selama laga away kami. Suporter sangat fantastis. Apalagi ribuan supporter PSM bisa datang dan tidak ada masalah,” ucapnya saat konper usai laga.

Senada dengan Rene Alberts, bek PSM Zulkifly Syukur juga memuji atmosfer GBT. “Hari ini adalah pertandingan fantastis yang didukung kedua kelompok suporter. Hadirnya puluhan ribu suporter Persebaya tidak menjadi beban tapi memberi motivasi,” kata pelatih asal Belanda ini.

Tak hanya bernyanyi, Bonek juga membuat aksi koreo sebelum laga digelar. Di tribun utara dan selatan, koreo yang ditampilkan bertema Hari Pahlawan dan persaudaraan dengan suporter PSM. (iwe)

The post Rene Alberts: Atmosfer GBT Terbaik Selama Laga Away PSM appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
22039