Coach Djanur yang Suka Merendah

Djadjang Nurdjaman saat laga melawan PSM. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Dari kandidat tim degradasi, dan kini dikenal sebagai pembunuh tim-tim papan atas. Perjalanan Persebaya musim ini bak menaiki roller coaster. Sempat terpuruk di zona degradasi, kini Persebaya berpeluang naik ke papan atas.

Pergantian dari pelatih lama, Alfredo Vera ke Djadjang Nurdjaman, tak langsung membuat posisi Persebaya kala itu membaik. Debut Djanur di GBT pun berakhir buruk. Bajol Ijo menyerah kalah 0-2 melawan PS TIRA. Keraguan akan kemampuan Djanur membawa Persebaya bertahan di Liga 1 semakin menguat.

Setelah diiringi dengan beberapa kekalahan lagi, lawan Arema (away) dan Borneo FC (home), Persebaya akhirnya berada di jalur kemenangan. Dari 5 laga usai dikalahkan Borneo FC, Persebaya meraih 4 kemenangan dan 1 kekalahan. Hebatnya, 4 kemenangan itu diraih dari tim-tim papan atas yakni Persib (4-1), Madura United (4-0), Persija (3-0), dan PSM (3-0).

Publik bola di Surabaya pun mulai memuji kehebatan Djanur dalam meracik para pemain Persebaya. Namun, pelatih asal Jawa Barat merasa para pemain Persebaya-lah yang paling berjasa atas membaiknya peringkat mereka di klasemen.

Iklan
BACA:  Setelah Persebaya Pasti Bertahan, Lalu Apa?

“Bukan karena saya tapi karena pemain Persebaya punya kualitas. Apa sih yang bisa saya buat dalam waktu singkat? Tidak ada. Saya hanya jaga kekompakan. Saya hanya gali kualitas itu dan mereka menunjukkan kekuatan itu,” ujar Djanur usai laga lawan PSM (10/11).

Djanur memang pelatih yang suka merendah. Ia lebih suka memberikan puja-pujinya kepada para pemain usai Persebaya meraih kemenangan.

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada kinerja pemain di hari bersejarah 10 November di Kota Surabaya, mereka menunjukkan permainan luar biasa. Bukan hanya menang telak 3-0 dari tim besar dan kandidat juara. Jadi boleh dikatakan ini kerja luar biasa dari pemain, saya sangat mengapresiasi,” ucapnya.

Ia juga senang saat mengetahui Persebaya menjadi tim terproduktif di Liga 1. Hingga pekan ke-30, Persebaya telah mencetak 53 gol dengan surplus 11 gol. Sebuah prestasi yang membanggakan yang diraih Persebaya setelah sekian lama tidak mencicipi kasta teratas Liga Indonesia.

BACA:  Rene Alberts: Atmosfer GBT Terbaik Selama Laga Away PSM

“Itu berkat motivasi pemain. Kalau bagi saya, okelah kadang-kadang kita disebut untuk konsumsi media, kalah kualitas, pemain muda, sebetulnya kalau mereka mau tampil maksimal, daya juang tinggi, saya pikir masih bisa,” kata pelatih berusia 53 tahun ini.

Dengan target 41 poin yang sudah terlewati, Djanur mempunyai keinginan untuk membawa Persebaya ke papan atas. “Yang pasti ketika meraih poin maksimal, mengapa tidak. Walaupun kita away di Bali dan Medan, kita akan maksimalkan demi jauh melangkah, tidak hanya di papan tengah, kalau bisa ke papan atas,” pungkasnya.

Persebaya berada di posisi 9 klasemen sementara Liga 1. Green Force meraih 11 kemenangan, 8 seri, dan 11 kalah. Masih ada 4 pertandingan yang harus dilalui Rendi Irwan dkk yakni 2 laga home (Bhayangkara dan PSIS), 2 away (Bali United, PSMS Medan). (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display