Djanur-Bejo, Duet Jawara dari Barat dan Timur Pulau Jawa di Persebaya

Bejo Sugiantoro saat memimpin latihan perdana Persebaya. Foto: Mustofa for EJ
Iklan

EJ – Masuknya Djajang Nurjaman di tubuh Persebaya sebagai pelatih kepala, mencatatkan lembaran baru sejarah panjang Bajol Ijo. Di dalam tim, manajemen Bajol Ijo tidak menempatkan Djanur sebagai orang tunggal yang superpower.

Legenda hidup Persib Bandung itu didapuk meramu Green Force bersama asisten pelatih Bejo Sugiantoro. Duet yang sekaligus sebagai pertanda penguatan hubungan baik antara publik sepakbola Jawa Barat dan Jawa Timur.

Duet Djanur dan Bejo

“Kami memilih Djanur karena pengalamannya menangani klub-klub besar di Indonesia. Juga relasi yang nyaman dengan Bejo. Semoga duet pelatih Djanur-Bejo membawa Persebaya meraih hasil maksimal,” kata Manajer Persebaya Candra Wahyudi dalam beberapa kesempatan.

Baik Djanur maupun Bejo sama-sama pernah mencatatkan tinta emas dalam kancah sepakbola nasional. Di Persib dan Persebaya saja, keduanya pernah sama-sama berkontribusi mempersembahkan gelar juara.

Iklan

Sebagai pemain, Djanur turut membawa Persib juara kompetisi perserikatan tahun 1986. Dalam karier kepelatihannya, sukses Djanur bersama Maung Bandung berlanjut. Gelar juara kompetisi kasta tertinggi kembali diraihnya pada musim 1994/1995 di era Liga Indonesia.

Sebagau pelatih kepala, Djanur pun menjadikan Persib mengulang juara Liga Indonesia pada 2014. Selanjutnya, pada 2015 masih di bawah asuhan Djanur, Persib sukses menjadi yang terbaik di Piala Presiden.

Di lain pihak, nama Bejo Sugiantoro juga cukup harum di kalangan publik sepakbola Surabaya. Ayah kandung Rachmat Irianto tersebut pernah dua kali menjuarai Liga Indonesia saat berkostum Bajol Ijo, pada 1997 dan 2004. (rul)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display