Empat Faktor Mengapa Persebaya Mampu Cetak Clean Sheet di Dua Laga

Persebaya berlatih di Gelora Bung Tomo (13/11)/Foto : Yosia Reborn for EJ
Iklan

EJ – Dua laga terakhir Persebaya dilalui tanpa kebobolan. Apa yang sebenarnya berubah? Persebaya sebelumnya menjadi salah satu tim dengan jumlah kebobolan cukup tinggi yaitu 42 gol dari 28 pertandingan. Namun dalam dua pertandingan terakhir, Persebaya sukses mencetak clean sheet.

Tak hanya belum kebobolan, di laga terakhir melawan PSM Makassar (10/11) tim tamu bahkan tak dibiarkan mencetak satu tembakan ke gawang. Total PSM hanya bisa melakukan tiga kali tembakan yang semuanya meleset.

Solidnya Duo Bek Tengah

Penampilan Otavio Dutra diduetkan dengan Fandry Imbiri cukup solid dan disiplin menjaga lini belakang Persebaya. Beberapa kali keduanya membantu serangan di saat-saat yang memang menentukan.

Iklan

Fandry bahkan mampu mencetak satu gol di menit ke-90 ketika laga melawan PSM Makassar. “Fandry cukup bagus setelah cedera, dia cukup solid bersama Dutra,” ujar Djanur-sapaan akrab Djadjang Nurdjaman.

Meski begitu Djanur mengaku tak ada perbedaan jauh antara Fandry Imbiri dan Andri Muliadi. Andri sebelumnya dimainkan di tiga laga Persib Bandung, Madura United dan Persipura Jayapura.

Karena itu pilihan Djanur sebenarnya makin banyak di lini belakang. “Andri tidak masalah, cukup bagus sebagai pemain yang jarang diturukan dia bisa beri peran, tinggal kami lihat, karena saya pribadi di tim Persebaya juga belum lihat kemampuan seluruh pemain,” ujar Djanur.

BACA:  Soal Protes Persija, Panpel: Yang Punya Barracuda Bukan Kami

Syaifuddin di Bek Kanan

Syaifuddin diturunkan sebagai bek kanan lawan Persija Jakarta karena bek kanan utama, Abu Rizal Maulana menjalani sanksi akumulasi kartu. Menempati posisi baru sebagai bak kanan, Syaifuddin mampu tampil disiplin.

Berbeda dengan Abu Rizal, Syaifudin tidak mendapat banyak peran membantu serangan. Bahkan, formasi Persebaya sering berubah menjadi 3-4-3 ketika Ruben Sanadi terlalu jauh membantu lini serang.

Meski sering “ditinggal” Ruben, trio bek Syaifuddin, Dutra dan Imbiri mampu tampil minim kesalahan dan disiplin. “Jujur cukup memuaskan penampilan kuartet lini belakang Persebaya, tak hanya Dutra dan Imbiri tapi juga Syaifuddin,” ujar Djanur sapaan akrab Djadjang Nurdjaman.

Kebebasan Ruben Sanadi di Sayap Kiri

Peran ganda Ruben membantu pertahanan dan serangan sudah tak diragukan ragi. Ruben tak hanya memiliki kemampuan bertahan yang baik tetapi juga kecepatan. Sejak dilatih Angel Alfredo Vera, Ruben memiliki kebebasan untuk naik dan turun.

BACA:  Jadwal dan Daftar Pemain Piala Soeratin U13 Persebaya

Nah, dia dua pertandingan terakhir peran itu tak berubah. Ruben sering membantu serangan dari sayap kiri untuk mengirimkan umpan-umpan crossing ke gawang.

Akurasi crossing Ruben yang bagus berperan di gol ketiga Persebaya melawan PSM. Melalui tendangan bebas kaki kiri, Ruben mengirimkan umpan matang kepada Fandry. Fandry yang tidak mendapat penjagaan leluasa untuk menempatkan bola ke dalam gawang PSM.

“Ruben sudah jelas, ia punya kelebihan tidak hanya disiplin tapi juga bantu serangan, tapi keempat-empatnya (pemain bertahan) saya cukup puas,” ujar Djanur.

Bertahan Sejak Lini Tengah

Pressing ketat yang dilakukan sejak lini tengah cukup membantu pertahanan Persebaya. Pemain tengah dan winger rajin merebut bola ketika dalam posisi kehilangan. Itu diungkapkan oleh Fandry Imbiri.

“Sebenarnya bukan dari saya saja, tapi karena teman-teman dari depan semua kerja sama, jadi kami (bek) menghalau serangan lebih mudah, lebih bisa menetralisir serangan, itu saja,” ujar Fandry. (riz)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display