Piala Dunia Sementara, Persebaya Selamanya: Sebuah Klarifikasi

Gelora Bung Tomo. Foto: Persebaya.id
Iklan

Sebagai orang yang pertama kali menulis “Piala Dunia Sementara Persebaya Selamanya” yang belakangan ini ramai di sosial media sebagai slogan perjuangan Bonek, sepertinya saya perlu memberi klarifikasi. Karena ternyata banyak yang salah paham dengan slogan itu.

Slogan itu bukan berarti tidak mendukung Piala Dunia U-20 digelar di Surabaya. Karena tak ada yang tidak bangga kalau Surabaya jadi tuan rumah even dunia. Tapi sebuah keprihatinan karena Persebaya terancam terusir dari kandangnya sendiri. Terdepak dari kotanya sendiri akibat sikap Pemkot yang tidak memberikan solusi kandang Persebaya.

Renovasi GBT tentu saja harus sangat didukung. Akses, fasilitas, kualitas lapangan pasti akan jauh lebih baik setelah Piala Dunia selesai. Itu akan sangat menguntungkan Persebaya, Bonek, dan masyarakat Surabaya.

Tapiā€¦

Iklan

Kalau GBT harus direnovasi, Pemkot seharusnya mengijinkan Persebaya memakai stadion lain di Surabaya: G10N. Sayangnya selama ini Persebaya dipersulit memakai stadion bersejarah ini.

Jangankan untuk bertanding. Untuk latihan pun ijin tak pernah turun. Selama ini Persebaya harus mengungsi latihan di GDS atau Stadion Jenggolo Sidoarjo. Padahal tim-tim lain dengan mudahnya latihan di G10N. Madura United dan Bayangkara FC contohnya.

Baca alasan dari Pemkot Surabaya, melalui Kabid Sarana dan Prasarana (Sarpras), Edi Santoso yang melarang Persebaya memakai G10N sebagai kandang musim 2020 hanya karena fasilitas parkir G10N dianggap tidak memadai. Padahal masalah seperti ini akan mudah dipecahkan dengan koordinasi semua pihak.

BACA:  Bonek Bergerak Tuntut Persebaya Berkandang di Surabaya

Melarang Bonek memakai kendaraan pribadi ke stadion misalnya. Menyediakan angkutan umum dan membuat kantong-kantong parkir di tempat lain di sekitar G10N. Agak jauh tak masalah. Bonek sudah terbiasa jalan kaki berkilo-kilo meter untuk mencapai GBT. Kali ini akan jauh lebih mudah karena tidak ada tambak di sekitar G10N.

Ada banyak cara Piala Dunia tetap berjalan sukses di Surabaya dan Persebaya tetap bisa berjuang bersama pendukungnya di rumah sendiri.

Solusi mahal pernah saya tulis di artikel ini. Tapi kalau Pemkot mau bergotong royong dengan Persebaya, ada beberapa solusi yang lebih murah dan efisien.

Salah satunya sinkronisasi jadwal renovasi lapangan GBT, G10N, dan jadwal tanding Persebaya.

Misalnya renovasi lapangan G10N jangan dilakukan berbarengan dengan renovasi lapangan GBT. G10N bisa dilakukan pada semester 1 tahun ini, sementara lapangan GBT dilakukan pada semester 2. Biasanya renovasi lapangan rumput memang membutuhkan waktu 6 bulan sampai siap pakai.

Dengan begini, 6 bulan pertama Persebaya tetap bisa memakai GBT. Renovasi tribun bisa dilakukan bertahap dengan menutup salah satu tribun. Toh jadwal pertandingan kandang Persebaya cuma akan menyita waktu 2 hari setiap 2 minggu. Selama 6 bulan pertama ini G10N bisa menyelesaikan renovasi lapangan dan renovasi lainnya.

BACA:  Bonek Bergerak Tuntut Persebaya Berkandang di Surabaya

Setelah G10N selesai, kandang Persebaya akan pindah ke Tambaksari. GBT bebas melakukan renovasi apapun sampai dipakai Piala Dunia.

Ada juga solusi menarik yang diajukan Cak @ChandraSapoetRa di twitternya. Candra Wahyudi bisa mengusulkan ide Candra Sapoetra ini ke Pemkot.

Begini.

Salah satu alasan kenapa Persebaya tidak bisa memakai G10N adalah karena akan dipakai sebagai lapangan latihan tim Piala Dunia. Bisa digaris bawahi di sini yang dibutuhkan adalah lapangan latihan, bukan stadion.

Cak CSR mengusulkan agar Pemkot menugaskan Persebaya untuk menyediakan lapangan latihan sebagai pengganti G10N. Ini ide yang sangat efisien dan possible. Yakin akan banyak pemilik lapangan yang bersedia disulap menjadi lapangan standar FIFA dibiayai Persebaya. Lapangan-lapangan kampus misalnya.

Kalau ide ini disetujui, Persebaya bisa memakai G10N sebagai kandang dan melakukan renovasi yang diperlukan untuk lolos verifikasi Liga 1.

Masalah parkir, bisa dipasrahkan pada panpel Persebaya yang sudah berpengalaman.

Itu kalau Pemkot mau bersinergi. Karena kita bisa baca di media, permintaan audensi Persebaya ke Pemkot belum juga ditanggapi.

Piala dunia sementara Persebaya selamanya. Bukan karena tidak mendukung Piala Dunia, tapi karena kami ingin mendukung Persebaya di rumah kami sendiri.

Kalau siap menyambut tamu, tolong jangan usir anakmu. (*)

*) @zzzeen

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display