Perjuangan Bonek Mencegah Pembobol Stadion Saat Laga Final

Bonek dengan tiket yang bisa dijadikan gelang. (Foto: dok pribadi Rizky Luhur)
Iklan

Hari terlihat sangat cerah. Sore itu saya dan kekasih sudah siap untuk melihat tim kesayangan bertanding di Final melawan Cilegon United di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Berangkat dari Jalan Kaliurang, kurang lebih 30 menit kami sampai di stadion dan langsung membeli tiket.

Sebelum masuk stadion, kami sholat terlebih dahulu, berdoa agar malam ini menjadi malam yang indah bagi Persebaya dan khususnya kita semua (Bonek). Masuklah kami ke stadion. Terlihat suasana di tribun hijau sudah ramai dan mulai menyanyikan chants untuk mendukung Persebaya.

Kami mencari tempat untuk melihat dengan nyaman dan terlihat pula keluarga yang hadir membawa bayinya di tribun hijau untuk melihat laga final malam itu. Sungguh tribun yang nyaman dan aman bagi semua kalangan bahkan untuk anak kecil sekalipun, batin saya dalam hati. Pertandinganpun dimulai.

Saat pertandingan memasuki kira-kira menit 15, di atas ujung tribun hijau terdengar suara segelintir Bonek yang ingin membobol pintu masuk atas. Teman-teman Bonek yang di dalam pun telah memberi tahu dan menahan dinding pagar agar Bonek bisa tertib dan tidak mengandalkan bobolan di atas tribun hijau.

Iklan

Tetapi akhirnya, pintu atas tribun hijau bobol juga dan Bonek yang masuk melalui bobolan langsung menyerbu bonek yang menahan pintu pagar tadi. Suasana berubah seketika. Keluarga yang tadinya di depan saya bersama anaknya sudah mencari tempat yang aman. Dan saya pun mencari tempat yang aman pula. Di sana situasi sempat terjadi cekcok antara yang membobol dan yang menahan pintu pagar.

Bonek yang membobol pun berkata “Iki podo Bonek’e, dibantu. Ojo malah ditahan dan dipersulit mlebu.” Bonek yang menahan tadi pun sempat memberi nasihat jika ingin melihat dan memberikan semangat, caranya membeli tiket masuk, sama seperti kami semua yang sudah berada di sini. Semudah itu.

Bonek yang membobol tadi tidak terima dengan perkataan itu lantas terjadi kejar-kejaran. Alhamdulillah, Bonek yang menahan pintu agar tidak dibobol pun selamat. Mungkin perlu digaris bawahi lagi sedikit untuk Bonek yang nakal agar tidak merusak nama baik Bonek dan Persebaya.

Kita harusnya bersyukur karena Persebaya bisa kembali berlaga dan berterima kasih pula kepada suporter DIY khususnya Slemania dan BCS yang sibuk dan memberikan jamuan di Sleman. Bukan mengandalkan bobolan dan merusak fasilitas stadion. Ayo pelan-pelan kita pasti bisa berubah menjadi Bonek yang lebih baik.

Setelah itu, suasana ditribun mulai kondusif dan mulai fokus melihat persebaya berlaga. Alhamdulillah, di akhir pertandingan, Persebaya menjadi juara. Gelar juara pertama, turnamen pertama, setelah bangkit dari keterpurukan.

Salam untuk Bonek seluruh Indonesia. Ayo rek Wani Tertib! Kelakuane diubah. Ojo merusak nama Persebaya dan Bonek dengan ulah kalian!

*) Penulis: Rizky Luhur (Rizk********@gmail.com)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display